Yasa Singgih, Usia 20 Tahun Sudah Punya Perusahaan Men\'s Republic
Dia menyelesaikan sekolah dasarnya di SD Ananda. Namun saat dia duduk di bangku SMP, ayahnya, Surya Dharma, terkena serangan jantung sehingga harus melakukan operasi untuk memasang ring.
Tidak pernah ada istilah terlalu muda untuk kaya. Ini yang dipegang teguh oleh Yasa Singgih, pendiri Men's Republic, anak muda yang berhasil menjadi miliuner.
Yasa merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Sepanjang usia anak-anak, Yasa banyak menghabiskan waktunya untuk bermain saat masih bersekolah.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Bagaimana kata-kata indah bisa menginspirasi kita? Dengan keindahan makna dan ucapan, kata-kata Bahasa Indonesia yang bermakna indah bisa menjadi inspirasi dalam menulis karya hingga pemberian nama.
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Saling berbagi dan bertukar pikiran tentu akan membuka wawasan dan juga ide-ide yang unik.
-
Kenapa kata-kata hari ini yang lucu dan inspiratif penting? Meskipun terkesan sebagai sebuah candaan, kata-kata hari ini mengandung makna yang sangat dalam.
Dia menyelesaikan sekolah dasarnya di SD Ananda. Namun saat dia duduk di bangku SMP, ayahnya, Surya Dharma, terkena serangan jantung sehingga harus melakukan operasi untuk memasang ring.
Sang ayah enggan melakukan operasi karena merasa akan mengeluarkan biaya besar. Dia lebih memilih menggunakan uang pengobatannya untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, termasuk Yasa.
Kejadian itu membuat Yasa mulai berpikir untuk mencari penghasilan sendiri. Dia kemudian nekat mencoba melamar menjadi pembawa acara atau MC (Master of Ceremony) baik di acara-acara ulang tahun ataupun acara lain.
Saat merintis sebagai MC, usia Yasa masih 15 tahun. Namun dia cukup piawai menjalani profesi MC. Dalam sehari, dia sudah bisa tampil di 3 acara berbeda dengan honor mencapai Rp350.000 setiap acara.
Teruskan Pendidikan
Yasa kemudian meneruskan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Regina Pacis. Di masa ini, Yasa semakin giat untuk berbisnis. Setelah menjadi MC, dia mulai mencoba berbisnis lampu hias yang dia jalani selama enam bulan. Namun, usaha itu tidak berjalan lancar karena belum memiliki pengalaman yang cukup.
Yasa kemudian beralih ke bisnis jualan kaus. Dia pun menghubungi temannya yang memiliki usaha konveksi. Namun saat itu dia belum memiliki desain baju.
Selama beberapa hari dia terus belajar membuat desain, namun karena kepepet, Yasa akhirnya nekat membuat desain baju dengan aplikasi Microsoft Word. Setelah kaus yang dia pesan jadi, dia akhirnya mencoba menjualnya. Namun dari 24 kaus yang dibuat hanya terjual dua buah kaus saja di mana salah satunya dibeli oleh sang ibu.
Meskipun kausnya tidak laku, dia tidak kapok berbisnis. Dia kemudian pergi ke pasar Tanah Abang untuk mencari kaus untuk dijual. Dia membeli berlusin-lusin kaus dan membawanya pulang ke rumahnya.
Yasa kemudian mulai menjual lusinan kausnya tanpa disertai strategi marketing yang bagus. Sedikit demi sedikit kausnya mulai banyak yang terjual. Ia akhirnya berhasil menutupi modal jualannya.
Bisnis Minuman
Setelah punya cukup modal, Yasa mulai berbinis minuman dengan membuka kedai yang ia namakan ‘Ini Teh Kopi’. Usahanya ini berkembang dengan cepat. Bahkan dia berani membuka cabang di Mal Ambasador. Namun, dia merugi mencapai seratus juta rupiah.
Setelah itu, dia menghentikan semua aktivitas usahanya untuk berfokus pada ujian nasional. Setelah lulus SMA, Yasa Singgih kembali terjun ke dunia bisnis dengan persiapan yang matang.
Kali ini, dia berfokus jualan aneka produk pria. Dia memilih nama Men’s Republic sebagai nama brand-nya. Untuk itu, dia bekerja sama dengan pabrik sepatu di Bandung sebagai suplier produknya. Kali ini strategi bisnisnya disertai dengan perencanaan bisnis yang matang.
Produknya dia jual di kisaran harga Rp195.000-Rp390.000 dengan menyasar kalangan anak muda. Dia menjual produknya secara online.
Dirikan PT Paramitha Singgih
Meskipun tidak memiliki pabrik pembuatan sepatu, Yasa berhasil menjual sepatunya hingga 500 pasang sepatu per bulan dengan omset mencapai ratusan juta.
Kesuksesan di usia muda membuat nama Yasa Singgih masuk dalam daftar 30 anak muda di Asia di bawah umur 30 tahun yang memberi perubahan di dunia retail dan e-commerce.
Di usia 20 tahun, dia sudah memiliki perusahaan sendiri dengan nama PT Paramitha Singgih yang menaungi brand Men’s Republic.
Di sela-sela kesibukannya sebagai pengusaha muda, Yasa Singgih juga biasa hadir di berbagai seminar kewirausahaan sebagai pembicara atau narasumber. Selain itu ia juga menulis buku berjudul ‘Never Too Young To Become A Billionaire‘ yang menceritakan pengalaman sebagai pengusaha muda.