YLKI Minta Masyarakat Tak Memborong Bahan Pangan Karena Panik Virus Corona
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, meminta masyarakat di berbagai wilayah Tanah Air tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong atau panic buying. Sebab, hal ini dianggap dapat memicu terjadinya kelangkaan.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, meminta masyarakat di berbagai wilayah Tanah Air tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong atau panic buying. Sebab, hal ini dianggap dapat memicu terjadinya kelangkaan.
Dia juga meminta keseriusan pemerintah dan dinas terkait dalam meningkatkan pengawasan. "Guna mencegah beberapa oknum melakukan aksi penimbunan sejumlah bahan pangan," ujarnya di Jakarta, Rabu (18/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras melonjak tinggi? Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah. Warga menilai pemerintah gagal menjaga pasokan bahan pangan yang berujung pada melonjaknya harga yang ditanggung oleh masyarakat.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Sebab, jika terjadi kelangkaan stok bahan pangan, Tulus memastikan akan memicu kenaikan harga pangan yang merugikan masyarakat selaku konsumen.
"Masyarakat, khususnya yang punya uang banyak, jangan egois untuk membeli sebanyak-banyaknya. Berkonsumsilah secara rasional," jelas Ketua Harian YLKI.
Rempah-Rempah Langka di Pasar Induk Kramat Jati
Ibu rumah tangga keluhkan kelangkaaan sejumlah rempah-rempah di pasar Induk Kramat Jati sejak lima hari terakhir. Akibat aksi borong yang dilakukan sejumlah orang, terkait pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang kini meresahkan masyarakat ibu kota Jakarta.
"Sekarang nyari rempah-rempah susah, kayak jahe, temulawak, kunyit. Semua mulai berkurang," kata Lina seorang warga yang tinggal di Kampung Melayu, saat dikonfimasi Merdeka.com, Rabu (18/3).
Dia menyebutkan bahwa kelangkaan sejumlah bahan rempah tersebut, disebabkan oleh aksi borong yang dilakukan sekelompok masyarakat. Untuk diolah menjadi ramuan jamu yang diyakini dapat mencegah terjangkit virus Corona.
Akibat kelangkaan sejumlah bahan rempah di pasar Induk Kramat Jati, Lina yang juga berstatus ibu rumah tangga merasa terganggu karena diakuinya sejumlah rempah tersebut sangat diperlukan. Terutama untuk keperluan memasak sehari-hari. "Ya sekarang harus muter otak, terpaksa ke bumbu instan. Mau tidak mau," imbuhnya.
Untuk itu dirinya meminta pemerintah bersama dinas terkait segera menggelar operasi pasar atau melakukan sidak. Agar kelangkaan sejumlah bahan rempah dapat segera diatasi. "Di pasar induk (Kramat Jati) aja langka, bagaimana pasar kecil lainnya," tandas Lina.
Stagas Pangan Batasi Pembelian Makanan Masyarakat
Satgas Pangan Polri melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok Tanah Air di tengah isu internasional penyebaran virus corona.
Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Daniel Tahi Monang mengatakan ada beberapa komoditas dibatasi pembeliannya untuk pribadi. Seperti beras maksimal 10 kilogram, gula maksimal 2 kilogram, minyak goreng maksimal 4 liter, dan mie instan maksimal 2 dus.
"Ya itu kan teori ekonomi. Makin meningkat (permintaan), makin mahal harganya. Oleh karena itu rakyat makanya tidak usah panik, biasa saja. Tidak usah borong-borong. Biasa saja, kan pangan tersedia," jelas dia.
Daniel menyatakan akan tegas menindak pihak yang melakukan pelanggaran pidana, seperti menimbun demi menaikkan keuntungan. Namun sejauh ini belum ditemukan kasus terkait permainan harga bahan pokok.
"Tidak ada, kalau ada kita tindak," tutup Daniel.
(mdk/bim)