Perjalanan Hidup Fariz RM: Musisi Legendaris yang Terjerat Narkoba
Fariz RM kembali ditangkap terkait narkoba, memperlihatkan perjuangannya melawan kecanduan yang berkepanjangan.

Fariz RM, atau yang dikenal dengan nama asli Fariz Roestam Munaf, adalah salah satu musisi legendaris Indonesia yang telah mengukir namanya dalam dunia musik tanah air.
Dikenal karena suara merdunya, kemampuan memainkan berbagai alat musik, serta bakatnya dalam menulis lagu, Fariz RM telah menciptakan banyak karya yang menginspirasi. Namun, di balik kesuksesannya, terdapat sisi kelam dari kehidupannya yang tidak dapat diabaikan, yaitu sejarah panjang penyalahgunaan narkoba yang menghantuinya.
Pada tanggal 19 Februari 2025, Fariz RM ditangkap untuk keempat kalinya terkait kasus narkoba di Bandung, Jawa Barat. Penangkapan ini melibatkan kepemilikan sabu dan ganja, yang semakin memperburuk citranya di mata publik.
Kasus ini bukanlah yang pertama kali bagi Fariz, melainkan kelanjutan dari perjuangannya melawan kecanduan yang tampaknya tidak pernah berakhir.
Sejak penangkapan pertamanya pada tahun 2007, perjalanan Fariz RM dalam menghadapi masalah narkoba telah menjadi sorotan publik. Penangkapan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai bagaimana seorang musisi berbakat seperti Fariz bisa terjerat dalam dunia yang merusak ini.
Musisi Berpengaruh
Karena kemampuannya, Fariz RM memadukan berbagai genre musik dan menciptakan lagu-lagu hits yang abadi. Bagaimana ia mencapai puncak popularitas?
Puncak kariernya diraih pada tahun 1980 dengan album Sakura, yang diproduseri dan dimainkan sendiri olehnya, menampilkan lagu-lagu ikonik seperti 'Sakura' dan 'Selangkah ke Seberang'.
Album Sakura bukan hanya menandai debutnya, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam sejarah musik Indonesia. Keunikan aransemen dan musiknya yang memadukan unsur pop, jazz, dan rock memberikan warna baru dan segar di industri musik Tanah Air saat itu.
Sukses Sakura bukan sekadar keberuntungan, tetapi hasil kerja keras dan dedikasi Fariz RM dalam berkarya. Ia tidak hanya bernyanyi, tetapi juga memainkan berbagai instrumen, menunjukkan keahliannya sebagai seorang multi-instrumentalis yang handal.
Keberhasilan Sakura membuka jalan bagi album-album selanjutnya yang tak kalah sukses. Album-album tersebut semakin mengukuhkan posisi Fariz RM sebagai salah satu musisi paling berpengaruh di Indonesia.
Bukan hanya popularitas, tetapi juga kualitas musiknya yang tinggi dan konsisten yang membuat namanya tetap diingat hingga saat ini. Lagu-lagunya masih sering didengarkan dan dinyanyikan oleh berbagai generasi, membuktikan keabadian karya-karyanya.
Karya Fariz RM
Setelah kesuksesan Sakura, Fariz RM terus berkarya dan merilis album-album yang tak kalah populer. Album Panggung Perak (1981) melanjutkan tren musiknya yang inovatif, memperkuat posisinya di industri musik Indonesia.
Keberhasilannya berlanjut dengan album Living in the Western World (1988), yang memenangkan penghargaan Penjualan Album Terbanyak dari BASF Awards 1989. Album ini melahirkan hits seperti 'Barcelona', 'Iman dan Godaan', dan 'Lepas Kontrol', semakin mengukuhkan statusnya sebagai legenda musik Indonesia.
Kemampuan Fariz RM dalam berkolaborasi dengan musisi lain juga patut diapresiasi. Kolaborasinya dengan Neno Warisman dalam single 'Nada Kasih' misalnya, menjadi bukti kemampuannya dalam beradaptasi dan menciptakan karya yang tetap relevan lintas generasi.
Ia mampu berkolaborasi dengan berbagai jenis penyanyi dan tetap menghasilkan karya yang berkualitas tinggi dan memorable. Hal ini menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam memahami dan mengolah berbagai genre musik.
Tidak hanya dikenal karena album-albumnya yang sukses secara komersial, Fariz RM juga dikenal sebagai seorang multi-instrumentalis yang mahir memainkan gitar, piano, dan keyboard.
Keahliannya ini memungkinkan ia untuk menciptakan aransemen musik yang kompleks dan kaya, memberikan nuansa unik pada setiap lagunya. Ia tidak hanya seorang penyanyi, tetapi juga seorang komposer dan arranger yang berbakat.
Banyak lagu-lagu hits Fariz RM yang hingga kini masih diputar dan dinikmati, seperti 'Sakura', 'Selangkah ke Seberang', 'Barcelona', dan 'Terlambat'. Lagu-lagu ini telah menjadi bagian dari sejarah musik Indonesia dan terus menginspirasi musisi-musisi muda. Ia telah meninggalkan warisan yang berharga bagi industri musik Indonesia.
Kronologi Penangkapan Fariz RM
Berikut adalah kronologi penangkapan Fariz RM yang menunjukkan bagaimana kecanduan narkoba telah mengubah hidupnya:
- Oktober 2007: Penangkapan pertama Fariz RM terkait kepemilikan 1,5 linting ganja (setara dengan 5 gram). Ia dijatuhi hukuman 8 bulan penjara, yang menjadi awal dari perjalanan kelamnya.
- Januari 2015: Penangkapan kedua terjadi ketika Fariz ditemukan mengisap ganja di rumahnya. Selain itu, petugas juga menemukan heroin dan alat isap sabu. Ini menandai titik balik yang lebih serius dalam hidupnya.
- Agustus 2018: Fariz ditangkap untuk ketiga kalinya karena kepemilikan sabu seberat 900 miligram, serta obat-obatan terlarang lainnya seperti Alprazolam dan Dumolid. Ia kemudian menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Melia Cibubur.
- Februari 2025: Penangkapan keempat Fariz RM kembali mengguncang publik. Ia ditangkap di Bandung dengan kepemilikan sabu dan ganja, dan saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia terancam hukuman 5 hingga 20 tahun penjara berdasarkan Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Perjuangan Melawan Kecanduan
Setiap penangkapan Fariz RM menunjukkan perjuangan yang terus berlanjut melawan kecanduan narkoba. Meskipun telah menjalani rehabilitasi, tampaknya Fariz masih belum mampu melepaskan diri dari jeratan zat-zat terlarang tersebut.
Kasus-kasus ini tidak hanya mencerminkan masalah pribadi yang dihadapinya, tetapi juga menjadi cerminan tantangan yang dihadapi banyak individu yang berjuang melawan kecanduan.
Rehabilitasi yang dijalani Fariz di Rumah Sakit Melia Cibubur pada tahun 2018 memberikan harapan bahwa ia bisa bangkit kembali. Namun, kenyataan pahit kembali menghampirinya dengan penangkapan terbaru. Ini menunjukkan bahwa proses pemulihan dari kecanduan narkoba bukanlah hal yang mudah dan sering kali membutuhkan dukungan yang kuat dari lingkungan sekitar.
Publik pun memberikan perhatian besar terhadap nasib Fariz RM. Banyak yang merasa prihatin dan berharap agar ia dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapinya. Sebagai seorang musisi, karya-karya Fariz telah memberikan banyak inspirasi bagi penggemarnya, dan harapan untuk melihatnya kembali berprestasi masih ada.