Potret Nia Ramadhani Nangis 2 Hari Ditinggal Mikhayla ke Amerika, Khawatir Sang Putri Pergi Tanpa Keluarga & Asisten
Nia Ramadhani mengantarkan anak-anaknya ke luar negeri seorang diri dan merasa sangat sedih saat harus berpisah.
Ditinggal ke Amerika
Nia Ramadhani baru-baru ini membagikan video yang menunjukkan dirinya sedang mempersiapkan anak sulungnya, Mikha, untuk mengikuti program soccer camp di Manchester City. Dalam video tersebut, terlihat Nia dengan penuh semangat membantu Mikha dalam proses persiapan, menunjukkan betapa pentingnya acara ini bagi mereka.
Program ini dilaksanakan selama tujuh hari, dengan total waktu perjalanan mencapai sepuluh hari. Meskipun pada awalnya ia berusaha mendorong anaknya untuk berpartisipasi, pada akhirnya dia merasa tidak tega dan mengubah keputusannya.
Belajar Mandiri
Nia dikenal memiliki hubungan yang sangat erat dengan anaknya, serta selalu memberikan dukungan terhadap berbagai kegiatan positif yang diminati oleh anaknya. Terlebih lagi, Mikha memiliki ketertarikan yang besar terhadap olahraga, sehingga Nia sangat antusias dalam mendukungnya.
Dalam suasana yang penuh haru, Nia Ramadhani mengungkapkan penyesalan atas tindakannya yang mendorong anaknya untuk mengikuti program tertentu. Ia menyadari bahwa sebelumnya, dirinya sendiri yang menginginkan Mikha untuk belajar mandiri, namun kini merasa bahwa dorongan tersebut mungkin tidak tepat.
Menangis 2 Hari
Nia membawa bantal leher untuk anaknya sambil menangis. Di satu sisi, ia merasa sangat berat meninggalkan anaknya sendirian di luar negeri, tetapi di sisi lain, ia juga berusaha untuk menguatkan diri dalam situasi yang sulit ini. Mikhayla menyebutnyakan bahwa sang mama menangis selama dua hari berturut-turut sebelum melepasnya pergi ke Amerika.
Beruntungnya, Mikha terlihat gembira dan tidak mengalami masalah. Ia menyampaikan bahwa sudah dua hari terakhir, ibunya terus-menerus menangis seperti itu.
Para ibu di media sosial turut memberikan pujian dan berbagi pengalaman serupa dengan apa yang dirasakan oleh Nia saat pertama kali melepaskan anaknya pergi jauh. Mereka bisa merasakan campur aduk emosi antara bangga dan khawatir yang muncul pada momen tersebut.