Usanita, Jalani Kolaborasi dengan Industri kreatif di Indonesia
Pada 28 hingga 30 Juni, delegasi USANITA telah bertemu dengan tokoh-tokoh utama dalam industri hiburan Indonesia.
Delegasi USANITA telah bertemu dengan tokoh-tokoh utama dalam industri hiburan Indonesia.
Usanita, Jalani Kolaborasi dengan Industri kreatif di Indonesia
Delegasi USANITA Sdn. Bhd melakukan kunjungan selama tiga hari di Jakarta yang berfokus pada membangun dan memperkuat kolaborasi dengan para pemimpin industri kreatif di Indonesia.
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Chief Executive Officer USANITA, Datuk Adzliana Prof Dato Sri Dr Hasan. Turut serta juga anggota delegasi yakni Erma Fatima yang merupakan seorang produser dan aktris yang telah meraih berbagai penghargaan. Kehadiran Erma membuktikan komitmen USANITA terhadap seni dan pertukaran budaya.
Pada 28 hingga 30 Juni, delegasi USANITA telah bertemu dengan tokoh-tokoh utama dalam industri hiburan Indonesia, termasuk Raam Punjabi dari PT Multivision Plus; Manoj Punjabi (MD Entertainment); Deddy Mizwar (PT Demi Gisela Film dan Ketua Umum Persatuan Produser Film Indonesia -PPFI), Zairin Zein, (produser dan Setiausaha Agung PPFI) dan Bapak Ilham Bintang (Pengarah PT Bintang Advis Multimedia).
Pertemuan ini diselenggarakan untuk menjajaki peluang dalam melaksanakan projek kolaboratif dan kerjasama inovatif, selaras dengan misi pemerkasaan komuniti dan pembangunan modal insan oleh USANITA.
"Industri kreatif Indonesia merupakan tonggak inovasi dan kekayaan budaya. Kami bersemangat untuk menjajaki peluang dan bekerjasama untuk meningkatkan inisiatif USANITA yang mampu menyumbang kepada pembangunan industri kreatif yang dinamis di kedua negara,” kata Datuk Adzliana dalam keterangan persnya, Rabu (3/7).
USANITA dikenali sebagai sebuah organisasi yang menjalankan program kebajikan dan sosial di seluruh negara. Ia turut berperan dalam pembinaan komuniti melalui acara-acara yang memberi dampak kepada masyarakat seperti workshop, ekspo dan karnival kewirausahaan.
Datuk Adzliana mengatakan, selain memberikan bantuan kesejahteraan, USANITA juga aktif dalam mempromosikan bisnis-bisnis dan industri kreatif, ini merupakan peluang baru yang bisa meningkatkan semangat kewirausahaan di kalangan anggota USANITA.
Sementara itu, Erma Fatima berkata sudah tiba masanya untuk Malaysia dan Indonesia menghidupkan kembali produksi film pada tahun 80-an dan 90-an.
"Kerjasama ini memberi peluang untuk kita bertukar pengetahuan agar mampu memenuhi kebutuhan penonton yang semakin menantang. Teknologi produksi film juga telah mengalami perubahan pesat dan jika bergabung, kedua negara ini mempunyai kekuatan untuk menaklukan pasaran global dengan sinergi,” katanya.
Delegasi USANITA mengunjungi salah satu kantor media massa dan berdiskusi dengan pihak manajemen tertinggi untuk menjejaki potensi kerjasama kreatif. Perbincangan tersebut terfokus pada pembangunan konten kreatif dan memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk melaksanakan projek yang inovatif dan menarik minat penonton di kedua negara.
Kunjungan ke Jakarta ini juga membuktikan komitmen USANITA untuk memperluas jangkauan dan pengaruhnya melalui kerjasama antar negara.
Datuk Adzliana mengatakan, diskusi mendetail dengan para pemimpin industri kreatif Indonesia bertujuan untuk mengembangkan konten dan program inovatif yang mampu menarik penonton di seluruh wilayah.
"Melalui kombinasi kekuatan kreatif mitra Indonesia dan pendekatan berbasis misi USANITA untuk mengembangkan wirausaha lokal, kerjasama ini mampu menghasilkan projek-projek menarik dengan dampak sosial yang signifikan," katanya.
Menurutnya, kerjasama ini juga dirancang secara strategis untuk membantu kedua negara merabah pasaran internasional yang lebih besar, bermulai dengan ASEAN.
"Malaysia bakal menjadi tuan rumah KTT ASEAN tahun depan, maka dengan kerjasama ini juga bertujuan untuk memanfaatkan potensi kreatif kawasan yang lebih besar," katanya.