CEK FAKTA: Hoaks Jokowi Nyatakan Perang dengan Malaysia karena Puluhan WNI Tewas
Merdeka.com - Video berjudul tentang Presiden Jokowi menyatakan perang dengan Malaysia buntut dari puluhan WNI tewas, beredar di media sosial. Video tersebut berjudul:
BVNTVT PVLVH4N WN1 T3W4S, T3P4T M4L4M 1N1 J0K0W1 NY4T4K4N P3R4NG L4W4N M4L4YS14 (Baca: Buntut Puluhan WNI Tewas, Tepat Malam ini Jokowi Nyatakan Perang Lawan Malaysia).
YouTubeVideo tersebut berkaitan dengan laporan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) yang mengatakan puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal di Rumah Detensi Imigrasi Sabah, Malaysia.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang meninggal saat kunjungan Jokowi? Gara-gara ingin melihat kepala negara dari dekat, Kamaluddin (53) terjatuh dan meninggal dunia.
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
Penelusuran
Setelah ditelusuri, video tersebut sama sekali tidak berisi tentang Indonesia angkat senjata untuk berperang melawan Malaysia. Juga tidak ada pemberitaan media dan keterangan resmi terkait perang dengan Malaysia
Dilansir dari tempo.co, video itu berisi kolase video yang menunjukkan pemulangan WNI dari Malaysia dan upaya pencegahan tenaga kerja yang akan ditempatkan secara ilegal di Timur Tengah.
Video tersebut merupakan potongan pernyataan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. Video ini merupakan potongan wawancara yang ditayangkan Medcom id tanggal 29 Juni 2022.
Pernyataan ini berkaitan dengan laporan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) yang mengungkap data 18 warga negara Indonesia meninggal di pusat tahanan Imigrasi Tawau di Sabah, Malaysia. Hal itu terjadi sejak Januari hingga Maret 2022.
Benny Rhamdani mengatakan bahwa kekerasan yang terjadi kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) di detensi-detensi Malaysia bukan pertama kalinya. Bahkan, PMI yang ditahan dirampok harta bendanya, seperti uang, ponsel, kalung, dan gelang emas yang tidak dikembalikan. Ia juga menyebutkan fasilitas yang buruk.
Selanjutnya, video berisi tentang BP2MI menggagalkan keberangkatan 21 pekerja ilegal asal Indonesia ke Timur Tengah. Sebelum diberangkatkan, para pekerja ini ditampung di sebuah balai latihan kerja di kawasan Batu Ampat, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kemudian, terdapat potongan gambar orang pria yang sedang memapah seorang pria berbaju hitam. Hasil penelusuran menunjukkan, potongan video ini identik dengan tayangan YouTube TribunNews tanggal 4 Juni 2022.
Dilansir dari Tribun, sebanyak 371 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi dari Malaysia pada Kamis, 2 Juni 2022 melalui Pelabuhan Nunukan, Kalimantan Utara. Diantara PMI tersebut banyak yang menderita penyakit kulit dan rematik hingga tidak bisa berjalan. Mereka mengaku penyakit kulit yang diderita lataran sanitasi yang buruk di Rumah Detensi Imigrasi Sabah Malaysia.
Pelabuhan Nunukan merupakan pelabuhan lintas dengan Kota Tawau, Malaysia dan menjadi salah satu pintu masuk PMI yang akan bekerja atau pulang dari Malaysia.
Dilansir Tempo, sekitar 200 lebih warga negara Indonesia (WNI) yang ada di detensi imigrasi Sabah, Malaysia akan segera dipulangkan. Ini terjadi setelah munculnya laporan Koalisi Buruh Migran Berdaulat yang menyebutkan sebanyak 149 WNI meninggal dunia.
Laporan berjudul “Seperti di Neraka: Kondisi di Pusat Tahanan Imigrasi di Sabah, Malaysia" itu menyebutkan, banyak WNI yang ditahan di Depot Tahanan Imigrasi, Sabah, Malaysia diperlakukan secara tidak manusiawi. Bahkan hingga ada yang diduga tewas akibat dipukuli.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam keterangan resmi menjelaskan hasil pertemuan dengan Imigrasi Malaysia diperoleh data WNI yang meninggal dunia di Depot Tahanan Imigresen (DTI) di Sabah pada sepanjang 2021 sebanyak 18 orang. Sedangkan periode Januari hingga Juni 2022 sejumlah 7 orang.
Kesimpulan
Video berjudul tentang Presiden Jokowi menyatakan perang dengan Malaysia buntut dari puluhan WNI tewas adalah tidak benar.
Terkait 18 WNI yang meninggal DTI di Sabah sepanjang 2021 dan 7 orang pada periode Januari hingga Juni 2022, benar, namun Jokowi tidak menyatakan akan perang melawan Malaysia.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1798/menyesatkan-jokowi-nyatakan-perang-dengan-malaysia-akibat-puluhan-wni-tewas (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait isu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar wamentan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Prabowo menyiapkan 80 anggota Kopassus untuk melakukan penjagaan di Kejagung
Baca SelengkapnyaBeredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca SelengkapnyaStafsus Jokowi Buka Suara Soal Beredar Dokumen Hoaks Reshuffle Semua Menteri PDIP
Baca SelengkapnyaBeredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus meninggal dunia
Baca SelengkapnyaBenarkah WNA Mexico tembak polisi hingga tewas? Begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga meminta agar mencari kebenaran isu terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca Selengkapnya