Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Pasien Covid-19 Sembuh Karena Rajin Berjemur Hingga Makan Telur

CEK FAKTA: Hoaks Pasien Covid-19 Sembuh Karena Rajin Berjemur Hingga Makan Telur Ruang isolasi pasien corona di RSUP Persahabatan. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Beredar informasi tentang pasien corona yang sembuh setelah dirawat di Rumah Sakit Persahabatan. Pesan tersebut membeberkan sejumlah kegiatan, seperti berjemur di jam 10 pagi hingga istirahat selama 7 sampai 8 jam.

Berikut isi pesan tersebut:

Info dari pasien yg sudah sembuh dari RS Persahabatan ..

Orang lain juga bertanya?

Setiap hari kita disana :

1. Minum Vit C-10002. Vitamin E3. Jam 10:00 - 11:00 berjemur 15-20 menit.4. Telur satu butir5. Istirahat/tidur yg cukup min 7-8 jam6. Minum air putih min 1,5 lt per hari dan setiap makan harus minum yang hangat (jangan dingin).

Cuma itu yang kami kerjakan lakukan dirumah sakit.

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut tidak benar. Direktur Utama RS Persahabatan Rita Rogayah menjelaskan bahwa informasi itu tidak benar.

"hoax.. psn (pasien) diruang isolasi tidak mungkin keluar dari kamar, tidak mungkin berjemur," kata Rita, kepada merdeka.com, Selasa (31/3).

Dalam artikel Kompas.com berjudul "Meski Bermanfaat, Berjemur Tak Bisa Mematikan Virus Corona", dijelaskan bahwa berjemur tak bisa matikan virus corona. Namun berjemur bermanfaat untuk menjaga tulang agar kuat.

dokter ahli gizi dan magister filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum. Ia membantah pemahaman bahwa berjemur badan di bawah sinar matahari secara langsung bisa mematikan virus corona yang ada di dalam tubuh, ataupun yang sekadar menempel.

Sesuai Patokan Ini Menurut Tan, ini adalah pemahaman yang harus diluruskan karena keliru. “Berjemur badan atau menjemur atau kena matahari itu tidak sama dengan bayangan menggoreng virusnya,” kata Tan dalam Facebook Live-nya, Sabtu (21/3/2020).

Kekeliruan tersebut, kata dia, bisa jadi berasal dari kebiasaan orang tua jaman dahulu yang menjemur perabot rumah tangga seperti kasur dan bantal di bawah sinar matahari dengan maksud mematikan kuman jahat yang menempel di perabot tersebut.

Diakui Tan, memang ada mematikan kuman yang mati saat terpapar sinar ultraviolet dan direbus dengan suhu tinggi. Akan tetapi, tidak benar bahwa dengan berjemur di bawah sinar matahari, maka virus corona yang ada di dalam tubuh orang bisa mati.

"Tidak benar orang dengan berjemur di bawah sinar matahari dapat mematikan virusnya. Ultraviolet digunakan cara mematikan kuman itu masih dalam penelitian,” ujar dia.

Contoh lainnya, kata Tan, di luar negeri perihal yang masih kontroversial di medis internasional adalah ultraviolet yang digunakan untuk melakukan desinfeksi pada kendaraan. "Berjemur badan (di bawah sinar matahari) itu tidak mematikan kuman yang ada di dalam tubuh atau yang menempel di tangan kita,” tuturnya.

Manfaat berjemur

Kendati berjemur badan tidak dapat membunuh virus corona atau SARS-CoV-2, tetapi berjemur badan di bawah sinar matahari yang tepat dapat menghasilkan vitamin D3 yang dibutuhkan oleh tubuh.

“Makanya vitamin D3 ini disebut the sunshine vitamin, vitaminnya matahari,” kata dia.

Vitamin D3 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor yang penting untuk membangun dan menjaga tulang yang kuat.

Kemudian, minum air hangat atau dingin juga tidak berpengaruh pada kesembuhan pasien corona. Dalam artikel yang dimuat kompas.com berjudul "Mandi Air Panas Tidak Membasmi Virus Corona" pada 23 Maret 2020, dijelaskan bahwa minum air hangat tidak membunuh virus dalam sel tubuh kita.

"Agar semuanya menjadi jelas, ketahuilah hal ini tidak benar. Dokter menjelaskan mengapa teori ini tidak masuk akal.

"Begitu virus masuk ke tubuh kita, itu tergantung pada sistem kekebalan kita untuk membunuhnya," kata Dr. Claudia Pastides di Babylon Health.

"Mandi air panas dan minuman panas tidak akan dapat mencapai atau membunuh virus karena virus itu berada di dalam sel di tubuh kita."

"Tubuh kita mengatur suhunya dengan sangat hati-hati dan tidak akan membiarkannya naik secara drastis, meskipun kita minum minuman panas dan mandi."

Situs lifestyle.kompas.com tersebut menyatakan, minum dan mandi air panas tidak akan membunuh virus, klaim minum air panas dapat menyembuhkan Covid-19 tidak masuk akal.

Bantahan minum air panas dapat menyembuhkan Covid-19 juga disebut dalam artikel berjudul "Drinking 60 C water kills virus?" yang dimuat situs chinadaily.com pada 16 Februari 2020.

Dalam artikel dijelaskan, bahwa virus corona atau Covid-19 tidak akan mati pada suhu tinggi. Meminum air panas tidak hanya sia-sia tetapi juga melukai kerongkongan anda.

Tak hanya itu saja, pasien yang sembuh karena konsumsi vitamin C, seperti dalam informasi tersebut juga tidak benar. Dalam artikel medcom.com berjudul "Apakah Vitamin C dapat Menyembuhkan Covid-19?" pada 12 Maret 2020, dijelaskan bahwa vitamin C hanya bisa meningkatkan kekebalan tubuh, tidak menyembuhkan corona.

“Vitamin C adalah kebutuhan kita untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita, tetapi sebetulnya tidak ada anjuran untuk mengonsumsi vitamin C dalam jumlah banyak untuk mencegah covid-19,” kata Dr. dr. Budiman Bela, Sp.MK, spesialis mikrobiologi klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia dalam acara Diskusi Mengenai Pengelolaan Wabah Covid-19 di Kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Maret 2020.

Ia menjelaskan bahwa untuk melakukan pencegahan covid-19 bisa dilakukan dengan memgonsumsi buah dan sayur. “Mengonsumsi empat sehat lima sempurna, tentunya sudah banyak kita ketahui ya dan bisa dilihat dari mana-mana. Kemudian dengan melakukan olahraga secara teratur, dan jangan stres karena daya tahan tunuh kita bisa dipengaruhi oleh gaya hidup kita,” ujar dr. Budiman

Menurutnya, seseorang yang terkena covid-19 ini pada dasarnya bisa sembuh sendiri karena virus merupakan penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya selama daya tahan atau sistem imun tubuh kuat.

Kesimpulan

Informasi tentang pasien yang sembuh dari corona di RS Persahabatan adalah tidak benar. Menurut Dirut RS Persahabatan Rita Rogayah, pasien yang terinfeksi virus corona tidak diperbolehkan keluar, apalagi untuk berjemur di luar ruangan rumah sakit.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Beredar Kabar RS Gatot Soebroto Sembuhkan Kanker Tanpa Operasi dan Kemoterapi, Begini Faktanya
Beredar Kabar RS Gatot Soebroto Sembuhkan Kanker Tanpa Operasi dan Kemoterapi, Begini Faktanya

Kepala Rumah Sakit RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI Albertus Budi Sulistya buka suara terkait informasi tersebut.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Foto Caleg Masuk RSJ Karena Gagal Pemilu 2024
CEK FAKTA: Hoaks Foto Caleg Masuk RSJ Karena Gagal Pemilu 2024

Dalam unggahannya menampilkan sejumlah orang diklaim caleg memakai model baju yang sama dengan warna biru dan ungu,

Baca Selengkapnya
Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa
Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa

Kepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta

Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.

Baca Selengkapnya
Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet
Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet

Sementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.

Baca Selengkapnya
Eks Menkes Dokter Terawan Dicatut untuk Jualan Obat di Medsos, Ini Klarifikasinya
Eks Menkes Dokter Terawan Dicatut untuk Jualan Obat di Medsos, Ini Klarifikasinya

Mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati

Baca Selengkapnya
8 Mitos Kesehatan yang Masih Dipercaya Banyak Orang Sebagai Suatu Hal yang Menyehatkan
8 Mitos Kesehatan yang Masih Dipercaya Banyak Orang Sebagai Suatu Hal yang Menyehatkan

Sejumlah mitos kesehatan muncul sejak masa lalu dan masih banyak dipercaya hingga masa kini.

Baca Selengkapnya
Mitos di indonesia Terkait Kesehatan yang Banyak Dipercaya Masyarakat Hingga Turun-temurun
Mitos di indonesia Terkait Kesehatan yang Banyak Dipercaya Masyarakat Hingga Turun-temurun

Sejumlah masyarakat di Indonesia memiliki mitos kesehatan yang aneh dan tidak terbukti secara ilmiah.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Menteri Kesehatan Budi Gunadi Promosikan Produk Pelangsing
CEK FAKTA: Hoaks Menteri Kesehatan Budi Gunadi Promosikan Produk Pelangsing

Diklaim obat pelangsing yang dipromosikan Menkes mampu turunkan berat badan tanpa efek samping.

Baca Selengkapnya