Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Informasi Presiden Donald Trump Luncurkan Vaksin Virus Corona Tidak Benar

CEK FAKTA: Informasi Presiden Donald Trump Luncurkan Vaksin Virus Corona Tidak Benar Senyuman Donald Trump Usai Batal Dimakzulkan. ©2020 REUTERS/Joshua Roberts

Merdeka.com - Informasi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan vaksin virus corona baru atau Covid-19 siap diluncurkan tersebar di media sosial Facebook. Salah satunya disebarkan akun Facebook Mengungkap Kebenaran pada 17 Maret 2020.

Akun Facebook Mengungkap Kebenaran mengunggah video konferensi pers Donald Trump bersama Presiden sekaligus CEO Roche Diagnostics North America, Matt Sause.

Akun Facebook Mengungkap Kebenaran mengaitkan video konferensi pers tersebut dengan klaim bahwa Trump mengumumkan vaksin Covid-19 siap diluncurkan dalam jutaan dosis, kemudian mengaitkannya dengan tuduhan bahwa sumber virus itu berasal dari Amerika Serikat.

Orang lain juga bertanya?

Berikut narasi yang diunggah akun tersebut:

"TUDUHAN CHINA KALAU SUMBER SERANGAN CORONA BERASAL DARI AMERIKA TERBUKTI

Saat ini, Trump mengumumkan bahwa Roche Medical Company akan meluncurkan vaksin hari Minggu depan, dan jutaan dosis sudah siap! -Permainan selesai.

Now, direct Trump announced that Roche Medical Company will launch the vaccine next Sunday, and millions of doses are ready from it !!!-the end of the play."

Konten yang diunggah akun Facebook Mengungkap Kebenaran telah 523 kali dibagikan dan mendapat 213 komentar warganet.

Penelusuran

Cek fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Presiden Donald Trump yang akan meluncurkan vaksin virus corona atau Covid-19. Penelusuran dilakukan menggunakan situs berbagi video YouTube dengan memasukkan kata kunci "Trump Coronavirus".

Hasilnya terdapat video identik yang diunggah akun YouTube NBC News pada 14 Maret 2020 lalu. Video itu bertajuk "Trump Holds News Conference On Coronavirus Pandemic | NBC News (Live Stream Recording)".

Akun YouTube NBC News juga menuliskan narasi berisi penjelasan tentang video tersebut. "President Donald Trump holds a news conference on the coronavirus pandemic which is spreading across the United States. The president is expected to declare a national emergency," tulis akun YouTube NBC News.

Dalam penjelasan disebutkan, Presiden Donald Trump mengadakan konferensi pers tentang pandemi coronavirus yang menyebar di seluruh Amerika Serikat. Presiden akan mengumumkan keadaan darurat nasional.

Penelusuran selanjutnya dilakukan dengan menggunakan situs pencari Google dengan memasukkan kata kunci "Trump Roche Medical Company".

Ditemukan beberapa artikel yang membantah klaim bahwa Trump mengumumkan peluncuran vaksin virus corona Covid-19. Satu di antaranya artikel berjudul "Trump’s announcement is about FDA’s approval of a Coronavirus ‘test’ developed by Roche, not a vaccine" yang ditayangkan situs factly.in pada 17 Maret 2020.

Dalam artikel itu disebutkan, dalam video konferensi pers, Donald Trump mempersilakan CEO Roche Diagnostics North America, Matt Sause untuk bicara di podium.

Sause mengaku berterimakasih pada Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) atas persetujuan yang diberikan pada Roche untuk melakukan tes atau uji coba terkait Virus Corona Covid-19.

Transkrip pernyaaan Donald Trump juga bisa dilihat di situs resmi Gedung Putih, www.whitehouse.gov.

Dalam transkrip tersebut, Donald Trump tidak pernah mengumumkan peluncuran vaksin Covid-19.

Ia menjelaskan, pelibatan sektor swasta, dalam hal ini Roche, dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pengujian atau tes virus corona baru (Covid-19). Untuk memastikan mereka yang membutuhkannya bisa mendapatkan tes dengan aman, cepat, dan nyaman.

Trump berharap, 1,4 juta perangkat tes Covid-19 akan tersedia sepekan ke depan dan total 5 juta dalam sebulan, meski -- kata dia -- pihaknya tak akan membutuhkan sebanyak itu.

I want to thank Roche, a great company, for their incredible work. I’d also like to thank Thermo Fisher. The FDA’s goal is to hopefully authorize their application within 24 hours — it’ll go very quickly; it’s going very quickly — which will bring, additionally, 1.4 million tests on board next week and 5 million within a month. I doubt we’ll need anywhere near that.

Kesimpulan

Kabar tentang Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan bahwa jutaan dosis vaksin virus corona atau Covid-19 siap diluncurkan ternyata tidak benar. Video yang diunggah akun Facebook Mengungkap Kebenaran merupakan potongan dari video live stasiun televisi AS, NBC News yang diunggah ke Youtube pada 14 Maret 2020.

Dalam video itu, Trump mengumumkan kemitraan dengan sektor swasta untuk meningkatkan kapasitas tes atau pengujian Virus Corona Covid-19.

Sumber:Hanz Jimenez Salim/Liputan6 (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Jokowi Bagi-Bagi Uang Rp50 Juta dalam Rangka Pensiun
CEK FAKTA: Hoaks Jokowi Bagi-Bagi Uang Rp50 Juta dalam Rangka Pensiun

Beredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
VIDEO: HOAKS! Jokowi Mahir Bahasa Mandarin saat Pidato, Ini Penjelasan Menkominfo Budi Arie
VIDEO: HOAKS! Jokowi Mahir Bahasa Mandarin saat Pidato, Ini Penjelasan Menkominfo Budi Arie

Menkominfo Budi Arie menggelar konfrensi pers bertema: Awas Hoaks Pemilu yang digelar Kominfo, Jakarta, Jumat (27/10).

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya