CEK FAKTA: NeoCov Varian Baru Covid-19? Simak Faktanya
Merdeka.com - Beredar di media sosial Facebook terkait munculnya varian baru virus Corona penyebab Covid-19 bernama NeoCov. Disebutkan bahwa varian terbaru ini diumumkan oleh China.
"Jualan Virus teroooosss..omicron baru muncul, eh Chinaumumin seri teranyar nya lagi dengan namaNEOCOV varian terbaru dari seri COVID 19,lama2 udah kayak produksi SMARTPHONE..."
Penelusuran
-
Apa ciri khas spesies baru kelelawar ini? Spesies baru ini memiliki panjang sekitar 10 cm dan memiliki tubuh berbulu berwarna coklat tua. Bulu di perut mereka tampak berwarna lebih terang, hampir berwarna krem di bagian tepinya. Spesies baru ini memiliki daun telinga yang 'membesar' mulai dari tepi telinga hingga mulutnya, kata penelitian tersebut.
-
Dimana spesies baru kelelawar ini ditemukan? Sejauh ini, spesies baru tersebut telah ditemukan di dua lokasi di bagian selatan Papua Nugini.
-
Kenapa kelelawar jadi penyebar virus? Ada beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa kelelawar bisa menjadi reservoir alami bagi berbagai virus yang berpotensi mematikan bagi manusia.
-
Siapa yang menemukan spesies baru kelelawar ini? Tim peneliti terdiri dari empat orang yaitu Andrew King, Harry Parnaby, Mark Eldridge, dan Steve Hamilton.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap virus? Hasilnya mengungkapkan bahwa kelelawar memiliki proporsi yang signifikan lebih tinggi dalam membawa virus zoonosis (virus yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia) daripada mamalia lainnya.
Hasil penelusuran melansir dari kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa NeoCov bukanlah varian baru dari virus corona Covid-19.
"Bukan (varian baru)," kata Nadia.
NeoCoV bukan varian baru dari jenis virus corona yang telah menyebabkan pandemi global. Sebaliknya, NeoCoV berasal dari jenis virus corona yang berbeda yang terkait dengan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), penyakit yang menyerang saluran pernapasan.
"Dia adalah bentuk virus lain kerabat MERS-CoV. Ini baru ditemukan di kelelawar dan belum ada penularan di manusia. Jadi bukan varian baru dari Covid," kata Nadia.
Adapun Mers-CoV dan Covid-19 merupakan penyakit yang berbeda, meskipun sama-sama dari virus corona.
Kemudian dilansir dari The Independent, Sabtu (29/1/2022), virus ini bersifat zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia dan dapat ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan.
Asal-usul Mers-CoV belum sepenuhnya dipahami, tetapi virus ini ditularkan dari unta dromedari yang terinfeksi, ke manusia.Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), MERS-CoV telah diidentifikasi pada dromedari di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan.
Sementara, NeoCov adalah kerabat Mers-CoV, yang selama ini disebut ditemukan pada kelelawar. Dalam penelitian yang diterbitkan para ilmuwan yang berbasis di Wuhan, memperingatkan bahwa NeoCov dapat menyebabkan masalah jika ditransfer dari kelelawar ke manusia.
Studi ini menunjukkan ada potensi ancaman NeoCov menginfeksi manusia, tetapi tidak ada bukti bahwa virus ini sudah menular ke manusia dan fatalitasnya. Hasil tes laboratorium juga menunjukkan bahwa NeoCov masih memiliki kemampuan rendah untuk menginfeksi sel manusia. Penting untuk dicatat bahwa perlu penelitian lebih lanjut untuk menyimpulkan infeksi NeoCov pada manusia.
Kesimpulan
NeoCov bukan varian baru virus Covid-19. NeoCov merupakan jenis virus lain kerabat MERS-CoV yang selama ini disebut ditemukan pada kelelawar. Mers-CoV dan Covid-19 merupakan penyakit yang berbeda, meskipun sama-sama dari virus corona.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/02/02/154400482/hoaks-varian-baru-virus-corona-penyebab-covid-19-bernama-neocov?page=allhttps://www.independent.co.uk/news/science/what-is-neocov-coronavirus-bats-covid-b2002785.html (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaKelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaKepunahan spesies di Bumi puluhan ribu tahun lalu diduga disebabkan virus, virus yang masih ada di zaman modern ini.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKasus radang otak Japanese Encephalitis disebut-sebut meningkat di tengah penebaran nyamuk mengandung bakteri wolbachia.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah adalah jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah yang menyebar di India disebut berasal dari kelelawar atau babi. Penyakit ini memiliki angka kematian sekitar 70 persen bagi yang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaNipah sebetulnya bukan virus baru. Sejak tahun 1998, virus zoonosis itu sudah menggerogoti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah telah menyebabkan dua orang meninggal di wilayah Kerala, India. Virus Nipah adalah jenis virus zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Baca Selengkapnya