CEK FAKTA: Tidak Benar Bandara Kualanamu Dijual ke Perusahaan Asing
Merdeka.com - Informasi Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara dijual ke perusahaan asing beredar di media sosial. Kabarnya, bandara tersebut dijual ke perusahaan India. Kabar ini membuat warga Medan geram.
istimewaPenelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi Bandara Kualanamu dijual ke perusahaan asing adalah tidak benar.
-
Dimana bandara baru di Sulawesi Utara? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Kenapa bandara Ngebul di Salatiga jadi hilang? Setelah perang berakhir, lalu lintas pesawat berangsur-angsur hilang. Ini karena aktivitas perlawanan maupun penjajahan melalui udara sudah berakhir.
-
KA Putri Deli tabrak apa? Insiden kecelakaan antara KA Putri Deli dengan truk tronton pada Selasa (19/3) malam itu diduga akibat sang sopir truk nekat terobos palang pintu di perlintasan terjaga (JPL Nomor 31) Km. 44+300 antara Stasiun Perbaungan dan Stasiun Lidah Tanah.
-
Mengapa Bandara Kertajati dipindahkan? Mulai 29 Oktober mendatang seluruh penerbangan domestik dan internasional di Jawa Barat akan dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka secara penuh. Nantinya pengguna tidak lagi menggunakan Bandara Husein Sastranegara di Bandung
-
Dimana KM Kelud bersandar? Nantinya, kapal KM Kelud akan bersandar di Pelabuhan Malahayati, Provinsi Aceh.
-
Dimana Bandara Kertajati berada? Mulai 29 Oktober mendatang seluruh penerbangan domestik dan internasional di Jawa Barat akan dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka secara penuh.
Dalam artikel merdeka.com berjudul "Respons Kemenkeu, Pemerintah Dituding Jual Bandara Kualanamu pada Asing" pada 26 November 2021, dijelaskan Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara tetap dipegang Angkasa Pura II (AP II).
Staf khusus (Stafsus) Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo menerangkan, dalam skema kemitraan strategis berjangka waktu 25 tahun dengan perusahaan asal India itu porsi kepemilikan saham terbesar dimiliki AP II. Yakni, 51 persen milik AP II dan 49 persen dipegang oleh GMR Airports.
Menurutnya, skema kerja sama tersebut membawa keuntungan sendiri bagi Indonesia. Antara lain dengan tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu namun tetap mendapatkan keuntungan dari bagi hasil.
"Justru kita tak perlu mengeluarkan uang utk membiayai pengelolaan tapi tetap mendapat bagi hasil. Setuju pak?," tulis Prastowo melanjutkan.
Kesimpulan
Informasi Bandara Kualanamu di Deli Serdang dijual ke perusahaan asing adalah tidak benar. Bandara Kualanamu tetap milik Angkasa Pura II.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faktanya, pesawat itu milik maskapai Lion Air PK-LRU yang tergelincir di Bandara Morowali, pada 11 Mei 2023. Bukan di Karawang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, posisi Direktur Utama Angkasa Pura II dipegang Wendo Asrul Rose.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi siap mengajukan pendaftaran Bandara Nusantara Airport di IKN secara internasional kepada ICAO.
Baca SelengkapnyaUntuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaPesawat berbadan lebar tidak dapat mendarat di Bandara Husein Sastranegara.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaKetua sementara KPK, Nawawi Pomolango mengaku bakal menelaah terlebih dahulu laporan yang dilayangkan oleh Sugeng Teguh.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.
Baca Selengkapnya