Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amerika Serikat akan Tarik Semua Staf Diplomatik dari Venezuela

Amerika Serikat akan Tarik Semua Staf Diplomatik dari Venezuela Bentrok panas di Venezuela. ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menarik semua staf diplomatik yang tersisa dari Venezuela. Keputusan itu diumumkan setelah Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menuduh Presiden AS, Donald Trump mendalangi rencana kudeta dengan melumpuhkan sistem kelistrikan negara itu dengan serangan elektromagnetik imperialis.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengumumkan keputusan untuk mengosongkan kedutaan besar AS di Caracas, Senin (11/3) malam waktu AS.

"Keputusan ini mencerminkan situasi yang memburuk di #Venezuela serta kesimpulan bahwa kehadiran staf diplomatik AS di kedutaan telah menjadi kendala pada kebijakan AS," tulis Pompeo di Twitter, dilansir dari The Guardian, Selasa (12/3).

Orang lain juga bertanya?

Musuh-musuh politik Maduro dan banyak analis percaya pemadaman listrik nasional yang melanda Venezuela dan belum tertangani sampai saat ini adalah dampak mismanajemen, korupsi dan ketidakmampuan selama bertahun-tahun dari pemerintahan Maduro.

"Kami berada di tengah bencana yang bukan akibat badai, itu bukan akibat tsunami," kata pemimpin oposisi, Juan Guaido, dalam wawancara dengan CNN, Minggu (10/3).

"Ini adalah produk dari ketidakefisienan, ketidakmampuan, korupsi rezim yang tidak peduli dengan kehidupan rakyat Venezuela," imbuhnya.

Namun dalam pidato nasional yang disiarkan televisi, Senin (11/3) malam, Maduro menyebut Gedung Putih sebagai biang keladi. Tudingan ini pun dikecam para kritikus dan dianggap upaya menangkis kritik terhadap tanggung jawab rezimnya.

"Pemerintah imperialis Amerika Serikat memerintahkan serangan ini," klaim Maduro dalam pidatonya selama 35 menit.

"Mereka datang dengan strategi perang yang hanya dipikirkan oleh para penjahat ini yang telah berperang dan telah menghancurkan rakyat Irak, Libya, Afghanistan dan Suriah," lanjutnya.

Serangan 'Boneka' dan 'Badut'

Maduro menuduh AS melakukan serangan melalui 'boneka dan badut; dari oposisi Venezuela - bertujuan untuk menciptakan keputusasaan, keinginan yang meluas atas konflik, yang akan membenarkan intervensi asing dan pendudukan militer terhadap Venezuela.

Tetapi Maduro, yang mewarisi revolusi Bolivarian Hugo Chavez setelah kematiannya tahun 2013, bersumpah serangan yang seharusnya terjadi terhadap jaringan Venezuela akan digagalkan.

"Kemenangan adalah milik kita," katanya.

"Yang bisa Anda yakini adalah bahwa lebih cepat nanti, dalam beberapa hari mendatang, kami akan memenangkan pertempuran ini secara pasti. Kami akan menang - dan kami akan melakukannya untuk Venezuela. Kami akan melakukannya untuk tanah air kami. Kami akan melakukannya untuk Anda. Kami akan melakukannya karena hak kebahagiaan orang-orang kami," lanjutnya.

Secara tak disengaja, ia meminta warga Venezuela dan kelompok-kelompok paramiliter pro-pemerintah yang dikenal sebagai colectivos untuk melawan serangan imperialis.

"Waktunya telah tiba untuk resistensi aktif," katanya.

Maduro telah berjuang untuk bertahan hidup secara politik sejak Januari ketika Guaido menyatakan dirinya sebagai pemimpin sah Venezuela dan dengan cepat diakui sebagai presiden interim oleh sejumlah negara barat termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Reporter: Rizki Akbar HasanSumber: Liputan6

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes Amerika Berakhir, Ini Tuntutan Massa
Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes Amerika Berakhir, Ini Tuntutan Massa

Aksi berakhir pada pukul 10.00 WIB. Arus lalu lintas di sekitar lokasi berangsur normal.

Baca Selengkapnya
Pejabat-Pejabat Kemlu AS Mundur karena Kebijakan Joe Biden di Gaza
Pejabat-Pejabat Kemlu AS Mundur karena Kebijakan Joe Biden di Gaza

Pejabat-Pejabat Kemlu AS Mundur karena Kebijakan Joe Biden di Gaza

Baca Selengkapnya
Dukung Israel Serang Gaza, AS Siap Kerahkan 2.000 Pasukan ke Timur Tengah
Dukung Israel Serang Gaza, AS Siap Kerahkan 2.000 Pasukan ke Timur Tengah

Pentagon meminta 2.000 pasukan bersiap untuk dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.

Baca Selengkapnya
Pentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Pentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza

Pentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza

Baca Selengkapnya
FOTO: Bawa Boneka
FOTO: Bawa Boneka "Pocong" ke Kedubes, Massa Aksi Solidaritas untuk Palestina Kutuk Veto Amerika Serikat

Mereka mengutuk tindakan Amerika Serikat (AS) yang telah menggunakan hak veto untuk menolak resolusi gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya
Imbas Serangan Bom Israel ke RS Gaza, Demonstran Bakar Kedutaan AS di Libanon
Imbas Serangan Bom Israel ke RS Gaza, Demonstran Bakar Kedutaan AS di Libanon

Demonstran membakar kompleks kedutaan tersebut karena melupakan kemarahan atas serangan bom Israel ke rumah sakit di Gaza tadi malam yang menewaskan 500 orang.

Baca Selengkapnya
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
AS Jadi Satu-Satunya Negara yang Memveto PBB Untuk Gencatan Senjata di Gaza, Ini yang ke-49 Kalinya
AS Jadi Satu-Satunya Negara yang Memveto PBB Untuk Gencatan Senjata di Gaza, Ini yang ke-49 Kalinya

Selain memberikan bantuan militer kepada Israel sekitar USD3 miliar setiap tahunnya, AS juga merupakan sekutu terbesar Israel di PBB.

Baca Selengkapnya
AS Jatuhkan Sanksi kepada Pemukim Israel di Tepi Barat
AS Jatuhkan Sanksi kepada Pemukim Israel di Tepi Barat

Dengan pemerintahan Donald Trump yang baru, efektivitas sanksi-sanksi ini masih belum dapat dipastikan.

Baca Selengkapnya
Bermusuhan Sejak Lama, Begini Upaya AS Selamatkan Tentaranya yang Kabur ke Korea Utara
Bermusuhan Sejak Lama, Begini Upaya AS Selamatkan Tentaranya yang Kabur ke Korea Utara

Seorang tentara Amerika Serikat bernama Travis King masuk ke Korea Utara dengan sengaja dan tanpa izin.

Baca Selengkapnya
Lagi, Pejabat Senior Kemlu AS Mundur karena Kesal Negaranya Dukung Aksi Keji Israel di Gaza
Lagi, Pejabat Senior Kemlu AS Mundur karena Kesal Negaranya Dukung Aksi Keji Israel di Gaza

Lagi, Pejabat Senior Kemlu AS Mundur karena Kesal Negaranya Dukung Aksi Keji Israel di Gaza

Baca Selengkapnya
AS Minta Iran Izinkan Israel Balas Serangan Secara Simbolis Agar Tel Aviv Tidak Malu
AS Minta Iran Izinkan Israel Balas Serangan Secara Simbolis Agar Tel Aviv Tidak Malu

AS Minta Iran Izinkan Israel Balas Serangan Secara Simbolis Agar Tel Aviv Tidak Malu

Baca Selengkapnya