Lagi, Pejabat Senior Kemlu AS Mundur karena Kesal Negaranya Dukung Aksi Keji Israel di Gaza
Lagi, Pejabat Senior Kemlu AS Mundur karena Kesal Negaranya Dukung Aksi Keji Israel di Gaza
Seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri AS mengundurkan diri sebagai tanggapan atas dukungan terus-menerus Washington terhadap perang genosida Israel di Gaza.
-
Kenapa PM Israel mundur? Rakyat Israel tidak puas dengan ketidaksiapan pemerintah Israel dalam mengantisipasi serangan Mesir dan Suriah.Hal itu membuat jatuh korban hingga 2.500 lebih di pihak IDF.
-
Mengapa pemerintah Gaza mengutuk tindakan tentara Israel? 'Kami mengutuk keras kekejaman yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pendudukan Israel baik terhadap warga Palestina maupun pekerja bantuan asing di Gaza,' demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah di Gaza.
-
Siapa yang memecat Menteri Pertahanan Israel? Baru-baru ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuat keputusan mengejutkan dengan memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
-
Siapa PM Israel yang mundur? 'Wanita besi Israel' ini dianggap bersalah atas kematian ribuan prajurit Israel di awal Perang Yom Kippur.Meir menyerahkan kursi PM kepada Yitzhak Rabin.
-
Apa yang menyebabkan PM Israel mundur? Rakyat Israel tidak puas dengan ketidaksiapan pemerintah Israel dalam mengantisipasi serangan Mesir dan Suriah.Hal itu membuat jatuh korban hingga 2.500 lebih di pihak IDF. Mahkamah Agung Israel membentuk sebuah Komisi untuk menyelidiki masalah tersebut.
-
Siapa yang mengutuk keputusan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
Lagi, Pejabat Senior Kemlu AS Mundur karena Kesal Negaranya Dukung Aksi Keji Israel di Gaza
Dia secara khusus mengutip laporan yang dirilis oleh Washington pada awal bulan ini yang membebaskan Tel Aviv dari tanggung jawab atas pelanggaran perangnya.
Pada tanggal 28 Mei, Stacy Gilbert, yang menjabat sebagai Kepala Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi di Kementerian Luar Negeri AS, menginformasikan kepada para staf mengenai pengunduran dirinya.
Ia mengatakan yakin laporan di atas “salah dalam menyimpulkan bahwa Israel tidak menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza,” menurut para pejabat yang membaca suratnya.
“Pada hari ketika Gedung Putih mengumumkan kekejaman terbaru di Rafah tidak melewati garis merah, pengunduran diri ini menunjukkan pemerintahan Biden akan melakukan apa saja untuk menghindari kebenaran,” kata Josh Paul, yang mengundurkan diri pada bulan Oktober sebagai bentuk protes atas transfer senjata AS ke Israel setelah menjabat selama 11 tahun sebagai Direktur Biro Urusan Politik dan Militer Departemen Luar Negeri AS.
“Ini bukan hanya cerita tentang keterlibatan atau ketidakmampuan birokrasi, ada orang-orang yang menandatangani transfer senjata, ada orang-orang yang menyusun memo persetujuan transfer senjata, ada orang-orang yang menutup mata,” tambah Paul, sambil menyoroti orang-orang “yang seharusnya bersuara, orang-orang yang memiliki tanggung jawab luar biasa untuk melakukan kebaikan, dan komitmen seumur hidup terhadap hak asasi manusia, yang pilihannya adalah membiarkan birokrasi berjalan seolah-olah ini adalah bisnis seperti biasa.”
Gilbert menjadi staf pemerintah tingkat menengah atau senior keenam yang mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas dukungan AS terhadap Israel.
Pengunduran dirinya terjadi dua pekan setelah
pejabat Yahudi Amerika pertama di pemerintahan AS yang secara terbuka mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas dukungan Presiden Joe Biden terhadap genosida di Gaza.
“Presiden memiliki kekuatan untuk menyerukan gencatan senjata yang langgeng, menghentikan pengiriman senjata ke Israel, dan mengkondisikan bantuan.
AS hampir tidak menggunakan pengaruhnya selama delapan bulan terakhir untuk meminta pertanggungjawaban Israel,” ujar Lily Greenberg Call dalam surat pengunduran dirinya.
Ia juga mengecam Biden karena “menjadikan orang Yahudi sebagai wajah mesin perang Amerika.”
Pada Februari, seorang penerbang AS, Aaron Bushnell, membakar diri sebagai bentuk protes atas sikap resmi AS di luar kedutaan besar Israel di Washington. “Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida,” kata Bushnell dalam sebuah siaran langsung sebelum melakukan aksinya.