Terungkap, Penjajah Inggris Pertama yang Datang ke Amerika Makan Hewan Liar Ini untuk Bertahan Hidup
Temuan ini mengungkap hubungan rumit antara penjajah Eropa awal dan komunitas suku asli atau pribumi.
Temuan ini mengungkap hubungan rumit antara penjajah Eropa awal dan komunitas suku asli atau pribumi.
-
Hewan purba apa yang ditemukan di Inggris? Baru-baru ini ditemukan tulang reptil bersayap dan bisa terbang yang disebut Kuehneosaurus.
-
Siapa yang menemukan hewan ini? Pada tahun 2020, ilmuwan menemukan parasit mirip ubur-ubur yang tidak memiliki genom mitokondria, organisme multiseluler pertama yang pernah ditemukan dengan ketiadaan genom tersebut.
-
Mengapa manusia purba bermigrasi ke Inggris? Hal ini memungkinkan populasinya bermigrasi ke tempat perburuan baru selama berbulan-bulan musim panas yang hangat.
-
Kapan hewan pertama muncul di Bumi? Kehidupan muncul di Bumi 3,7 miliar tahun yang lalu. Namun organisme pertama tersebut adalah sel yang sangat sederhana; dibutuhkan 1,4 miliar tahun lagi sebelum kehidupan multiseluler muncul. Hewan mungkin berevolusi lebih baru lagi, sekitar 800 juta tahun yang lalu.
-
Hewan apa yang ditemukan? Penelitian ini menyoroti pentingnya pelestarian fosil dan penelitian paleontologi dalam mengungkap misteri masa lalu dan memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati di planet kita.
-
Siapa yang menemukan fosil manusia paling awal di Inggris? Tim arkeologi internasional dari University of Central Lancashire (UCLan) menemukan fosil manusia paling awal berusia 11.000 tahun.
Terungkap, Penjajah Inggris Pertama yang Datang ke Amerika Makan Hewan Liar Ini untuk Bertahan Hidup
Orang-orang Inggris pertama yang tiba dan bermukim di Amerika Utara memakan anjing-anjing liar untuk bertahan hidup ketika musim kelaparan ekstrem melanda, menurut penelitian terbaru,
Temuan ini mengungkap hubungan rumit antara penjajah Eropa awal dan komunitas Pribumi, seperti dilansir Arkeonews.
Para peneliti dari Universitas Iowa menemukan, enam ekor anjing dari Virginia Company Period di Jamestown—pemukiman Inggris permanen pertama di Amerika Utara—milik penduduk suku asli Amerika dan dimakan oleh para pemukim Inggris.
Penelitian ini dipublikasikan pada 22 Mei di American Antiquity oleh Cambridge University Press atas nama Society for American Archaeology.
Penemuan ini memberikan sudut pandang baru tentang bagaimana masyarakat suku asli pada era tersebut menghadapi kedatangan kekuatan kolonial. Studi ini juga menunjukkan bahwa penjajah Eropa awal sangat bergantung pada komunitas suku asli setempat untuk kelangsungan hidup mereka, terutama pada periode awal pendudukan.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan menganalisis materi genetik dari spesimen arkeologi anjing yang hidup di Jamestown antara tahun 1609 dan 1617. Setidaknya enam ekor anjing yang dianalisis menunjukkan bukti jelas tentang keturunan penduduk asli Amerika. Anjing-anjing ini memiliki kesamaan mitogenomik dengan anjing periode Hopewellian, Mississippian, dan Late Woodland dari Amerika Utara bagian timur.
Para peneliti juga menemukan keenam ekor anjing tersebut dikonsumsi oleh warga Jamestown. Hasil ini menunjukkan adanya faktor-faktor kompleks yang berkontribusi terhadap keberadaan anjing-anjing tersebut di Benteng dan konsumsi mereka oleh penduduk Jamestown sebelum, selama, dan setelah Masa Kelaparan. Praktik ini dianggap bukan hal yang aneh pada saat itu.
“Meskipun konsumsi daging anjing di masyarakat Barat modern dianggap tabu, terdapat sejarah panjang konsumsi daging anjing selama periode ketegangan di Inggris dan negara-negara Eropa lainnya,” tulis para peneliti.
Menjelang akhir tahun pertama pendudukan di wilayah Jamestown, sekitar dua pertiga dari pemukim asli tewas karena penyakit, kekurangan gizi, atau kekerasan. Hal ini menyebabkan koloni tersebut hampir ditinggalkan pada musim semi tahun 1610 setelah musim dingin yang keras yang ditandai dengan “kekerasan terhadap suku-suku tetangga, kekeringan, panen yang buruk, kekurangan pasokan, dan kelaparan parah yang dikenal sebagai Waktu Kelaparan,” kata para ilmuwan.Analisis genetik anjing arkeologi ini juga mengungkap wawasan tentang keterikatan sosial antara penjajah dan komunitas suku asli atau pribumi. Anjing mencerminkan lanskap sosial yang kompleks dan cepat berubah pada era ini, menjadi jembatan sekaligus sumber konflik antara budaya Eropa dan Pribumi.