Bangladesh Akan Hentikan Repatriasi Warga Rohingya Hingga 2019 Mendatang
Merdeka.com - Bangladesh berencana menghentikan proses repatriasi pengungsi Rohingya untuk sementara waktu. Negara tersebut mengungkapkan baru akan mengatasi krisis pengungsi Rohingya pada awal tahun mendatang setelah menggelar pemilihan umum dan melakukan beberapa peninjauan ulang.
"Bangladesh akan menggelar pemilihan umum pada 30 Desember mendatang. Oleh karena itu, pemulangan atau relokasi para pengungsi dari kamp-kamp yang ada di Bhasan Char tidak akan berlanjut sampat 2019," kata komisioner bantuan dan repatriasi pengungsi di Bangladesh, Abul Kalam, dikutip dari Reuters, Senin (19/11).
"Namun keputusan akhir masih belum ditentukan. Kami akan menunggu imbauan dari pemerintah," lanjutan.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Kenapa konflik Myanmar harus segera selesai? ‘Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit,’ ujar Presiden.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Bagaimana Rohingya berjuang? Sejarah panjang perjuangan etnis Rohingya ini menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk diakui sebagai warga negara yang setara di Myanmar, namun hingga kini mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan hak-hak dasar mereka.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya mau berangkat ke Malaysia? Rencananya mereka akan menyebrang ke Malaysia melalui Kepulauan Panipahan Darat, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rohil.
Kalam juga menuturkan bahwa sebuah tindakan baru perlu diadopsi pada repatriasi ini, termasuk memperhitungkan tuntutan kunci dari para pengungsi. Dia menegaskan bahwa ini adalah pandangan pribadinya, bukan dari pemerintah.
Sebagaimana diketahui, Bangladesh dan Myanmar sepakat untuk memulangkan kembali ratusan ribu pengungsi Rohingya pada akhir Oktober lalu. Rencana itu sempat ditentang oleh para pengungsi dan juga badan pengungsi PBB serta beberapa kelompok bantuan yang menilai Myanmar belum sepenuhnya aman bagi mereka.
Pemulangan gelombang pertama seharusnya diikuti oleh 2.200 pengungsi pada 15 November lalu. Namun hal itu terhenti karena para pengungsi mengerahkan protes di kamp-kamp. Tidak ada satu pun dari para pengungsi itu yang setuju dipulangkan sebelum tuntutan mereka atas keadilan, kewarganegaraan, dan rumah-rumah di desa mereka terdahulu dipenuhi.
"Saya pikir tidak ada seorang pun yang setuju kembali tanpa jaminan ini. Pemerintah Myanmar harus menerima beberapa tuntutan logis dan dapat diterima ini agar repatriasi bisa segera dilakukan," tuturnya.
"Pemerintah Myanmar harus menunjukkan penyelesaian yang lebih jelas terkait kewarganegaraan bagi warga Rohingya jika repatriasi dilakukan," tambahnya.
Sampai saat ini, Myanmar masih menganggap Rohingya sebagai kelompok pendatang etnis Bengali, yang sebenarnya berasal dari Bangladesh. Negara tersebut mengusulkan bahwa para pengungsi Rohingya yang kembali ke Myanmar harus memiliki Kartu Verifikasi Nasional.
Kartu tersebut dikatakan akan memungkinkan warga Rohingya untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan. Namun, warga Rohingya menolak pengadaan kartu itu, sebabnya hal itu menandakan mereka sebagai orang asing.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaMenko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan bantuan tersebut akan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.
Baca SelengkapnyaMenurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin membuka opsi untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca Selengkapnya