Dampak Perang Dagang, China Ingatkan Warganya Soal Risiko Belajar di AS
Merdeka.com - China memperingatkan para siswa dan akademisi terkait risiko belajar di Amerika Serikat. Televisi pemerintah mengutip Kementerian pendidikan Tiongkok, Senin (3/6), mengatakan bahwa beberapa dari mereka yang ingin belajar di AS telah mengalami masalah. Khususnya, berkaitan dengan durasi visa yang terbatas dan peningkatan penolakan visa.
Hal ini terjadi di tengah panasnya perang dagang China-AS, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (3/6). Hubungan antara keduanya menukik karena konflik perdagangan mereka, sanksi AS terhadap perusahaan teknologi Tiongkok Huawei Technologies, ketegangan adi Laut China Selatan, serta dukungan AS untuk Taiwan yang diklaim Tiongkok.
"Hal ini telah memengaruhi siswa-siswa China yang akan belajar di Amerika Serikat atau yang akan menyelesaikan studi mereka," tambah televisi pemerintah.
-
Siapa yang kuliah di Amerika? Meskipun demikian, nampaknya Jasmine masih memiliki keinginan untuk menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu. Seperti yang diketahui, saat ini Jasmine sedang menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat.
-
Bagaimana China menghadapi pembatasan teknologi dari AS? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Apa yang dikhawatirkan AS tentang stasiun luar angkasa China? NASA berisiko menyerahkan lahan penelitian luar angkasa kepada Tiongkok jika tidak ada pengganti yang siap untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, kata anggota parlemen dalam sidang pada Rabu, (14/2).
-
Mengapa AS khawatir dengan program luar angkasa China? Program luar angkasa Tiongkok yang sedang berkembang dan stasiun luar angkasa Tiangong-nya berulang kali dikemukakan dalam sambutannya pada sidang subkomite DPR AS yang disiarkan langsung mengenai masa depan penelitian luar angkasa dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang diperkirakan akan dihentikan pada tahun 2030.
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Kenapa orang China datang ke Amerika? Ruskamp mengatakan, sulit untuk menentukan usia petroglif secara fisik dengan kepastian mutlak. Namun sintaksis dan campuran aksara China yang ditemukan di dua lokasi ini sesuai dengan apa yang diharapkan para ahli untuk digunakan penjelajah dari China sekitar 2.500 tahun yang lalu.
"Kementerian pendidikan mengingatkan siswa dan akademisi tentang perlunya memperkuat penilaian risiko sebelum belajar di luar negeri, meningkatkan kesadaran pencegahan, dan membuat persiapan yang sesuai."
Hu Xijin, editor surat kabar China Global Times mengaitkan peringatan dari pemerintah itu dengan diskriminasi terhadap pelajar dan perselisihan perdagangan baru-baru ini.
"Peringatan ini adalah tanggapan terhadap serangkaian tindakan diskriminatif yang baru-baru ini diambil AS terhadap pelajar Tiongkok dan juga dapat dilihat sebagai tanggapan terhadap perang dagang yang diprakarsai AS," tulis Hu di akun Twitter-nya dalam bahasa Inggris.
Tahun lalu, kedutaan besar China di Washington mengeluarkan imbauan keamanan untuk warga negara China yang bepergian ke AS. Saat itu, pemerintah memperingatkan para wisatawan untuk mengetahui masalah termasuk tagihan medis yang mahal, ancaman penembakan dan perampokan, serta pencarian dan penyitaan oleh agen bea cukai.
Sementara itu, sebagian dari kubu Republikan di Kongres memperkenalkan undang-undang bulan lalu yang dimaksudkan untuk melarang siapa pun yang dipekerjakan atau disponsori oleh militer China untuk dapat menerima visa pelajar atau penelitian ke AS.
RUU itu akan mengharuskan pemerintah AS untuk membuat daftar lembaga ilmiah yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Rakyat China, dan melarang siapa pun yang dipekerjakan atau disponsori oleh lembaga-lembaga itu untuk menerima visa.
RUU itu muncul karena beberapa pejabat AS telah menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan pencurian kekayaan intelektual atau bahkan spionase oleh warga negara Cina di universitas AS dan lembaga lainnya.
Banyak pejabat AS dan universitas juga memperingatkan tentang reaksi berlebihan, dengan alasan bahwa penting untuk mengakui peran penting yang dimainkan para cendekiawan dan mahasiswa Tiongkok di lembaga-lembaga AS sambil menyadari risiko keamanan.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah China memperingatkan warganya, terutama kaum muda, agar berhati-hati dengan lelaki tampan dan permepuan cantik.
Baca SelengkapnyaIni adalah rencana yang dipersiapkan AS kepada China.
Baca Selengkapnya"Ketenagakerjaan, menyangkut kepentingan vital rakyat."
Baca SelengkapnyaPara lulusan sarjana hingga pascasarjana yang tak kunjung menadpat kerja menciptakan tren "anak-anak berekor busuk."
Baca SelengkapnyaPersaingan kerja di level para lulusan perguruan tinggi semakin ketat seiring minimnya penyerapan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTren ini telah berlangsung selama sekitar satu dekade, tetapi dalam beberapa tahun terakhir semakin cepat.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaInilah yang membuat China berhasil di atas negara-negara yang sudah maju dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaRatusan surat lamaran telah dikirim ke berbagai perusahaan, namun tak kunjung mendapat pekerjaan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaChina sempat menghentikan pelaporan tingkat pengangguran pemuda untuk sebagian besar paruh kedua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTingkat pengangguran penduduk China berusia 16 hingga 24 tahun di daerah perkotaan naik menjadi 21,3 persen bulan lalu.
Baca Selengkapnya