Demo terbesar saat pelantikan presiden AS, sejuta warga protes Trump
Merdeka.com - Lebih dari satu juta warga, khususnya perempuan, berkumpul di Ibu Kota Washington dan di berbagai kota di Amerika Serikat buat memprotes pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS ke-45 kemarin.
Demo yang ajakannya bermula dari media sosial Facebook ini ternyata meluas hingga menjadi unjuk rasa di berbagai belahan dunia seperti di London, Los Angeles, Paris, Miami, Melbourne.
Surat kabar the Washington Post melaporkan, Ahad (22/1), pihak panitia demo bertajuk Perempuan Berunjuk Rasa itu awalnya mengatakan mereka sudah meminta izin aparat untuk berkumpul dengan jumlah peserta sekitar 200 ribu orang, namun kemarin mereka mengatakan yang datang lebih dari 500 ribu orang.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang ikut demo bela Palestina? Sejumlah tokoh agama hadir dalam Aksi Akbar 'Aliansi Rakyat Indonesia Bela Pastina' di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
-
Bagaimana TikTok menjadi populer di seluruh dunia? Meskipun berasal dari Cina, TikTok telah berhasil menjadi fenomena global, dengan popularitas yang melampaui batas-batas negara.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Mereka kebanyakan mengatakan ikut berdemo lantaran tidak suka dengan kampanye Trump yang memecah belah bangsa dan merendahkan kaum wanita, minoritas, dan imigran. Dalam poster dan spanduk yang mereka teriakan saat demo, para pengunjuk rasa mengecam karakter Trump yang kerap mengeluarkan kata-kata cabul dan bersikap seksis.
"Kami hanya ingin memastikan suara kami didengar," ujar Mona Osuchukwu, 27 tahun, warga Washington.
Unjuk rasa kali itu juga semakin meluas di seantero dunia setelah pihak panitia mencatat ada sekitar 670 acara demo di dalam dan luar negeri termasuk di Tel Aviv, Barcelona, Mexico City, Berlin, dan Yellowknife, Kanada, lokasi di mana suhu udara enam derajat di bawah nol Celcius.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan ribu orang turun ke jalan di Washington, Amerika Serikat kemarin untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaPagar Gedung Putih Bergoyang Digedor Ribuan Demonstran Pro Palestina
Baca SelengkapnyaDemonstrasi ini berlangsung pada Sabtu (11/11), berpusat di kota London.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 10 demonstrasi terbesar di dunia sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaIni salah satu demo paling besar yang pernah berlangsung di Inggris.
Baca SelengkapnyaMereka mengutuk tindakan Amerika Serikat (AS) yang telah menggunakan hak veto untuk menolak resolusi gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaSebuah acara demonstrasi untuk mendukung Israel yang digelar di sebuah stadion di Washington pada Minggu, (10/11) dipenuhi kursi kosong.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa menyerukan diberlakukannya embargo senjata dan sanksi terhadap Israel.
Baca SelengkapnyaAksi Bela Palestina ini tergabung dalam Hari Aksi Global untuk Gaza yang dilakukan jutaan orang di 100 kota di berbagai penjuru dunia.
Baca SelengkapnyaDemo bela Palestina di berbagai kampus di AS meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaUnjuk rasa ini bertepatan dengan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dihadiri Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa di Meksiko mengecam serangan militer Israel di kota Rafah, Gaza.
Baca Selengkapnya