10 Demonstrasi Terbesar di Dunia Sepanjang Sejarah
Merdeka.com merangkum informasi tentang 10 demonstrasi terbesar di dunia sepanjang sejarah.
Demonstrasi adalah salah satu cara masyarakat yang turun ke jalan untuk memprotes ketidakadilan. Sepanjang sejarah, ada 10 demonstrasi terbesar di dunia.
Demonstrasi-demonstrasi ini tidak hanya menunjukkan kekuatan rakyat dalam menuntut perubahan. Selain itu, demonstrasi ini juga membuktikan bagaimana aksi massa dapat mengubah arah sejarah dunia.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Setiap demonstrasi ini memiliki dampak yang mendalam, baik di negara asalnya maupun secara global. Berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang 10 demonstrasi terbesar di dunia sepanjang sejarah.
Simak ulasannya sebagai berikut.
1. Protes Kematian George Floyd
Pada Mei 2020, kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal karena kekerasan polisi di Minneapolis, AS, memicu gelombang protes besar-besaran di seluruh dunia.
Demonstrasi ini dikenal sebagai gerakan Black Lives Matter (BLM) dan bertujuan melawan rasisme sistemik dan kebrutalan polisi. Jutaan orang di berbagai negara bergabung dalam aksi ini, menjadikannya salah satu demonstrasi terbesar dalam sejarah modern.
2. Women's March
Pada 21 Januari 2017, sehari setelah pelantikan Presiden Donald Trump, Women's March diadakan di Washington D.C. dan kota-kota lain di seluruh dunia.
Demonstrasi ini menentang kebijakan Trump yang dianggap merugikan hak-hak perempuan dan kelompok minoritas. Lebih dari 5 juta orang berpartisipasi di seluruh dunia, menjadikannya salah satu aksi protes terbesar dalam sejarah.
3. March for Science
March for Science adalah gerakan protes yang diadakan pada 22 April 2017, Hari Bumi, di lebih dari 600 kota di seluruh dunia.
Demonstrasi ini bertujuan untuk mendukung sains, fakta ilmiah, dan kebijakan berbasis bukti, serta menentang kebijakan pemerintah yang meremehkan ilmu pengetahuan, terutama terkait perubahan iklim. Jutaan orang dari berbagai kalangan ikut serta dalam aksi ini.
4. Penyerbuan Penjara Bastille
Penyerbuan Penjara Bastille pada 14 Juli 1789 adalah salah satu peristiwa penting dalam Revolusi Prancis. Rakyat Paris menyerbu penjara Bastille, yang saat itu menjadi simbol tirani monarki Prancis.
Aksi ini memicu revolusi yang mengubah sejarah Prancis dan dunia, menjadikannya salah satu demonstrasi revolusioner terbesar yang pernah terjadi.
5. Hari Protes Nasional di Afrika Selatan
Pada 16 Juni 1976, ribuan siswa sekolah di Soweto, Afrika Selatan, melakukan protes damai menentang kebijakan pendidikan apartheid yang diskriminatif.
Aksi ini dikenal sebagai Hari Protes Nasional dan menjadi titik balik penting dalam perjuangan melawan apartheid. Tindakan brutal polisi terhadap para demonstran memicu kemarahan internasional dan meningkatkan tekanan terhadap rezim apartheid.
6. Martin Luther King's March
March on Washington for Jobs and Freedom pada 28 Agustus 1963 adalah salah satu momen penting dalam Gerakan Hak Sipil Amerika Serikat. Lebih dari 250.000 orang berkumpul di Washington D.C. untuk menuntut hak-hak sipil dan kesetaraan.
Pada aksi ini, Martin Luther King Jr. menyampaikan pidato terkenalnya, "I Have a Dream", yang menjadi simbol perjuangan untuk kesetaraan ras di AS.
7. Demo di Tiananmen Square
Demo di Tiananmen Square, Beijing, pada 1989 adalah salah satu protes terbesar dalam sejarah Tiongkok. Ribuan mahasiswa dan warga berkumpul untuk menuntut reformasi politik dan hak-hak demokratis.
Namun, aksi ini berakhir tragis ketika pemerintah Tiongkok mengerahkan militer untuk membubarkan demonstrasi, yang menyebabkan ratusan hingga ribuan orang tewas.
8. Protes di Tembok Berlin
Pada 9 November 1989, rakyat Jerman Timur memulai protes yang mengarah pada jatuhnya Tembok Berlin, simbol pembatas antara Jerman Timur dan Barat selama Perang Dingin.
Demonstrasi ini menjadi momen penting dalam reunifikasi Jerman dan berakhirnya Perang Dingin, serta menandai runtuhnya rezim-rezim komunis di Eropa Timur.
9. Protes Perang Irak
Pada awal 2003, menjelang invasi Irak oleh Amerika Serikat dan sekutunya, jutaan orang di seluruh dunia turun ke jalan untuk menentang perang.
Pada 15 Februari 2003, protes besar-besaran terjadi di lebih dari 600 kota, dengan partisipasi sekitar 10 juta orang. Ini adalah salah satu demonstrasi anti-perang terbesar dalam sejarah, meskipun perang tetap terjadi.
10. Revolusi Oranye di Ukraina
Revolusi Oranye adalah serangkaian protes yang terjadi di Ukraina pada akhir 2004 hingga awal 2005. Aksi ini dipicu oleh dugaan kecurangan dalam pemilihan presiden, di mana Viktor Yanukovych dinyatakan sebagai pemenang.
Jutaan warga Ukraina turun ke jalan untuk menuntut pemilu yang adil, yang akhirnya mengarah pada pemilu ulang dan kemenangan Viktor Yushchenko. Revolusi Oranye dianggap sebagai salah satu gerakan pro-demokrasi terbesar di Eropa Timur.