Dengan Radar Penembus Tanah, Peneliti Temukan Terowongan Rahasia Abad ke-15 Seperti di Sketsa Lukisan Leonardo da Vinci
Keberadaan terowongan ini sudah lama menjadi spekulasi dan baru terbukti sekarang.

Sejak lama tersebar spekulasi adanya terowongan rahasia di bawah Kastil Sforza, sebuah benteng megah yang menjadi saksi naik turunnya dinasti Italia. Baru-baru ini, peneliti membuktikan kebenaran spekulasi tersebut menggunakan teknologi radar penembus tanah yang canggih.
Radar penembus tanah ini mengirimkan gelombang elektromagnetik ke dalam tanah. Para peneliti menganalisis sinyal yang dipantulkan untuk membedakan variasi komposisi tanah, seperti rongga dan perubahan kepadatan tanah. Analisis ini memungkinkan mereka mengidentifikasi potensi struktur tersembunyi, seperti terowongan dan ruangan. Survei radar mendeteksi bukti anomali bawah permukaan, yang secara kuat mengindikasikan adanya ruang dan koridor tersembunyi.
Terowongan di bawah kastil ini juga pernah muncul dalam sketsa Leonardo da Vinci, seperti dikutip dari laman Interesting Engineering, Kamis (23/1).
Kastil megah ini berasal dari abad ke-15, dan dijadikan sebagai benteng, rumah bagi keluarga kerajaan, dan simbol otoritas politik. Kastil Sforza di Milan kaya akan legenda, terutama seputar terowongan rahasia.
Terowongan ini kemungkinan besar digunakan oleh Adipati Ludovico il Moro untuk mengunjungi istrinya, Beatrice d’Este. Terowongan ini menghubungkan Kastil Sforza dengan Basilika Santa Maria delle Grazie, tempat istri tercintanya dimakamkan.
“Kembaran Digital” Kastil Sforza
Menurut Politecnico di Milano (Universitas Politeknik Milan), penyelidikan telah “mengungkapkan keberadaan banyak lorong bawah tanah di bawah Kastil Sforza.”
"Beberapa di antaranya mungkin terkait dengan jalan rahasia yang bersifat militer, juga dijelaskan dalam gambar karya Leonardo da Vinci," lanjut pernyataan tersebut.
Para peneliti akan menggunakan data yang dikumpulkan dari survei radar untuk membangun “kembaran digital” Kastil Sforza. Kembaran digital ini akan berfungsi sebagai model 3D interaktif kastil. Selain itu, kembaran digital akan menyediakan alat yang berharga untuk mempelajari arsitektur kastil.
“Radar penembus tanah memperkaya model 3D dengan data tentang ruang yang diketahui tetapi tidak dapat diakses, mengungkap jalan setapak yang tidak diketahui dan ide untuk studi lebih lanjut tentang jalur rahasia,” kata Francesca Biolo, peneliti di Departemen Arsitektur, Lingkungan Buatan, dan Teknik Konstruksi.
Para peneliti membayangkan pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) bersama dengan kembaran digital Kastil Sforza. Integrasi ini bertujuan untuk merevolusi cara orang berinteraksi dengan sejarah kastil.