Pakai Radar Penembus Tanah, Arkeolog Temukan Labirin Terowongan Pintu Gerbang Menuju Dunia 'Lain'
Labirin ini ditemukan di Mitla, kota yang menjadi pusat upacara peradaban Zapotec.
Investigasi arkeologi baru-baru ini di Mitla, sebuah situs penting Zapotec di Oaxaca, Meksiko, menemukan keberadaan jaringan ruang dan terowongan bawah tanah yang luas. Dengan menggunakan teknologi geofisika canggih, termasuk radar penembus tanah, tomografi resistivitas listrik, dan tomografi seismik, tim dari ARX Project Lyobaa memberikan bukti kuat pertama tentang dugaan keberadaan labirin bawah tanah tersembunyi yang mungkin berfungsi sebagai pintu gerbang ke dunia tanah Zapotec.
Dikutip dari Ancient Origins, Kamis (12/9), Mitla terletak di pusat Lembah Oaxaca, 40 kilometer di tenggara Kota Oaxaca, yang merupakan pusat upacara peradaban Zapotec. Setelah runtuhnya Monte Alban sekitar tahun 750 Masehi, Mitla muncul sebagai ibu kota agama dan politik baru.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan tembok jebakan? 'Penemuan ini dimungkinkan berkat informasi dari kelompok pemerhati lingkungan setempat yang mengetahui keberadaan tembok tersebut, namun bingung mengenai apa yang dimaksud dengan tembok tersebut. Tim menyelidiki tembok dan parit menggunakan Ground-Penetrating Radar, LIDAR, magnetometri, dan pengambilan sampel inti tanah,' papar Dr Visona.
-
Siapa yang menemukan terowongan? Arkeolog di Prancis menemukan terowongan tersembunyi di dalam sebuah rumah kosong berusia 800 tahun. Terowongan ini ditemukan saat para arkeolog melakukan penggalian di situs arkeologi seluas 65.532 meter persegi.
-
Dimana terowongan aneh ditemukan? Di bawah sebuah kuil di reruntuhan kota kuno Taposiris Magna di pantai Mesir, para arkeolog menemukan sebuah terowongan luas dan tidak biasa yang oleh para ahli disebut sebagai 'keajaiban geometris'.
-
Apa yang ditemukan arkeolog Meksiko? Arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) menemukan sembilan pahatan bekas permainan kuno yang disebut patolli.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Meksiko? Para arkeolog di Meksiko menemukan 6.674 struktur atau bangunan kuno bangsa Maya dan kota yang hilang di daerah Campeche.
Mitla dikenal karena arsitektur monumentalnya, terutama pahatan batu geometrisnya yang rumit, yang disebut Grecas, ditemukan di dinding eksterior dan interior bangunan.
Pada 2022, Proyek Lyobaa—dipimpin oleh para ahli dari Institut Sejarah dan Antropologi Nasional Meksiko (INAH), Universitas Otonomi Nasional Meksiko (UNAM), dan Asosiasi ARX untuk Penelitian dan Eksplorasi Arkeologi—memulai eksplorasi modern pertama di bawah tanah Mitla. menggunakan teknik non-invasif. Tim fokus pada pemetaan lanskap bawah tanah untuk mengidentifikasi rongga atau anomali yang mungkin mewakili struktur buatan manusia, terowongan, atau gua alami.
Investigasi musim pertama menemukan adanya kekosongan signifikan di bawah Gereja San Pablo Apostol, yang membentang hingga kedalaman 6 meter. Ruangan ini, berukuran 15 meter x 10 meter, tampaknya terhubung dengan rongga yang lebih dalam namun belum dijelajahi. Ditemukan juga kompleks terowongan dan ruang potensial, yang menunjukkan adanya fase konstruksi Istana Kolom yang lebih awal, kemungkinan berasal dari abad ke-8 atau ke-9 Masehi.
Investigasi Musim Kedua
Pada tahun 2023, dalam investigasi musim kedua, ditemukan adanya jaringan ruang bawah tanah yang saling berhubungan di bawah semua kelompok arsitektur utama di Mitla.
Grup Arroyo mengungkapkan potensi ruang pemakaman dan anomali mirip terowongan, yang membentang di bawah salah satu teras utamanya. Ditemukan juga dua ruang persegi panjang besar, masing-masing berukuran sekitar 3 x 4 meter, dihubungkan oleh terowongan bersudut. Hal ini menambah semakin banyak bukti bahwa gerakan bawah tanah Mitla telah dimodifikasi secara ekstensif oleh Zapotec.
Penemuan ini membuka kemungkinan menarik untuk memahami peran situs tersebut dalam kehidupan spiritual dan seremonial Zapotec. Zapotec meyakini Mitla adalah pintu masuk ke dunia bawah, yang dikenal sebagai Lyobaa, tempat orang mati dan penghubung antara yang hidup dan yang ilahi. Kamar-kamar dan terowongan yang baru ditemukan mungkin digunakan untuk ritual keagamaan atau sebagai ruang bawah tanah pemakaman bagi anggota elit masyarakat, seperti yang dikemukakan oleh catatan sejarah Pastor Burgoa.