FOTO: Gelombang Panas Ekstrem Landa Pakistan, Suhu Tembus 52 Derajat Celcius
Suhu ekstrem 52 derajat tersebut mendekati rekor yang pernah tercatat di Pakistan, yakni 53,5 derajat dan 54 derajat celcius.
Suhu ekstrem 52 derajat tersebut mendekati rekor yang pernah tercatat di Pakistan, yakni 53,5 derajat dan 54 derajat celcius.
FOTO: Gelombang Panas Ekstrem Landa Pakistan, Suhu Tembus 52 Derajat Celcius
Sejumlah pria mengendarai sepeda motor sambil menutupi kepalanya dengan kain basah untuk menghindari terik matahari yang menyengat di Jacobabad, Provinsi Sindh, Pakistan, pada 26 Mei 2024. Suhu di Provinsi Sindh, Pakistan dilaporkan melonjak hingga 52 derajat celcius ketika gelombang panas terus berlanjut. Foto: REUTERS/Akhtar Soomro
Suhu 52 derajat celcius tersebut mendekati rekor yang pernah tercatat di Pakistan, yakni 53,5 derajat dan 54 derajat celcius. Foto: REUTERS/Akhtar Soomro
Di Mohenjo Daro, sebuah kota di Sindh yang terkenal dengan situs arkeologi yang berasal dari Peradaban Lembah Indus yang dibangun pada tahun 2500 SM, suhu meningkat hingga 52,2 derajat celcius selama 24 jam terakhir. Demikian dilaporkan Reuters mengutip pejabat senior Departemen Meteorologi Pakistan , Shahid Abbas. Foto: REUTERS/Akhtar Soomro
Mohenjo Daro merupakan kota kecil yang mengalami musim panas yang sangat terik dan musim dingin yang sejuk, serta curah hujan yang rendah. Foto: REUTERS/Akhtar Soomro
Kondisi ini membuat pasar yang biasanya ramai mendadak sepi. Toko roti, toko teh, mekanik, bengkel elektronik, hingga penjual buah dan sayur hampir tak memiliki pembeli. Foto: REUTERS/Akhtar Soomro
“Pelanggan tidak datang ke restoran karena cuaca sangat panas. Saya duduk diam di restoran dengan meja dan kursi tanpa ada pelanggan,” kata Wajid Ali, pemilik kedai teh di kota itu. Foto: REUTERS/Akhtar Soomro
"Saya mandi beberapa kali sehari dan itu membuat saya sedikit lega. Juga tidak ada aliran listrik. Panasnya membuat kami sangat tidak nyaman," lanjut Wajid Ali. Foto: REUTERS/Akhtar Soomro
Satu-satunya pedagang yang mungkin diserbu pembeli adalah penjual es balok. Banyak orang memburu es balok sebagai siasat untuk menghadapi cuaca panas ekstrem yang tengah melanda. Foto: REUTERS/Akhtar Soomro
Dilaporkan Reuters, tim ilmuwan internasional mengungkap bahwa suhu ekstrem di seluruh Asia selama sebulan terakhir kemungkinan besar menjadi lebih buruk akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Foto: REUTERS/Akhtar Soomro