FOTO: Kisah Rabaya, Keluarga Palestina yang Pilih Bertahan dan Menikmati Buka Puasa Ramadan Dikelilingi Bangunan Hancur di Rafah
Keluarga Rabaya memilih bertahan di rumahnya meski kondisinya sudah tak layak untuk ditinggali.
Keluarga Rabaya memilih bertahan di rumahnya meski kondisinya sudah tak layak untuk ditinggali.
Namun, hal itu tidak menghalangi mereka untuk tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan penuh kesungguhan. Foto: SAID KHATIB / AFP
Kondisi rumah Rabaya terlihat memprihatinkan.
Meskipun rumahnya kini hanya berupa reruntuhan, keluarga Rabaya tetap berusaha untuk menyediakan makanan untuk berbuka puasa. Foto: SAID KHATIB / AFP
Keluarga yang beranggotakan 6 orang ini terlihat menikmati hidangan buka puasa dengan roti Taboon khas Palestina dengan dikelilingi bangunan-bangunan yang hancur di sekitarnya. Foto: SAID KHATIB / AFP
Umumnya menu roti unik ini terbuat dari campuran adonan air, ragi, garam, gula, dan tepung terigu yang dimasak menggunakan oven dari tanah liat. Foto: SAID KHATIB / AFP
Meski masih dilanda kesulitan, mereka tidak ingin kehilangan tradisi buka puasa dengan roti Taboon yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun. Foto: SAID KHATIB / AFP
Meskipun dapur mereka hancur dan peralatan memasak terbatas, keluarga Rabaya tetap berusaha menyiapkan hidangan buka puasa yang sederhana dari olahan bahan-bahan makanan yang ia dapatkan dari bantuan kemanusiaan. Foto: SAID KHATIB / AFP
Kisah keluarga Rabaya ini bisa menjadi cerminan inspirasi bagi banyak orang. Meskipun mereka mengalami penderitaan dan kehilangan, mereka tetap tegar menjalani ibadah puasa. Foto: SAID KHATIB / AFP
Di tengah puing mereka khusyuk menjalankan ibadah di jalanan dekat dengan masjid yang hancur dibom Israel.
Baca SelengkapnyaBantuan kemanusiaan masih sulit untuk masuk memenuhi 1,4 juta warga sipil Palestina yang mengungsi di wilayah Rafah.
Baca SelengkapnyaDi tengah serangan Israel, pengungsi Palestina di Rafah duduk bersama dan menikmati hidangan lezat saat buka puasa bersama.
Baca SelengkapnyaSerangan yang menargetkan beberapa bangunan tersebut telah menyebabkan kerusakan yang parah.
Baca SelengkapnyaIsrael terus membombardir wilayah Jalur Gaza setelah mengancam akan memperluas serangan daratnya di Kota Rafah.
Baca SelengkapnyaDi Rafah, ribuan warga Palestina tetap melaksanakan salat Jumat meskipun bangunan Masjid Al Farouq telah luluh lantak.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan, kondisi para pengungsi Palestina di kamp pengungsian di Rafah, selatan Gaza semakin memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaKondisi Rafah di selatan Gaza semakin memburuk, dikepung oleh tank-tank Israel yang mengakibatkan pasokan bantuan makanan semakin menipis.
Baca SelengkapnyaTangis sedih Ashraf yang memeluk kedua anaknya itu pecah di rumah sakit al-Najar di Rafah, di Jalur Gaza selatan.
Baca Selengkapnya