FOTO: Menolak Pasrah, Warga Jalur Gaza Hadapi Blokade Israel dengan Ciptakan Bahan Bakar dari Sampah
Warga Jalur Gaza memutar otak untuk tetap bisa memenuhi kebutuhannya di tengah blokade Israel. Salah satunya menciptakan BBM alternatif dari sampah plastik.
Warga Jalur Gaza memutar otak untuk tetap bisa memenuhi kebutuhannya di tengah blokade Israel. Salah satunya menciptakan BBM alternatif dari sampah plastik.
FOTO: Menolak Pasrah, Warga Jalur Gaza Hadapi Blokade Israel dengan Ciptakan Bahan Bakar dari Sampah
Israel memblokade total Jalur Gaza sejak pertempuran terbarunya dengan Hamas meletus pada 7 Oktober 2023. Sejak saat itu, semua bahan makan, obat-obatan, hingga bahan bakar tak pernah memasuki wilayah Palestina yang terkepung itu. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Warga Palestina di Jalur Gaza terus memutar otak untuk tetap bisa memenuhi kebutuhannya di tengah keterbatasan. Salah satunya adalah menciptakan bahan bakar alternatif dari sampah plastik. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
"Kami berjalan jauh untuk mengumpulkan plastik dan membawanya dari gedung dan menara yang runtuh. Terkadang saya takut dengan pengintaian (oleh militer Israel) dan saya takut reruntuhan jatuh menimpa saya saat saya berjalan," kata Mostafa Mosleh (16) sambil memegang barang-barang yang telah dikumpulkan selama 13 jam tugas hariannya. Demikian dikutip Reuters (12/9). Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Kerabatnya, Mahmoud Mosleh, memilah barang-barang tersebut bersama pekerja lain. Dia memotongnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan kemudian membakarnya dalam oven darurat yang didirikan di antara sisa-sisa bangunan. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
"Saya punya ide, dan syukur kepada Tuhan, kami berhasil dengan bantuan Tuhan untuk mengubah plastik menjadi bensin dan bahan bakar," kata pengungsi Gaza berusia 35 tahun itu. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
"Kami beralih ke pekerjaan ini karena kekurangan produk minyak bumi yang parah". Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Proses pembakaran sampah untuk menghasilkan bahan bakar alternatif ini dilakukan penuh tantangan. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Selain itu, mereka juga menghadapi risiko seperti halnya serangan udara Israel. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa