Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza menyebut 40 orang tewas dalam serangan terbaru militer Israel di kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza tengah.
FOTO: Penampakan Kamp Pengungsi Al-Maghazi di Gaza Tengah yang Dibom Israel, Tangis Histeris Keluarga Menyelimuti Proses Evakuasi Korban
Setelah pengeboman brutal di kamp pengungsi Jabalia di Utara Jalur Gaza, Israel kembali melancarkan serangan biadabnya di kamp pengungsi Al-Maghazi, di Gaza Tengah pada Sabtu (4/10/2024) malam.
Serangan pasukan Zionis itu telah mengakibatkan bangunan kamp pengungsi tersebut rata dengan tanah.
Isak tangis histeris warga Gaza pun terlihat mewarnai momen evakuasi para korban yang dilakukan para tim penyelamat dengan warga Palestina.
Menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan akibat serangan tersebut 40 orang dilaporkan tewas.
Seperti dilansir dari Aljazeera, pada Minggu (5/11/2023), "Sebanyak lebih dari 30 orang yang tewas telah dibawa di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah setelah serangan rudal Israel di kamp Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah," kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf Al-Qudra.
Pemboman terbaru ini terjadi setelah seruan dunia Arab untuk melakukan gencatan senjata ditolak oleh Amerika Serikat dan Israel.
Meskipun seruan gencatan senjata ramai disuarakan negara-negara Arab, pertempuran Israel dengan Hamas masih terus membara di Jalur Gaza.
Kamp pengungsi Maghazi diketahui letaknya berada di zona evakuasi di Gaza tengah.
Zona ini seharusnya terbebas dari serangan militer Zionis, setelah sebelumnya Israel sempat mendesak warga sipil Palestina segera mencari perlindungan dan meninggalkan wilayah utara Gaza.
Hingga kini sudah 9.488 warga Palestina yang tewas dalam perang yang dimulai 7 Oktober 2023 lalu.
Kondisi kamp pengungsi Maghaziyang hancur lebur di Gaza setelah serangan udara Israel. Sebagian besar korban tewas dalam serangan itu adalah wanita dan anak-anak.