FOTO: Kamp Pengungsian Al Mawasi di Gaza Usai Serangan Brutal Israel dan Tewaskan 40 Warga Palestina, Kondisinya Hancur dan Ada Kawah Besar
Pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa serangan udara yang dilakukan di wilayah Al Mawasi, Khan Yunis, tidak menargetkan warga sipil.
Sebanyak 40 orang tewas dan 60 lainnya alami luka-luka setelah pasukan militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah kamp pengungsian Al Mawasi. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
FOTO: Kamp Pengungsian Al Mawasi di Gaza Usai Serangan Brutal Israel dan Tewaskan 40 Warga Palestina, Kondisinya Hancur dan Ada Kawah Besar
Serangan udara Israel biadab ini berada di wilayah Khan Yunis, di bagian selatan Jalur Gaza. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Kondisi kamp Al Mawasi yang terdiri dari tenda-tenda tersebut terlihat porak-poranda setelah dihantam rudal Israel. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Kepala departemen logistik Pertahanan Sipil Gaza mengatakan serangan ini telah menghancurkan 20 tenda yang menjadi tempat perlindungan para pengungsi. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Bahkan parahnya sampai menciptakan sebuah kawah besar di tengah kamp pengungsian tersebut. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Kamp pengungsian Al Mawasi di Gaza ini sebelumnya telah diklaim aman oleh otoritas Israel. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa serangan udara yang dilakukan di wilayah Al Mawasi, Khan Yunis, tidak menargetkan warga sipil, melainkan anggota gerakan Hamas yang bersembunyi di daerah tersebut. Mereka menyatakan bahwa serangan udara tersebut menargetkan "pusat komando" gerakan Hamas. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
"Atas arahan intelijen IDF dan ISA, Angkatan Udara Israel menyerang teroris Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando yang tersembunyi di Area Kemanusiaan di Khan Yunis," tulis IDF di Telegram. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Namun, klaim ini langsung dibantah oleh Hamas.
Mereka menuduh Israel menggunakan dalih tersebut untuk membenarkan tindakan brutal terhadap warga sipil Gaza. Foto: REUTERS / Mohammed Salem