Jejak Bisnis dan Warisan Lee Shau Kee, Taipan Properti yang Meninggal di Usia 97 Tahun
Lee Shau Kee, taipan properti Hong Kong dan dermawan, meninggal dunia pada usia 97 tahun, meninggalkan warisan bisnis yang luar biasa.

Lee Shau Kee, seorang taipan properti terkemuka di Hong Kong, telah meninggal dunia pada Senin, 17 Maret 2025, di usia 97 tahun. Kabar duka ini diumumkan oleh perusahaan propertinya, Henderson Land Development, yang didirikannya. Ia meninggal dengan tenang, dikelilingi oleh keluarga tercintanya. Meskipun penyebab kematiannya tidak diungkapkan, kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi banyak orang di industri dan masyarakat Hong Kong.
Dilansir dari AP, Lee Shau Kee, yang akrab disapa 'Paman Empat', lahir di Provinsi Guangdong, Tiongkok, dan pindah ke Hong Kong pada usia 20 tahun. Kariernya dimulai di bidang perdagangan emas dan mata uang asing sebelum akhirnya beralih ke bisnis properti. Pada tahun 1976, ia mendirikan Henderson Land Development, yang kemudian berkembang pesat menjadi salah satu pengembang properti terbesar di Hong Kong.
Selama memimpin perusahaan tersebut hingga pensiun pada tahun 2019, Lee berhasil membangun kekaisaran bisnis yang tidak hanya mencakup sektor properti, tetapi juga perhotelan, penyedia gas alam, dan operator Star Ferry. Setelah pensiun, kepemimpinan perusahaan dilanjutkan oleh kedua putranya, Peter dan Martin Lee, yang berkomitmen untuk meneruskan visi dan misi ayah mereka.
Perjalanan Karier dan Bisnis Lee Shau Kee
Lee Shau Kee memulai perjalanan bisnisnya dengan mendirikan Henderson Land Development, yang menjadi tonggak awal kesuksesannya. Sebelumnya, ia juga terlibat dalam pendirian Sun Hung Kai Properties (SHKP) pada tahun 1969, yang kini juga dikenal sebagai salah satu pengembang properti terkemuka di Hong Kong. Keberhasilan kedua perusahaan ini mencerminkan visi dan strategi bisnis Lee yang jenius.
Di bawah kepemimpinan Lee, Henderson Land Development tidak hanya berhasil mengembangkan proyek-proyek properti skala besar tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi Hong Kong. Dengan kekayaan bersih yang hampir mencapai US$30 miliar pada Februari 2025, ia pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Asia pada tahun 1996 dan menempati peringkat keempat orang terkaya di dunia.
Kontribusi dan Filantropi Lee Shau Kee
Meskipun dikenal sebagai salah satu orang terkaya, Lee Shau Kee juga dikenal sebagai seorang filantropis yang dermawan. Ia telah memberikan kontribusi besar terhadap pusat pendidikan dan program pengembangan lapangan kerja di Hong Kong serta China daratan. Kedermawanan Lee tercermin dalam berbagai inisiatif yang mendukung pendidikan dan pengembangan masyarakat.
Pada tahun 2007, ia dianugerahi Medali Bauhinia Agung, penghargaan tertinggi di Hong Kong, sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa terhadap masyarakat. Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee, menyampaikan belasungkawa dan memuji Lee sebagai pemimpin bisnis yang memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan ekonomi Hong Kong.
Warisan yang Ditinggalkan
Kepergian Lee Shau Kee bukan hanya kehilangan bagi keluarganya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat dan industri properti di Hong Kong. Warisan yang ditinggalkannya akan terus dikenang melalui proyek-proyek yang telah dibangunnya serta kontribusinya terhadap masyarakat. Lee telah menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari kekayaan, tetapi juga dari dampak positif yang ditinggalkan bagi orang lain.
Dengan meninggalnya Lee, banyak yang berharap bahwa semangat dan dedikasinya akan terus menginspirasi generasi mendatang untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di Hong Kong dan sekitarnya.