Cruzeiro do Sul, Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, menjadi saksi dari terjangan banjir parah yang hampir menghancurkan semua rumah di lingkungan Passo de Estrela.
Seorang warga meratapi kondisi bangunannya yang hancur setelah terjangan banjir terbesar di wilayah Passo de Estrela di Cruzeiro do Sul, Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, pada tanggal 5 Juni 2024. Foto: SILVIO AVILA / AFP
Terjangan banjir yang melanda wilayah tersebut hampir menghancurkan semua rumah. Cruzeiro do Sul, Negara Bagian Rio Grande do Sul merupakan salah satu wilayah yang terparah diterjang banjir. Foto: SILVIO AVILA / AFP
Mengutip berita Antara yang mengambil sumber badan keamanan sipil di negara itu, melaporkan bahwa hujan lebat dan banjir di negara bagian Rio Grande do Sul, Brazil itu telah menyebabkan 150 orang tewas dan 112 lainnya hilang pada Kamis (16/5/2024) lalu. Foto: SILVIO AVILA / AFP
Badan itu melaporkan bahwa korban luka mencapai 807 jiwa, sementara sebanyak 2 juta orang terdampak yang 620 ribu di antaranya terpaksa mengungsi akibat banjir. Foto: SILVIO AVILA / AFP
Banjir yang mulai melanda pada awal Mei 2024 itu diketahui merupakan banjir yang terparah dan terdahsyat sepanjang sejarah menerjang kota tersebut. Foto: SILVIO AVILA / AFP
Beberapa potret foto yang diambil setelah terjangan banjir menunjukkan pemandangan yang memilukan. Bangunan-bangunan yang dulunya berdiri kokoh, sekarang hancur rata dengan tanah akibat tekanan air yang dahsyat. Foto: SILVIO AVILA / AFP
Namun, proses pemulihan tidak akan mudah. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda. Mereka harus memulai dari awal, membangun kembali rumahnya untuk menjalani kehidupan normal mereka. Foto: SILVIO AVILA / AFP
Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva berencana akan mengunjungi daerah yang terdampak parah tersebut pada 6 Juni 2024 waktu setempat dengan didampingi para menteri terkait. Foto: SILVIO AVILA / AFP
Total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Banjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
