Giliran lima nelayan Malaysia kembali diculik Abu Sayyaf
Merdeka.com - Pelaut asal Indonesia dan Malaysia berulangkali diculik oleh gerombolan militan di perairan selatan Filipina. Pekan lalu, kemungkinan besar giliran lima nelayan asal Malaysia yang menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayyaf.
Dugaan itu disampaikan oleh penasehat keamanan Filipina, Jesus Dureza. Dia mengatakan telah memperoleh laporan dari patroli keamanan Malaysia yang menemukan kapal tunda tanpa awak di perairan Lahad Datu, Negara Bagian Sabah. Kapal itu diperkirakan melintasi perairan Kepulauan Tawi-Tawi yang dikuasai oleh Abu Sayyaf. Kapal nelayan ini hendak menuju kawasan Semporna.
GMA News Network melaporkan, Rabu (20/7), Dureza memperkirakan pelaku penculikan sama dengan yang menyandera pelaut Indonesia bulan lalu. Pemerintah Filipina menyatakan segera berkoordinasi dengan Front Pembebasan Bangsa Moro (MNLF) untuk menghubungi pelaku penculikan.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa pemangsa manusia di laut? Ikan hiu besar ketiga di dunia, dikenal sebagai ikan hiu putih, memiliki berat maksimal mencapai 3,32 ton dan bisa tumbuh hingga panjang sekitar 15 hingga 20 kaki.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
"(MNLF) ingin bekerja sama dengan tim pasukan darat kami menghadapi tindak kriminal Abu Sayyaf," kata Dureza.
Merujuk keterangan pemerintah Malaysia, warga mereka yang diculik berasal dari Pahang dan Tawau. Mereka adalah Abdurahim bin Summas, Tayudin Anjut, Mohammad Ridzuan bin Ismael, Mohammad Jumadil bin Rahim, dan Fandy bin Bakran.
Militer Filipina kini menindaklanjuti kemungkinan nelayan Malaysia kembali diculik oleh militan yang berbaiat pada ISIS itu. Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Brigjen Restituto Padilla menyatakan verifikasi laporan masih berlangsung.
"Pangkalan militer di Mindanao terus melacak kebenaran informasi penculikan tersebut," ujarnya.
Dalam enam bulan terakhir, Abu Sayyaf tercatat melakukan lima kali penyergapan kapal. Semua korban yang disandera berasal dari Indonesia dan Malaysia.
Saat ini 10 WNI masih berada dalam cengekraman militan. ujuh WNI terpantau di Panamao, sedangkan tiga lainnya terpisah di Pulau Lapac," kata Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu.
Tujuh WNI anak buah kapal (ABK) Charles 001 dan tongkang Robby 152 yang ditangkap di perairan Sulu pada 23 Juni. Sedangkan tiga WNI ABK kapal pukat tunda LD/114/5S yang diculik di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada 9 Juli, juga dibawa ke Panamao.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca Selengkapnya