Hamas sebut pihaknya siap bicara secara langsung dengan Israel
Merdeka.com - Seorang pemimpin senior Hamas mengatakan kelompok itu bersedia untuk berbicara langsung dengan Israel, membalikkan larangan sebelumnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Quds TV yang akan disiarkan Kamis mendatang, orang nomor dua di tubuh Hamas Musa Abu Marzouk mengatakan, "Hamas bersedia untuk berbicara langsung dengan Israel" atas isu-isu termasuk penyeberangan perbatasan Gaza dan pembebasan tawanan, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (12/9).
"Sama seperti Anda bernegosiasi dengan senjata, Anda juga dapat bernegosiasi dengan bicara," kata dia dalam rekaman wawancara yang diperoleh oleh the Associated Press. "Sampai sekarang kebijakan kami adalah tidak ada negosiasi dengan (Israel), tetapi yang lain harus menyadari bahwa masalah ini tidak tabu."
-
Kapan Hamas dan Israel mulai bernegosiasi? Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kelompoknya tengah 'mendekati perjanjian gencatan senjata' dengan Israel setelah pertempuran berlangsung lebih dari sebulan di Jalur Gaza.
-
Siapa yang menjadi mediator dalam gencatan senjata Hamas dan Israel? Dalam konferensi pers di Doha, Majed al-Ansari menjelaskan rincian perjanjian yang tercapai melalui mediasi Qatar itu.
-
Apa isi perjanjian gencatan senjata Hamas dan Israel? 'Para sandera yang berasal dari keluarga yang sama akan ditempatkan dalam satu kelompok,' ujar Ansari. Dalam jangka waktu empat hari, Hamas diperkirakan akan membebaskan 50 warga Israel. Sebagai imbalannya, sebanyak 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga akan dibebaskan. 'Tentunya setiap hari akan mencakup sejumlah warga sipil yang disepakati berjumlah 50 orang dalam empat hari,' kata Ansari.
-
Bagaimana Hamas memutuskan perjanjian? Pejabat Hamas mengatakan kesepakatan itu disetujui oleh semua brigade di Gaza melalui panggilan telepon, 'karena kami selalu bersatu baik di medan perang atau dalam pengambilan keputusan politik'.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina? Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.
-
Apa yang mereka bicarakan? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
Komentarnya ini datang dua pekan setelah berakhirnya perang berdarah di Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas sejak 2007. Selama akhir pekan lalu Hamas mendapat kritikan dari presiden Otoritas Palestina yang didukung Barat, Mahmoud Abbas, menempatkan tekanan lebih lanjut terhadap Hamas, setelah kerugian besar-besaran selama pertempuran dengan Israel.
Juru bicara pemerintah Israel Mark Regev mengatakan dia tidak akan berkomentar sampai pernyataan Abu Marzouk ini disiarkan.
Israel secara konsisten mengatakan tidak akan berbicara langsung dengan Hamas sampai kelompok militan Islam itu mengakui hak Israel untuk eksis dan meninggalkan kekerasan.
Selama wawancara itu, Abu Marzouk tidak memberikan indikasi bahwa Hamas sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah tersebut. Sebaliknya, dia bersikeras alasan untuk perubahan kebijakan tercermin dari meningkatnya ketegangan dengan Abbas, di mana Hamas percaya sedang mencoba untuk merebut kembali kontrol atas Gaza.
"Hamas menemukan fakta sedang dipaksa untuk membuat langkah ini ketika hak alami warga di Gaza berada di bawah tekanan dari Otoritas Palestina dan pemerintah," kata dia.
Israel dan Hamas telah mengadakan beberapa putaran perundingan tidak langsung melalui mediator Mesir dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait pertukaran tahanan dan perjanjian gencatan senjata. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Qatar merupakan tempat beberapa pemimpin politik Hamas bermarkas.
Baca SelengkapnyaMantan pemimpin Hamas angkat bicara terkait serangan Israel yang semakin membabi buta ke Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaRusia Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Alasannya Bukan Soal Kemampuan Perang
Baca SelengkapnyaJika kesepakatan tercapai, maka sayap militer Hamas akan dibubarkan.
Baca SelengkapnyaPertemuan delegasi Hamas dan Fatah berlangsung di Kairo, Mesir.
Baca SelengkapnyaBos X (Twitter) ini sebelumnya berkunjung ke Israel, bertemu PM Netanyahu.
Baca SelengkapnyaGencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang Lagi Satu Hari, Bantuan Kemanusiaan Kembali Dikirimkan
Baca SelengkapnyaKondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.
Baca SelengkapnyaIsrael juga diminta menghentikan seluruh operasi militer dan intelijennya di Gaza.
Baca SelengkapnyaTawaran ini disampaikan melalui Qatar dan Mesir sebagai mediator.
Baca SelengkapnyaHamas dan Jihad Islam Tolak Usulan Mesir Soal Gaza Demi Imbalan Gencatan Senjata Permanen
Baca Selengkapnya