Ilmuwan Akhirnya Ketahui Dari Mana Asal-Usul Aroma Bunga Bangkai yang Misterius, Mekar Hanya 7-10 Tahun Sekali
Bunga bangkai memiliki ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan berbagai jenis bunga lainnya.
Bunga Titan arum (Amorphophallus titanium), yang lebih dikenal dengan nama bunga bangkai, termasuk dalam keluarga talas-talasan (Araceae) dan berasal dari genus Amorphophallus. Berbeda dengan bunga lainnya yang biasanya mengeluarkan aroma harum, bunga bangkai justru memancarkan bau busuk yang mirip dengan namanya.
Selain itu, bunga ini memiliki ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan berbagai jenis bunga lainnya, sehingga sering disebut sebagai bunga tertinggi di dunia. Bunga bangkai tumbuh di dataran rendah dan biasanya ditemukan di daerah beriklim tropis serta subtropis, dengan sekitar 170 spesies yang tersebar di seluruh dunia, di mana 25 di antaranya dapat ditemukan di Indonesia, termasuk di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
-
Apa nama latin tanaman yang sering disebut Bunga Bangkai? Bunga Bangkai (Amorphpophallus titanium)
-
Dari mana bunga kenanga berasal? Bunga kenanga (Cananga odorata), juga dikenal dengan nama ylang-ylang, adalah bunga yang berasal dari pohon kenanga, yang tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia, Filipina, dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya.
-
Kapan bunga mekar dan menyebarkan keindahan? Bunga selalu membuat orang lebih baik, lebih bahagia dan lebih membantu; mereka adalah sinar matahari, makanan dan obat bagi jiwa.
-
Kapan mekar Bunga Amarilis? Kabarnya bunga ini hanya mekar 1 kali dalam setahun, yaitu saat musim hujan.
-
Di mana bunga kamboja berasal? Plumeria rubra, juga dikenal sebagai bunga kamboja, merupakan jenis plumeria yang berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Karibia.
-
Dimana para peneliti mempelajari bambu henon yang berbunga lebih awal? Para peneliti mempelajari koloni spesimen yang berbunga lebih awal yang mereka temukan di Hiroshima pada tahun 2020 dengan 334 batang kayu bersendi pada bambu.
Namun, apa yang menyebabkan bunga bangkai mengeluarkan bau yang tidak sedap? Berdasarkan informasi dari laman Live Science pada Jumat (15/11/2024), bunga Titan arum tidak berbunga setiap tahun, melainkan memiliki siklus mekar yang terjadi setiap lima hingga tujuh tahun sekali.
Para ilmuwan telah lama melakukan penelitian kimia untuk mengungkap asal-usul bau bunga ini. Penelitian yang dilakukan oleh tim di Dartmouth College, New Hampshire, Amerika Serikat, berhasil memecahkan misteri tersebut. Hasil penelitian yang dipublikasikan di Oxford Academic pada 4 November 2024 menunjukkan bahwa bau busuk bunga bangkai berasal dari senyawa organik yang dihasilkan melalui proses biologis yang biasanya hanya ditemukan pada hewan. Saat bunga mekar sempurna, ia akan mengeluarkan bau yang khas.
Ketika bunga bangkai mulai tumbuh, lapisan kelopak merah tua yang berjumbai akan terbuka dalam beberapa hari. Sebenarnya, bunga bangkai bukanlah satu bunga tunggal, melainkan kumpulan bunga yang disebut inflorescence. Inflorescence ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu spadix dan spathe. Spadix adalah tongkol besar yang tegak berdiri di tengah, sedangkan spathe adalah daun berbentuk corong yang melingkupi spadix. Bagian luar spathe berwarna hijau, sementara bagian dalamnya berwarna merah tua dan menyerupai daging mentah. Di bagian dasar spadix terdapat dua lingkaran bunga, yaitu bunga jantan di atas dan bunga betina di bawah, yang tidak terlihat dari luar karena tertutup oleh spathe.
Kadar asam amino tinggi
Setelah terpapar penyerbuk potensial, spadix mulai memanas hingga mencapai suhu 6,6 derajat Celcius, yang lebih hangat dibandingkan suhu sekitarnya. Proses ini dikenal dengan istilah termogenesis, yang umumnya terjadi pada hewan tetapi jarang terjadi pada tumbuhan. Untuk memahami fenomena ini, para ilmuwan meneliti bunga bangkai berusia 21 tahun milik Dartmouth yang dijuluki Morphy, yang terakhir mekar pada tahun 2016 dan 2022.
Dalam kedua kesempatan tersebut, peneliti yang dipimpin oleh profesor ilmu biologi G. Eric Schaller mengumpulkan sampel jaringan dan daun untuk analisis urutan RNA. Mereka berhasil mengidentifikasi pemicu termogenesis pada bunga bangkai serta penyebab kimia spesifik yang menghasilkan bau busuk tersebut.
Saat bunga mulai mekar, ditemukan bahwa terdapat peningkatan ekspresi gen yang berperan dalam transportasi dan metabolisme sulfur, serta gen yang mengkode pembentukan protein yang terlibat dalam termogenesis tanaman, yang dikenal sebagai oksidase alternatif.
Selain itu, para peneliti juga menemukan kadar tinggi asam amino bernama metionina, yang memiliki bau yang sangat tidak sedap.
Penemuan ini memberikan wawasan baru mengenai mekanisme yang mendasari bau bunga bangkai dan bagaimana tumbuhan ini menarik perhatian penyerbuk melalui aroma yang khas dan proses biologis yang unik.
Sekali dalam sepuluh tahun
Bunga bangkai memiliki beberapa fakta menarik. Pertama, bunga ini dikenal sebagai salah satu bunga terbesar di dunia. Selain itu, bunga bangkai mengeluarkan bau busuk yang mirip dengan daging busuk untuk menarik serangga penyerbuk. Selain itu, bunga ini tumbuh di hutan hujan tropis dan dapat mencapai tinggi hingga 3 meter. Keunikan lainnya adalah bunga ini hanya mekar sekali dalam beberapa tahun, menjadikannya sangat langka dan menarik perhatian
Bunga bangkai merupakan jenis tumbuhan yang sangat langka dan sulit ditemukan di alam liar. Tumbuhan ini berasal dari umbi yang terpendam di dalam tanah, dan umbi bunga bangkai dapat mencapai berat hingga 50 kilogram, menjadikannya sebagai umbi terbesar di dunia. Proses penyimpanan energi yang diperlukan untuk menghasilkan inflorescence memakan waktu bertahun-tahun. Oleh karena itu, bunga bangkai hanya mekar sekali dalam periode 7 hingga 10 tahun, dan durasi mekarnya pun sangat singkat, hanya beberapa hari saja.
Menurut laman Missouri Botanical Garden yang dikutip pada Jumat (15/11/2024), bunga bangkai biasanya mekar pada sore atau malam hari, dan akan layu pada pagi atau siang hari berikutnya. Lama waktu mekarnya bunga bangkai bervariasi tergantung pada suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya. Rata-rata, bunga bangkai hanya mampu bertahan selama 24 hingga 36 jam. Selain itu, bunga bangkai termasuk dalam kategori tumbuhan pemakan daging, yang berarti tumbuhan ini dapat memperoleh nutrisi dari hewan. Tumbuhan pemakan daging umumnya hidup di lingkungan yang memiliki kandungan nutrisi yang rendah, seperti tanah yang asam, basah, dan berpasir.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tumbuhan pemakan daging mengembangkan berbagai mekanisme untuk menangkap, mencerna, dan menyerap hewan, terutama serangga. Bunga bangkai menggunakan bau busuk yang dihasilkan untuk menarik perhatian serangga yang mencari makanan atau tempat bertelur di dalam inflorescence. Namun, begitu serangga masuk ke dalam inflorescence, mereka akan terjebak oleh rambut-rambut halus yang mengarah ke bawah. Rambut-rambut ini berfungsi sebagai pintu masuk, tetapi bukan pintu keluar. Serangga yang terperangkap akan terus bergerak ke bawah, menuju bagian bunga yang mengeluarkan cairan lengket dan enzim pencernaan. Cairan dan enzim tersebut akan mencerna serangga dan menyerap nutrisinya. (Tifani)