Indonesia Kirim Dua Tenaga Ahli Pertanian ke Myanmar
Merdeka.com - Indonesia melalui Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Non-Alligned Movement Center for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC), mengirim dua orang tenaga ahli pertanian ke Myanmar untuk memberikan pelatihan peningkatan kualitas di bidang pertanian. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kontribusi Indonesia dalam mendorong percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
"Pengiriman tenaga ahli ke Myanmar merupakan salah satu upaya Indonesia untuk membantu Pemerintah Myanmar yang tengah meningkatkan kapasitasnya di bidang pertanian" kata Dubes RI untuk Myanmar, Iza Fadri melalui keterangan tertulis, Minggu (9/12).
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 7-10 Desember 2018, bertajuk 'Dispatch Expert on Agriculture for Myanmar' dilaksanakan di Hlegu Township, Myanmar, yang dibuka resmi oleh Dubes RI untuk Myanmar.
-
Bagaimana Thailand bantu Jateng di bidang pertanian? Prapan mengatakan bahwa selama ini Thailand, Ia mengamati perkembangan pertanian di Indonesia, Menurutnya, saat ini Thailand sudah ada kemajuan untuk teknologi pertanian, sehingga mereka sangat ingin membantu dan bekerja sama dalam bidang tersebut.
-
Siapa yang membantu Mentan untuk memperkuat pangan? Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan.
-
Apa yang dilakukan Mentan untuk membantu petani? Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.'Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung,' katanya.
-
Siapa yang membantu petani rempah? “Kami menindaklanjuti MoU dengan Sido Muncul beberapa waktu lalu. Isi kerjasamanya, melingkupi para petani penghasil rempah yang tergabung dalam koperasi akan menjadi bagian dari rantai di industri jamu Sido Muncul,“ kata Menkop dan UKM, Teten di Pabrik Sido Muncul.
-
Siapa yang terlibat dalam upaya Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
Sementara itu, Direktur Regional Yangon pada Kementerian Pertanian, Peternakan, dan Pengairan Myanmar, U Kyaw Kyaw mengatakan bahwa pelatihan ini tepat dilaksanakan di Myanmar, mengingat Myanmar memiliki kebutuhan untuk meningkatkan kualitas produk buah-buahan dan sayuran.
"Manfaatkan sebaik-baiknya kehadiran tenaga ahli pertanian Indonesia untuk meningkatkan kapasitas pertanian nasional," kata Kyaw.
Pelatihan diikuti oleh 23 orang petani yang berasal dari 6 kawasan di seluruh penjuru Myanmar yakni, Mandalay, Bago, Yangon, Nay Pyi Taw, Shan, dan Rakhine. Selain itu pelatihan juga diikuti oleh 7 peserta dari kalangan Pemerintah, akademisi, dan LSM yang bergerak di bidang pertanian yang akan belajar mengenai teknik budi daya dan pengolahan pasca panen untuk komoditi sayuran berdaun seperti kangkung, pokcai, sawi, kol, dan bayam.
Kedua tenaga ahli berpengalaman yang dikirim berasal dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, yang merupakan salah satu sentra pengembangan pelatihan tanaman hortikultura di Indonesia.
Direktur Vegetables and Fruits Research and Development Center (VFRDC) berharap melalui program ini, selain dapat meningkatkan kapasitas petaninya, Myanmar juga dapat saling berbagi informasi dengan para tenaga ahli Indonesia dalam pengembangan pertanian melalui metode hortikultura.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi Korsel, program magang sangat penting untuk memperkuat sektor pertanian antar kedua negara.
Baca SelengkapnyaAlasan perluasan pekerja ke luar negeri itu dikarenakan kurangnya kesempatan bekerja di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertemuan dilaksanakan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian dan Pembangunan Desa, Republik Sosialis Vietnam (MARD)
Baca SelengkapnyaMentan juga akan menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian dan Perdagangan Republik China, Tang Renjian.
Baca SelengkapnyaStruktur demografi Indonesia yang didominasi oleh populasi muda memberikan keunggulan kompetitif dalam hal SDM
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, Le Minh Hoan menyetujui kerjasama Indonesa-Vietnam dalam memperkuat ketahanan pangan global.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman berkomitmen meningkatkan pasokan pangan nasional untuk memperkuat ketahanan pangan regiona
Baca SelengkapnyaThailand dan Indonesia sama-sama memiliki banyak pengalaman dalam menjadikan lahan rawa menjadi lahan produktif.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Usulkan Indonesia jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik
Baca SelengkapnyaStaf Divisi Penyaluran Dana BPDPKS, Rangga Rahmananda menyatakan program beasiswa ini telah dilaksanakan sejak 2016.
Baca SelengkapnyaHal ini menandai langkah signifikan menuju peningkatan kerja sama perdagangan dan ekonomi antara kedua negara.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini mencakup berbagai inisiatif strategis, termasuk program pelatihan, dan pertukaran pengetahuan.
Baca Selengkapnya