Iran menggertak bakal menghukum mati pengunjuk rasa
Merdeka.com - Pemerintah Iran menebar ancaman terhadap aksi unjuk rasa besar-besaran sudah terjadi sejak 28 Desember 2017. Mahkamah Revolusi Iran menggertak bakal menjerat demonstran dengan hukuman mati jika berkeras melanjutkan aksinya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Mahkamah Revolusi Iran, Musa Ghazanfarabadi. Dia menyatakan para pengunjuk rasa bisa dijerat dengan delik memerangi agama.
"Jelas salah satu delik yang akan disangkakan terhadap para pengunjuk rasa adalah Muharabah. Yaitu memerangi agama dan Tuhan. Hukumannya mati," kata Ghazanfarabadi, dilansir dari laman Associated Press, Selasa (2/1).
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Siapa yang diduga ditangkap paksa? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Menurut Ghazanfarabadi, sejumlah pengunjuk rasa tertangkap bakal segera diadili. Mereka dituduh membahayakan keamanan negara dan merusak fasilitas umum.
Kabarnya hingga saat ini aparat keamanan Iran sudah menangkap 450 orang pengunjuk rasa di Ibu Kota Tehran. Menurut Wakil Gubernur Tehran bidang keamanan, Ali Asghar Nasserbakht, aparat menangkap 350 pengunjuk rasa pada Sabtu dan Minggu pekan lalu. Kemudian seratus demonstran lain pada Senin kemarin juga ditangkap.
Aksi unjuk rasa besar-besaran di Iran terjadi sejak Kamis pekan lalu. Demonstrasi itu bermula di Kota Mashhad. Mulanya mereka menuntut perbaikan ekonomi. Namun, aspirasi diusung lantas berubah menjadi menentang pemerintah. Aksi itu lantas menyebar ke sejumlah kota lain, hingga Ibu Kota Tehran.
Para pengunjuk rasa mengusung sejumlah permasalahan dan aspirasi. Mereka mengkritik kepemimpinan Rouhani yang tetap bersikap represif terhadap lawan politik, perilaku korupsi, ekonomi, hingga kebijakan luar negeri Iran. Insiden serupa pernah terjadi pada 2009 lalu, ketika masa pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Pemerintah Iran juga menutup akses Internet, membuat sejumlah media sosial tidak beroperasi. Ternyata pidato Presiden Hassan Rouhani belum mampu meredam gejolak aksi unjuk rasa di Iran. Massa demonstran terus berada di jalan menuntut aspirasi mereka didengar.
Aksi unjuk rasa terjadi di sejumlah kota di Iran seperti Izah, Karmansyah, Kharramabad, Shahinshahr, dan Zanjan. Di Kota Takestan, pendemo justru membakar sebuah pesantren dan gedung pemerintah setempat.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mata-mata Israel ini ditangkap dalam sebuah operasi pasukan intelijen Garda Revolusi Iran.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa pro-Palestina memprotes kedatangan PM Israel Benjamin Netanyahu di Amerika Serikat untuk berpidato dalam Kongres AS.
Baca SelengkapnyaParlemen Iran mengesahkan undang-undang yang melarang perempuan berpakaian tidak pantas di tempat umum.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas untuk Ismail Haniyeh yang terbunuh dalam serangan yang dituduhkan kepada Israel.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendesak Bawaslu untuk berkomitmen menindaklanjuti laporan dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKepala politik Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran dalam serangan yang dituduhkan kepada Israel.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaSerangan ratusan drone dan rudal yang dilancarkan Iran terhadap musuh bebuyutannya, Israel, mendapat dukungan dari warganya.
Baca SelengkapnyaMereka meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan dan penganiayaan santri di Prawirotaman.
Baca SelengkapnyaAli Khamenei tidak memberikan rincian mengenai waktu dan luasnya serangan tersebut.
Baca Selengkapnya