Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak karier Presiden Korsel Park Geun-hye hingga dimakzulkan

Jejak karier Presiden Korsel Park Geun-hye hingga dimakzulkan Park Geun Hye. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Korea Selatan tengah terguncang. Keputusan Mahkamah Konstitusi untuk memakzulkan Presiden Park Geun-hye dalam empat tahun masa kepemimpinannya menyebabkan polemik yang cukup pelik dalam sejarah pemerintahan Korsel.

Aksi unjuk rasa pecah, hingga bahkan menyebabkan dua orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan demonstran. Ribuan pendemo yang turun ke jalan merupakan pendukung Geun-hye yang tidak rela pemimpinnya tersebut diberhentikan dari jabatan secara paksa.

Pemberhentian presiden perempuan pertama Korsel itu dilakukan lantaran dirinya membocorkan dokumen rahasia negara kepada sahabat dekatnya, Choi Soon-il. Soon-il yang tidak memiliki andil di pemerintahan itu menggunakan rahasia di tangannya untuk memeras dan menekan para pebisnis agar mendonasikan uang ke yayasan yang dia miliki.

Rupanya, sejarah kepemimpinan Geun-hye di Korsel sudah dimulai jauh sebelum dia diangkat menjadi presiden. Wanita 65 tahun tersebut diketahui sudah memiliki peranan di Gedung Biru, yang merupakan kantor pemerintahan Korsel, sejak dirinya masih 10 tahun.

Saat itu, ayah Geun-hye, Park Chung-hee, merupakan presiden ketiga Korsel yang berhasil merebut kekuasaan dalam masa kudeta militer pada 1961 silam. Dengan memanfaatkan kekuasaannya, Chung-hee menulis ulang aturan konstitusi dan menindak tegas para oposisi atau siapapun yang berbeda pendapat dengannya. Saat itu, Chung-hee disebut-sebut sebagai diktator-nya Korsel.

Pada 1974 silam, ibu Geun-hye terbunuh oleh seorang agen Korea Utara, Mun Se-gwang, dalam upaya pembunuhan ayahnya. Beberapa tahun setelahnya, Geun-hye menggantikan posisi ibunya sebagai Ibu Negara. Geun-hye kerap kali mendampingi sang ayah dalam beberapa kesempatan. Itulah saat-saat Geun-hye belajar tentang kepemimpinan.

"Dengan kematian ibu saya yang begitu tiba-tiba, tanggung jawab besar dan tugas sebagai Ibu Negara otomatis berpindah kepada saya. Itu jelas-jelas merupakan tugas yang tidak mudah," kata Geun-hye 2014 lalu, seperti dilansir dari laman CNN, Jumat (10/3).

Lima tahun usai kematian sang ibu, Geun-hye pun harus menerima menerima kenyataan saat ayahnya dibunuh oleh pasukan keamanannya sendiri. Kemudian, Geun-hye menarik diri dari publik dan menjalani hidup sebagai rakyat biasa.

Pada akhir 1990-an, Geun-hye dibujuk untuk kembali ke dunia politik saat terjadi krisis ekonomi di seantero asia. Meski didukung oleh silsilah kepemimpinan, perjalanan Geun-hye di dunia politik jauh dari kata mudah. Dia bahkan pernah diserang saat berkampanye untuk ikut pemilu. Namun berkat kegigihannya, Geun-hye berhasil kembali ke Gedung Biru pada 2013 dan memimpin Negeri Gingseng.

Namun rupanya, karir Geun-hye di dunia politik harus berhenti di awal tahun 2017. Selain memakzulkannya, Mahkamah Konstitusi juga mendakwa Geun-hye dengan beberapa tuduhan, salah satunya adalah tindak pidana korupsi.

Saat masih menjadi presiden, Geun-hye bisa saja kebal atas segala tuduhan kriminal yang ditujukan kepadanya. Namun usai dipecat, hanya tinggal menunggu waktu bagi Geun-hye untuk menempati salah satu sel penjara, jika dirinya benar terbukti bersalah.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
26 Oktober 1979: Peristiwa Pembunuhan Park Chung Hee, Presiden Ketiga Korea Selatan
26 Oktober 1979: Peristiwa Pembunuhan Park Chung Hee, Presiden Ketiga Korea Selatan

Acara makan malam di Seoul menjadi akhir yang tragis bagi pemimpin ketiga negara republik Korea Selatan ini.

Baca Selengkapnya
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.

Baca Selengkapnya
Potret Gadis Kecil Berponi Bersama Orangtuanya, Tak Disangka Punya Nasib Bagus Pernah Jadi Orang Paling Disegani
Potret Gadis Kecil Berponi Bersama Orangtuanya, Tak Disangka Punya Nasib Bagus Pernah Jadi Orang Paling Disegani

Berikut potret gadis kecil berponi bersama orangtuanya yang tak disangka punya nasib bagus dan pernah menjadi orang paling disegani.

Baca Selengkapnya
Waketum: Golkar akan Selalu Mengenang Prestasi dan Pengabdian Airlangga Hartarto
Waketum: Golkar akan Selalu Mengenang Prestasi dan Pengabdian Airlangga Hartarto

Airlangga sudah menjabat sebagai ketua umum sejak 2017.

Baca Selengkapnya
Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda
Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda

Airlangga mengundurkan diri dari Ketua Umum Golkar.

Baca Selengkapnya
Cerita Hamzah Haz Kalahkan Akbar Tandjung dan dan SBY Jadi Wapres Megawati
Cerita Hamzah Haz Kalahkan Akbar Tandjung dan dan SBY Jadi Wapres Megawati

Hamzah Haz menghembuskan napas terakhir setelah menjalan perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Teguh Prakosa Wali Kota Surakarta yang Baru, Pernah jadi Guru Olahraga Selama 23 Tahun
Sisi Lain Teguh Prakosa Wali Kota Surakarta yang Baru, Pernah jadi Guru Olahraga Selama 23 Tahun

Serah terima jabatan (sertijab) sebagai Wali Kota Surakarta dari Gibran kepada Teguh Prakosa dilakukan di Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Gaya dan Penampilan Ibu Negara Kim Keon Hee, Tetap Awet Muda di Usia 50-an
Gaya dan Penampilan Ibu Negara Kim Keon Hee, Tetap Awet Muda di Usia 50-an

Penampilan awet muda Kim Keon Hee yang hangat diperbincangkan oleh netizen.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Diorama Soekarno di Gedung Arsip Nasional, Hadirkan Bentuk Kamar Pengasingan sampai Foto Tanpa Peci
Mengunjungi Diorama Soekarno di Gedung Arsip Nasional, Hadirkan Bentuk Kamar Pengasingan sampai Foto Tanpa Peci

Pengunjung akan diajak untuk mengenal lebih dekat dari sosoknya yang jarang tersorot, melalui bentuk kamar pengasingan sampai saat dirinya tidak memakai peci.

Baca Selengkapnya