Joe Biden Ungkap Dosa Asli Amerika Serikat, Ternyata Ini Maksudnya
Dosa Amerika ini diungkapkan Biden saat berkunjung ke Angola.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengungkapkan dosa negaranya saat berpidato di Museum Nasional Perbudakan, Angola, Selasa (4/12). Dalam kesempatan itu, Biden mengungkit tentang sejarah perbudakan di AS dan menyebutnya sebagai "dosa asli" bangsanya.
Biden juga mengenang nasib tragis orang-orang yang diculik dan dibawa ke Amerika sebagai budak, yang mengalami berbagai kekejaman yang tidak terbayangkan.
"Kami mengenang pria, wanita, dan anak-anak yang diculik dan dibawa ke pantai kami dengan rantai, yang disiksa dengan kekejaman yang tak terbayangkan," kata Biden,dilansir The Guardian, Kamis (5/12).
"Amerika Serikat (AS) didirikan berdasarkan sebuah ide, yang tertuang dalam Deklarasi Kemerdekaan kami bahwa semua pria dan wanita diciptakan setara. Hari ini jelas bahwa kami belum sepenuhnya mewujudkan ide itu, namun kami juga belum sepenuhnya meninggalkannya."
Museum yang dikunjungi Biden dulunya merupakan perkebunan milik seorang pedagang budak besar di Afrika pada abad ke-18. Di lokasi tersebut, terdapat berbagai belenggu dan cambuk yang digunakan untuk menyiksa para budak.
Biden juga mengingatkan sekitar 4 juta orang dari Angola dijadikan budak di Amerika, sebagian besar di Brasil. Orang Afrika pertama yang tiba di AS berasal dari Angola dan mendarat di Hampton, Virginia, yang saat itu merupakan koloni Inggris, pada tahun 1619. Sekitar seperempat dari 472.000 orang yang dijadikan budak di AS berasal dari wilayah yang meliputi Angola.
Pada hari yang sama, AS mengumumkan alokasi dana sebesar USD229.000 untuk mendukung restorasi dan pelestarian museum tersebut, serta mendukung upaya Angola untuk menjadikan Kwanza Corridor, jalur yang digunakan oleh orang-orang yang diperbudak, sebagai situs warisan dunia UNESCO.