Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Joe Biden Usai Dinyatakan Resmi Menang: Pandemi Tak Bisa Padamkan Api Demokrasi

Joe Biden Usai Dinyatakan Resmi Menang: Pandemi Tak Bisa Padamkan Api Demokrasi Joe Biden. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden, menyampaikan pidato kemenangan setelah Electoral College secara resmi menetapkan kemenangannya melawan capres petahana Donald Trump.

"Supremasi hukum, Konstitusi kita, dan keinginan rakyat menang," ujarnya, dikutip dari CNN, Selasa (15/12).

"Api demokrasi telah menyala di negara ini sejak lama. Dan kita sekarang tidak tahu apa-apa, bahkan pandemi atau penyalahgunaan kekuasaan, tidak dapat memadamkan api itu," lanjut Biden.

Dalam pidatonya Senin malam di Delaware, Biden melontarkan pembelaan atas kemenangannya, yang dituding Trump penuh kecurangan. Mantan wakil presiden ini juga melontarkan kecaman paling keras atas upaya Trump yang gagal untuk mengubah hasil pemilu.

Dia memaparkan kegagalan tim kampanye Trump dan koalisinya di pengadilan negara bagian dan federal serta badan legislatif negara bagian, dan mengatakan tidak secara substansial mengubah penghitungan suara. Dia menyebut upaya Trump dan pendukungnya untuk menggunakan pengadilan untuk membatalkan hasil pemilu "sangat ekstrem yang belum pernah kami lihat sebelumnya."

"Syukurlah, Mahkamah Agung dengan suara bulat segera dan sepenuhnya menolak upaya ini," kata Biden.

Gugatan Trump ditolak mentah-mentah

Pidato Biden disampaikan setelah Electoral College mengumumkan 306 suara untuk Biden dan 232 untuk Trump. Hasil Electoral College akan diajukan ke Kongres untuk dihitung secara resmi awal Januari 2021. Kemudian, Biden akan dilantik pada pada 20 Januari siang.

Biden menyatakan sudah waktunya untuk "membalik halaman, bersatu, menyembuhkan."

"Kami rakyat telah memilih. Keyakinan pada lembaga kami dipegang. Integritas pemilu kami tetap utuh. Jadi, sekarang saatnya membalik halaman. Untuk bersatu. Untuk menyembuhkan."

Biden juga menyinggung Trump dan Partai Republik yang telah berusaha untuk menggagalkan proses demokrasi dengan mengajukan sejumlah gugatan. Gugatan hukum Trump dan koalisi ditolak mentah-mentah di pengadilan negara bagian dan federal.

"Namun, tidak ada dari ini yang bisa menghentikan klaim tak berdasar tentang legitimasi hasil," kata Biden.

Dia juga menyinggung Trump dan sekutu Partai Republiknya - termasuk 17 jaksa agung negara bagian dan 126 anggota Kongres yang mendukung gugatan tak berdasar di Texas yang berupaya membatalkan hasil pemilihan negara bagian lain.

"Manuver hukum ini merupakan upaya pejabat terpilih dan satu kelompok negara bagian untuk mencoba membuat Mahkamah Agung menghapus suara lebih dari 20 juta orang Amerika di negara bagian lain dan menyerahkan kursi kepresidenan kepada calon yang kalah dari Electoral College, kehilangan suara rakyat dan kehilangan setiap dan setiap negara bagian yang suaranya mereka coba ubah. Ini adalah posisi yang begitu ekstrim, kami belum pernah melihatnya sebelumnya," cetus Biden.

"Posisi yang menolak untuk menghormati keinginan rakyat, menolak untuk menghormati supremasi hukum dan menolak untuk menghormati Konstitusi kita."

Dia juga mengecam serangan Trump dan pendukungnya terhadap penyelenggara pemilu negara bagian dan lokal.

"Ini adalah harapan tulus saya, kami tidak akan pernah lagi melihat siapa pun yang mengalami jenis ancaman dan pelecehan yang kami lihat dalam pemilihan ini. Itu benar-benar tidak masuk akal," kata Biden.

Biden mencatat lebih dari 81 juta suara diberikan untuk dirinya dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris, terbanyak dalam sejarah dan 7 juta lebih banyak dari perolehan suara Trump dan Wakil Presiden Mike Pence.

Biden juga menegaskan dia menang dengan penghitungan suara elektoral yang sama dengan yang diterima Trump pada 2016, mengatakan bahwa itu adalah "kemenangan yang jelas" dulu dan sekarang.

Biden juga menyampaikan apa yang akan dilakukan di awal tugasnya setelah dilantik seperti upaya memerangi pandemi virus corona, termasuk mendistribusikan vaksin dan memperlambat penyebarannya ketika vaksin tersedia, dan membangun kembali ekonomi yang hancur karena pandemi.

"Ada pekerjaan mendesak di depan kita semua," cetusnya.

"Mengendalikan pandemi dengan vaksinasi untuk melawan virus. Segera memberikan bantuan ekonomi yang sangat dibutuhkan oleh begitu banyak warga Amerika yang menderita hari ini - dan kemudian membangun kembali ekonomi kita lebih baik dari sebelumnya," pungkasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Ini Alasannya
Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Ini Alasannya

Biden juga menyampaikan dukungan politiknya untuk Kamala Harris yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden

Biden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mundur Sebagai Kandidat, Joe Biden Dukung Kamala Harris Lawan Trump di Pilpres AS
Mundur Sebagai Kandidat, Joe Biden Dukung Kamala Harris Lawan Trump di Pilpres AS

Biden mengumumkan alasannya mundur dari Pilpres AS. Dia ingin fokus menyelesaikan sisa masa jabatannya.

Baca Selengkapnya
Joe Biden Marah Ingatannya Dinyatakan Bermasalah: Saya Lansia dan Tahu Apa yang Saya Lakukan
Joe Biden Marah Ingatannya Dinyatakan Bermasalah: Saya Lansia dan Tahu Apa yang Saya Lakukan

Biden disebut tidak dapat mengingat tonggak sejarah dalam hidupnya seperti kapan putranya, Beau Biden, meninggal

Baca Selengkapnya
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat

Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.

Baca Selengkapnya
Survei: Mayoritas Pemilih Anggap Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju sebagai Capres
Survei: Mayoritas Pemilih Anggap Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju sebagai Capres

Survei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres

Baca Selengkapnya
Kisah Tragis Keluarga Presiden Joe Biden, Anak dan Istri Meninggal Sepekan Sebelum Natal
Kisah Tragis Keluarga Presiden Joe Biden, Anak dan Istri Meninggal Sepekan Sebelum Natal

Bulan Desember mungkin bisa menjadi hari menyakitkan bagi Joe Bide, Presiden Amerika Serikat saat ini.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Donald Trump Makin Ngegas Usai Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024
VIDEO: Donald Trump Makin Ngegas Usai Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024

Trump bereaksi tegas atas mundurnya Biden dalam pencalonan Presiden Amerika.

Baca Selengkapnya