Kaum Milenial di Seluruh Dunia Lebih Pro-Palestina Ketimbang Israel, Ini Buktinya
Sikap anak muda yang cenderung mendukung Palestina sudah ada sejak lama sebelum TikTok ada.
Konten-konten video di TikTok memperlihatkan ada dukungan lebih banyak bagi Palestina ketimbang Israel.
Kaum Milenial di Seluruh Dunia Lebih Pro-Palestina Ketimbang Israel, Ini Buktinya
Para politisi dari Partai Republik di Amerika Serikat gusar dalam beberapa pekan terakhir ini dengan TikTok lantaran aplikasi itu memperlihatkan adanya lonjakan dukungan terhadap Palestina setelah militer Israel membombardir Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Sejumlah politisi Partai Republik di AS secara terang-terangan mengatakan TikTok dengan sengaja mendukung konten-konten pro-Palestina dengan tujuan mencuci otak generasi muda AS agar mendukung Hamas.
Menurut pernyataan pers TikTok yang dirilis pekan lalu, dukungan terhadap Palestina melalui berbagai konten TikTok ini bukan karena algoritma aplikasi itu melainkan memang kaum milenial itu cenderung lebih mendukung Palestina ketimbang Israel.
"Sikap anak muda yang cenderung mendukung Palestina sudah ada sejak lama sebelum TikTok ada," kata pernyataan pers perusahaan itu. "Dukungan terhadap Israel lebih rendah (dibanding simpati bagi Palestina) di kalangan anak muda Amerika sudah ada sejak lama. Bukti ini bisa terlihat dari survei Gallup terhadap kaum milenial yang dilakukan pada 2010, jauh sebelum TikTok ada."
Data survei Gallup yang tautannya disertakan dalam pernyataan pers TikTok itu menunjukkan simpati terhadap Israel "cukup kuat" di kalangan generasi lebih tua, namun pada kaum milenial dukungan itu terbelah cukup rata dengan simpati kepada Palestina mencapai 42 persen dan seimpati ke Israel 40 persen.
TikTok mengakui data dari survei terhadap Gen-Z itu tidka cukup banyak.
"Data dari kalangan Generasi Z (18-22 tahun) itu memang terlalu sedikit dalam survei baru-baru ini, tapi dari data yang terbatas itu terlihat sikap mereka cukup sama dengan kaum milenial," kata survei Gallup. Sekitar tiga perempat pengguna TikTok berusia 18-34 tahun.
Dalam sebuah esai kepada Free Press, anggota parlemen Mike Gallagher dari Wisconsin menulis, TikTok dikendalikan oleh musuh Amerika nomor satu, yaitu pihak yang memiliki kepentingan berbeda dengan kita: Partai Komunis China dan massifnya propaganda dukungan terhadap Hamas di TikTok harus menjadi peringatan bagi orang Amerika untuk melarangnya.
Kongres AS sebelumnya sudah berupaya melarang TikTok dan mantan Presiden Donald Trump juga mengancam lebih dari satu kali untuk melakukan larangan itu. Namun sejauh ini upaya itu tidak berhasil.
Gallagher menulis, konten dukungan Hamas itulah yang diingankan oleh PKC karena dua situs web China yang punya kemampuan membuat peta tidak menyebut nama Israel di peta mereka.
TikTok mengatakan algoritma mereka tidak berpihak, tapi berjalan sesuai dengan masukan positif yang berulang--semakin banyak interaksi dari sebuah konten maka konten demikian akan semakin banyak ditampilkan.
"TikTok tidak lebih mendukung satu isu dibanding isu lainnya," kata peryataan pers itu.
"Di AS kami sudah memberikan akses kode sumber kepada pihak ketiga yaitu Trusted Technology Provider untuk memahami sistem yang ada berjalan sesuai keinginan TikTok.
Di TikTok, video yang dilihat orang, disukai dan disebarkan memberikan informasi bagi rekomendasi algoritma tentang konten yang dianggap relevan.
Dengan kode itulah algoritma rekomendasi suatu konten membuat prediksi penilaian terhadap video yang berpotensi direkomendasikan. Itulah mengapa kaum milenial melihat lebih banyak konten pro-Palestina di TikTok karena di video-video itulah mereka banyak berinteraksi.
TikTok juga membantah mereka dengan sengaja meningkatkan tagar pro-Palestina untuk meraih banyak view.
Dalam rilis itu juga disebutkan tagar #freePalestine sudah lebih lama ada ketimbang #istandwithIsrael. Dalam pencarian top 20 konten yang diberi tagar masing-masing itu ditemukan video paling lama yang memakai tagar #freePalestine berasal dari 20 September 2022, sedangkan video dengan tagar #istandwithIsrael muncul pada 8 Oktober 2023.
Saat artikel ini ditulis video dengan tagar #freePalestine ditonton 25,5 miliar kali di TikTok dan tagar #istandwithIsrael 440,4 juta kali.