Kontak dengan 2 Pegawai Salon yang Positif Corona, 150 Orang di Missouri Tak Tertular

Merdeka.com - Sebuah salon penata rambut di Amerika Serikat (AS) sedang diteliti setelah dua pegawai atau penata rambut yang terkena Covid-19 tidak menularkan atau menginfeksi ke 150 pelanggan dan staf lainnya.

Pakar kesehatan sedang meneliti salon yang ada di Missouri ini setelah dua penata rambut terkena virus corona yang negatif atau tidak menunjukkan gejala setelah masa inkubasi.

Salon bernama The Great Clips di Springfield, Missouri, ditutup pada akhir Mei setelah terungkap dua pekerja dinyatakan positif Covid-19 dan "berpotensi secara langsung menularkan" tujuh staf dan 140 pelanggan. Demikian dikutip dari The Independent, Jumat (12/6).

Departemen Kesehatan Springfield-Green County mengkonfirmasi pekan ini, dari 147 orang yang terpapar, 46 melakukan tes yang kembali negatif dan 101 tidak menunjukkan gejala apa pun setelah 14 hari karantina.

Direktur Kesehatan, Clay Goddard, mengatakan hasil penelitian menunjukkan pentingnya memakai masker untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

"Kami sedang mempelajari lebih dekat rincian dari paparan ini, termasuk apa jenis masker yang dipakai dan tindakan pencegahan apa yang diambil untuk mengarah pada hasil yang menggembirakan ini," jelasnya dalam sebuah pernyataan.

"Kami tidak pernah ingin paparan seperti ini terjadi, tetapi situasi ini akan sangat memperluas pemahaman kami tentang bagaimana virus corona ini menyebar," lanjutnya.

Salon rambut diizinkan untuk dibuka kembali pada 4 Mei ketika Missouri melonggarkan pembatasan bisnis yang dapat beroperasi selama pandemi.

Goddard mengatakan, selain masker untuk semua staf dan pelanggan, The Great Clips memiliki kebijakan di tempat yang kemungkinan mencegah penyebaran penyakit, termasuk membuat jarak antar kursi, mengatur jadwal setiap pelanggan, dan karantina untuk semua yang terpapar, serta catatan yang memungkinkan penelusuran kontak.

Ketika AS secara resmi mencatat 2 juta kasus, ada kekhawatiran peningkatan kasus dan rawat inap sejak Memorial Day dapat memburuk setelah unjuk rasa nasional.

Gugus tugas nasional virus corona Gedung Putih dijadwalkan bertemu pada Kamis untuk membahas perkembangan terbaru di seluruh negeri.

Di New York, pusat pandemi negara itu, 36 orang meninggal karena virus corona pada Rabu, 53 pada Selasa dan 46 pada Senin, menurut Gubernur Andrew Cuomo.

Wali Kota New York City, Bill de Blasio mengatakan 69 orang dirawat di rumah sakit di New York City pada Selasa, sementara 337 dirawat di ICU.

Penasihat ekonomi presiden Larry Kudlow, meremehkan kemungkinan gelombang kedua virus corona selama wawancara dengan Fox Business, mengatakan peningkatan dalam kasus-kasus itu disebabkan oleh peningkatan tes.

"Bicaralah dengan (koordinator virus corona Gedung Putih) Deborah Birx tentang itu, dia sepertinya tidak berpikir begitu," katanya.