Korut luncurkan misil antarbenua, AS balas menggertak
Merdeka.com - Korea Utara kembali meluncurkan misil yang memicu kecaman internasional. Kesal dengan tindakan Korut tersebut, Amerika Serikat memberikan ancaman balasan.
Militer AS melepaskan tembakan rudal darat ke udara, selain untuk membalas provokasi Korut, tembakan ini menunjukkan kemampuan dari rudal tersebut.
Tembakan rudal dilakukan bekerja sama dengan militer Korea Selatan. Rupanya dua rudal yang diluncurkan berasal dari Army Tactical Missile System milik AS dan sistem Hyunmoo Missile II Korsel.
-
Kenapa Amerika Serikat dan Korea Selatan latihan militer bersama? Usai uji coba Hwasong-18, Amerika Serikat dan Korea Selatan mengerahkan angkatan udara mereka untuk menggelar latihan militer bersama.
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
-
Kenapa Korea Utara mengembangkan rudal hipersonik? Tak puas hanya dengan rudal balistik, Pyongyang juga mengembangkan rudal hipersonik jenis baru.
-
Apa yang sedang diproduksi di pabrik senjata Korea Utara? Pabrik senjata itu dikatakan tengah memproduksi rudal jelajah strategis dan pesawat nirawak (drone) untuk bertempur. Pabrik itu dikatakan memproduksi mesin untuk pesawat nirawak dan juga peluncur rudal multiroket.
-
Mengapa Reaktor Fusi Korea penting? Eksperimen seperti KSTAR dan Joint European Torus (JET) memberikan wawasan dalam pemanfaatan fusi nuklir sebagai sumber energi di masa depan.
Dua rudal itu ditembakkan di wilayah perairan Korsel. Meski demikian, tidak diketahui secara detil lokasi peluncurannya.
Pernyataan Armada Kedelapan AS menyebutkan kemampuan serangan tepat dapat memungkinkan AS dan Korsel menargetkan serangan di segala cuaca.
"Persekutuan ini tetap menjunjung komitmen perdamaian dan kemakmuran dari Semenanjung Korut dan seluruh Asia Pasifik. AS berkomitmen melindungi Korsel dari ancaman rezim tangan besi (Korut)," imbuh pernyataan tersebut.
Rudal milik AS ini diketahui bisa menempuh jarak hingga 297 kilometer. Selain itu, rudal juga memiliki kemampuan membawa hulu ledak seberat 226 kilogram.
Peluncuran misil AS ini dilakukan usai seorang pejabat AS menggunakan ucapan keras untuk melontarkan kecaman dan memperingati Korut.
"Kami siap melindungi diri dan sekutu serta menggunakan seluruh kemampuan melawan ancaman dari Korut," tegas Juru Bicara Pentagon, Dana W. White.
"Amerika Serikat hanya menegaskan proses denuklirisasi Semenanjung Korea dengan cara damai. Komitmen kami atas keamanan para sekutu seperti Korsel dan Jepang dalam menghadapi ancaman," pungkasnya. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaKetegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaKorea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorea Utara kembali menguji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-18 untuk mengukur kesiapannya dalam menghadapi ancaman perang nuklir melawan AS.
Baca SelengkapnyaKapal selam bersenjata nuklir yang baru diluncurkan Korea Utara ini akan ditugaskan berpatroli di perairan antara semenanjung Korea dan Jepang,
Baca SelengkapnyaPengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaKorea Utara mengatakan satelit mata-mata diperlukan untuk menghadapi dugaan ancaman dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya