Kota Filipina ditutup takut dimasuki ISIS
Merdeka.com - Kota Iligan di Filipina ditutup. Hal ini rupanya karena kota tersebut kebanjiran pengungsi dari Marawi, dan pemerintah kota tersebut takut wilayah itu disusupi kelompok radikal Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Pertempuran militer dengan kelompok Maute di Marawi menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte yang masih seumur jagung.
"Kami tidak mau apa yang terjadi di Marawi menular ke sini (Iligan). Kami ingin memastikan keamanan warga di sini untuk mencegah sejumlah elemen masuk dan melakukan aksi terorisme," tutur Kolonel Alex Aduca, kepala Batalion Infanteri Keempat, seperti dilansir dari Reuters, Senin (29/5).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
Dia melanjutkan sejumlah pemberontak tertangkap tangan mencoba masuk Iligan. Meski demikian, dia tak melanjutkan lebih banyak lagi.
Hampir seratus orang tewas akibat pertempuran dengan kelompok militan Maute yang diduga berbaiat ke ISIS. Pemberontak Maute mengamuk di Marawi setelah pemerintah gagal menangkap Isnilon Hapilon, pemimpin ISIS di Filipina.
Kemampuan Maute untuk memerangi kekuatan militer hingga sejauh ini menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran ideologi radikal ISIS di Filipina bagian selatan. Wilayah ini juga bisa menjadi surga perlindungan bagi para militan dari Indonesia, Malaysia dan sekitarnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaSituasi tersebut membuat orang-orang yang sedang menjalankan aktivitas di jalan raya panik mencari perlindungan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak itu bahkan takut ke sekolah karena khawatir akan menjadi sasaran meski tak tahu apa-apa.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tujuh orang ditetapkan dan ditahan jadi tersangka buntut bentrok di Bitung, Sulawesi Sulut.
Baca SelengkapnyaKepala Pengadilan Militer akan menetapkan majelis hakimnya untuk menyidangkan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut potret rumah yang ditembaki dan dibakar oleh KST Papua.
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca Selengkapnya