Ledakan Bom Saat Ibadah Misa di Filipina Tewaskan 4 Orang, ISIS Mengaku Bertanggung Jawab
Bom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.
Misa berlangsung di sebuah gedung olahraga di Mindanao State University, Marawi pada Minggu (3/12) pagi.
Ledakan Bom Saat Ibadah Misa di Filipina Tewaskan 4 Orang, ISIS Mengaku Bertanggung Jawab
Bom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.
Insiden ini terjadi di gelanggang olahraga di Mindanao State University di Marawi, kota dengan populasi Muslim terbesar di kota itu.
Pihak berwenang menyampaikan, sebanyak 42 orang lainnya mengalami luka ringan dan situasi saat ini telah terkendali.
Komandan kepolisian Marawi, Brigjen Allan Nobleza menduga Kelompok Daulah Islamiyah-Maute berada di balik teror ini, seperti dilansir BBC.
Nobleza menyampaikan, 11 anggota kelompok ini tewas saat bertarung dengan anggota Angkatan Darat Filipina pada Jumat lalu di daerah Datu Hoffer Ampatuan, menduga serangan pada Minggu ini sebagai aksi balas dendam.
Namun menurut laporan AFP, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Foto: Foto: Lanao Del Sur Provincial Government
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr mengecam serangan tersebut, menyebutnya aksi keji dan tak berperasaan yang dilakukan teroris asing. Dia juga meminta masyarakat tetap tenang.
"Kami akan menyeret pelaku tindakan kejam ini ke pengadilan," ujarnya.
Menurut keterangan pihak berwenang, berdasarkan penyelidikan awal, granat atau bom rakitan kemungkinan menjadi pemicu ledakan.
Misa pada hari Minggu dihadiri lebih banyak orang daripada biasanya di seluruh Filipina karena ini adalah awal masa Adven, ibadah empat minggu Gereja Katolik menjelang Hari Natal.
Hampir 80 persen dari 113 juta penduduk negara ini beragama Katolik dan tidak jarang gedung olah raga sekolah dan bahkan pusat perbelanjaan membuka tempat mereka untuk Misa Minggu, terutama di tempat yang tidak terdapat gereja.