Lantaran hal sepele, empat guru ini berlaku kejam tega hajar murid
Merdeka.com - Sudah tidak asing di telinga sat mendengar kekejaman guru ke murid. Perilaku kasar mereka ada yang diseret ke meja hijau oleh orangtua siswa, lantara tidak terima anaknya mendapat aksi kekerasan dari sang pendidik.
Salah satu kasus di dalam negeri adalah saat seorang guru mencubit seorang siswa. Siswa yang tidak terima lalu melapor ke orangtua dan hingga akhirnya pihak berwajib bertindak menangani kasus tersebut. Alasan sepele memang, tetapi tetap saja alasan mencubit untuk mendidik tidak dibenarkan.
Rupanya kasus serupa juga berlaku di luar negeri. Seperti serangkaian berita dirangkum merdeka.com berikut. Sederet alasan sepele memicu para pendidik berlaku kejam. Bahkan, ada tindakan mereka yang membuat muridnya meninggal dunia, sungguh ironis.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang mengalami kejadian tidak menyenangkan? Ia mengungkapkan bahwa ia merasa jatah malunya seumur hidup sudah terpakai di panggung mitoni kehamilan sang istri.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
Berikut paparan beritanya:
Dianggap terlalu nakal, guru ini jewer telinga murid diseret ke lantai
Seorang guru Taman Kanak-kanak di China melakukan kekerasan di terhadap murid-muridnya. Dia melakukan itu karena menilai muridnya kelewat nakal.
Kekejaman sang guru terekam jelas di kamera pengawasan (CCTV) kelas. Tampak sebuah gagang sapu, sejumlah tendangan, dan jeweran diterima para murid. Bahkan, ada sebagian dari mereka yang sampai harus diseret di lantai.
Laporan People's Daily Online, dikutip koran the Daily Mail, Rabu (1/5), kepala sekolah sebagai pihak bertanggung jawab meminta permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada wali murid, terutama kepada murid bernama Xiao Yu, yang menderita luka di kuping dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Menurut pengakuan ayah Xiao, Guo, dia menduga sakit telinganya adalah karena infeksi. Awalnya Xiao menolak mengaku jika gurunyalah penyebab sakit di telinga, namun setelah didesak barulah dia mengaku dianiaya guru bernama Zhou.
Guru Zhou tidak menampik tudingan kekerasan terhadap Xiao, dia berkeras jika sang murid sudah kelewat nakal.
Telat masuk kelas, guru ini mengamuk hajar murid hingga bonyok
Seorang guru asal Sekolah Menengah Lee Whack di Philadelphia, Amerika Serikat diinvestigasi pihak kepolisian karena dugaan melakukan kekerasan kepada murid yang telat masuk kelas. Insiden sadis itu terekem kamera ponsel seorang murid lain dalam aksi selama 30 detik.
Diberitakan laman metro.co.uk, Kamis (22/9), sang murid tidak tinggal diam saat mendapat perlakuan kasar secara mendadak ini. Aksi jual beli pukulan dari si pengajar bidang studi bahasa Inggris dan murid telat ini menjadi tontonan murid kelas lain yang sedang berada di koridor sekolah.
Diceritakan saksi mata, awalnya murid tersebut telat masuk kelas dan keluar lagi tak lama setelahnya. Tidak lama, guru yang berbadan besar ini pun ikut keluar menghampirinya.
"Entah apa yang terjadi di antara keduanya, sang murid melakukan dorongan menantang. Sang guru membalas dan terjadilah perkelahian singkat," kata Austin Augustine, seorang murid lain yang menjadi saksi kepada media lokal 6 ABC News.
Keduanya diketahui mendapat luka lebam. Sang murid dihukum atas kesalahan penyerangan. Ke depan sekolah tersebut berjanji tidak ada kejadian serupa terulang.
Saling debat pendapat, guru tempeleng murid dikeroyok sekelas
Video yang sedang viral di China sepekan terakhir membuat orang jadi geleng-geleng kepala. Sulit menentukan mana yang salah: sang guru menampar murid atau rombongan pelajar SMP itu yang akhirnya balas mengeroyok si guru lelaki.
Keributan guru murid itu direkam salah satu murid SMP di Kota Bozhou, Provinsi Anhui. Shanghaiist melaporkan, Sabtu (23/4), awalnya yang bersitegang hanya seorang pelajar dengan sang guru lelaki. Murid ini tidak diperbolehkan menyerahkan lembar jawaban ujian.
Ketika keduanya saling beradu argumen, guru ini hilang kesabaran lalu menempeleng si murid. Tiba-tiba saja kawan pelajar putra itu kompak mengeroyok sang guru. Mereka menghajarnya dengan benda-benda sekitar kelas, mulai dari tumpukan buku, kertas, serta gagang sapu.
Sempat reda, guru ini ternyata tak berhenti menempeleng murid yang membuatnya marah sejak awal. Kembali, kawan-kawan pelajar itu mengeroyok si guru. Pengeroyokan terulang sedikitnya tiga kali, sampai murid perempuan pun berani menoyor si guru lelaki yang akhirnya kewalahan.
Kepala sekolah SMP itu membenarkan terjadi perkelahian antara guru dan murid, tetapi menolak membeberkan detail pemicu kejadian tersebut. Investigasi dinas pendidikan setempat sedang digelar untuk mencari tahu kenapa insiden memalukan ini bisa terjadi.
Ketahuan meleng saat belajar, Guru ini tampar murid sampai tewas
Chen, guru di China, dilaporkan memukuli muridnya, Huang Pi-guang, 13 tahun, hingga tewas. Menurut situs Shanggaiist.com, Huang, siswa di Sekolah Dasar Bei Zai, ketahuan meleng dan bermain-main saat pelajaran matematika.
Chen yang saat itu sedang mengajar, langsung memarahi muridnya. Huang yang tidak terima malah berbalik dan melawan sang guru. Dia bahkan menghina istri Chen, seperti dilansir situs Asia One, Jumat (27/6/2014).
Polisi mengatakan Chen kemudian menampar Huang hingga dia pingsan. Tak lama kemudian dia meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Namun para siswa yang menjadi saksi mata mengatakan, Chen memukuli Huang di bagian wajah, kaki, dan belakang kepalanya. Saksi menyebut mulut Huang lalu berbusa dan keluar darah dari hidung dan mulutnya sebelum akhirnya pingsan.
Orang tua Huang melihat ada bekas lebam di tubuh anaknya sehingga mereka menduga Huang dipukuli. Sejumlah foto di Internet memperlihatkan orang tua Huang membaringkan anaknya di depan sekolah menuntut keadilan.
Surat kabar asal Hong Kong Apple Daily melaporkan polisi kini sudah menangkap Chen buat dimintai keterangan.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang guru pria, SF (45), mengalami banyak luka di tubuhnya. Dia dikeroyok oleh dua remaja tak lain murdinya sendiri.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPihak SMA Negeri 70 melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca SelengkapnyaSaat ini guru silat bernama Baharudin (56) itu ditahan polisi untuk kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di salah satu pesantren di Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca Selengkapnya