Le Pen maju pemilu putaran kedua, protes merebak di Prancis
Merdeka.com - Demonstrasi merebak di seantero Prancis. Protes dipicu kemenangan Marine Le Pen, pemimpin partai sayap kanan Prancis yang berhasil melaju ke putaran kedua pada 7 Mei mendatang.
Para demonstran membakar mobil dan berseteru dengan polisi. Akibatnya, tiga orang ditangkap pada malam pemilu.
Dalam protes, demonstran mengibarkan bendera merah dan menyanyikan yel-yel 'Tidak Ada Marine dan Tidak Ada Macron' dengan kemarahan, setelah hasil hitung pemilihan presiden ronde pertama dikeluarkan.
-
Bagaimana Front Populer Baru memenangkan Pemilu Prancis? Koalisi ini meraih kemenangan di pemilihan umum (Prancis) pada pekan lalu usai mengalahkan aliansi pimpinan Presiden Emmanuel Macron.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang protes atas hasil Pilpres di Bengkulu? Paslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
Seorang pejabat kepolisian menyebutkan tidak ada yang terluka yang dilaporkan saat bentrokan antara polisi dan demonstran di Place de la Bastille.
Sebelumnya, sekitar 300 orang berkumpul dalam protes damai dekat Place de la Republique dengan membawa bendera merah dan menari di sekitar api.
"Sekarang bakar kartu suaramu. Tidak ada Marine dan Tidak ada Macron!" teriak para demonstran, dikutip dari metro.co.uk, Senin (24/4).
Politikus sayap kanan Prancis Marine Le Pen akan berhadapan dengan mantan menteri ekonomi Prancis Emanuel Macron di pemilihan umum putaran kedua. Kedua kandidat ini meraih suara tertinggi dalam pemilu putaran pertama.
Macron unggul dengan perolehan suara sebesar 24 persen dan Le Pen 21,8 persen. Mereka berhasil mengalahkan Francois Fillon dan Jean-Luc Melenchon.
Perdana Menteri Negeri Menara Eiffel Francois Fillon mengakui kekalahannya di putaran pertama pemilu Prancis ini. Dia meminta masyarakat Prancis untuk berdiri di belakang Macron untuk mengalahkan Le Pen. Menurutnya, partai Front Nasional yang dipimpin Le Pen dikenal mendukung kekerasan dan intoleransi.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekacauan yang berlangsung selama tiga malam ini menewaskan sedikitnya 4 orang. Prancis pun menetapkan keadaan darurat di pulau itu.
Baca SelengkapnyaMasalah Gerakan Rompi Kuning di Prancis disinggung oleh Gibran Rakabuming Raka saat berdebat dengan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaMassa dari berbagai aliansi ini bersuara lantang menolak Pemilu curang.
Baca SelengkapnyaMereka meminta KPU untuk membatalkan pemilihan umum presiden 2024 yang dianggap tidak jujur dan adil.
Baca SelengkapnyaRatusan massa membentangkan spanduk di gerbang lalu membakarnya
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi ini berlangsung dengan intensitas yang tinggi. Situasi bertambah panas saat oposisi menentang kemenangan Maduro.
Baca SelengkapnyaSituasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaSenegal terjerumus dalam krisis politik setelah Presiden Macky Sall mengumumkan penundaan pemilihan presiden.
Baca SelengkapnyaMacron kemarin menyebut media sosial dan video games berperan dalam memperparah kerusuhan di Parncis
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca Selengkapnya