Malaysia deportasi 140 warga Korut usai konflik diplomatik
Merdeka.com - Pemerintah Malaysia memulangkan lebih dari 140 warga Korea Utara usai konflik diplomatik antara kedua negara beberapa bulan belakangan ini. Wakil Menteri Dalam Negeri Masir Kujat menyebutkan imigran Korut dikumpulkan di wilayah Sarawak oleh Departemen Imigrasi bulan lalu.
"Warga Korut ditemukan bekerja di negara ini tanpa izin yang valid. Mereka semua aka dideportasi ke negara asalnya," ujarnya, seperti dikutip dari Asian Correspondent, Minggu (2/4).
Berdasarkan koran The Star, para pekerja Korut dideportasi secara bertahap sejak bulan lalu. Kelompok terakhir meninggalkan Negeri Jiran Jumat kemarin, mereka melakukan penerbangan ke Beijing dan kemudian dilanjutkan ke Pyongyang.
-
Bagaimana deportasi dilakukan? Mereka ditahan selama satu hari di kantor polisi dan Penjara Pusat. Pada gelombang kedua angka deportasi mencapai antara 500 dan 600 orang. Pada akhir Agustus 1915, sekitar 150 orang Armenia berkewarganegaraan Rusia dideportasi dari Konstantinopel ke pusat penampungan.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Kenapa petugas imigrasi dan WN Korea bertengkar? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Bagaimana karyawan diberangkatkan? Awalnya, wanita tersebut membuka pintu kaca dan mengajak para karyawannya ke luar gedung. Para karyawannya pun tampak kaget sekaligus senang saat melihat banyak koper di sana. Mereka pun keluar satu per satu dan mulai mengambil koper. Koper ini sudah disiapkan oleh atasannya agar karyawannya tidak kesusahan membeli koper sendiri.
Masir menambahkan, pemerintah tidak akan membuat perubahan untuk prosedur buat buruh migran Korut yang ingin bekerja di negaranya.
Konflik diplomasi kedua negara bermula dari kejadian tewasnya kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-nam. Kematian pria bernama lain Kim Chol ini diduga akibat racun VX yang mematikan.
Kedua pemimpin negara sempat memerintahkan agar tidak ada warga Malaysia dan Korut untuk keluar dari negara masing-masing. Beruntung saat ini perintah tersebut tidak lagi berlaku.
Jasad Kim Jong-nam yang juga sempat menjadi perebutan kini sudah dikembalikan Malaysia ke Korut pada Jumat lalu lewat Beijing. Hal ini dilakukan sebagai perjanjian atas dipulangkannya sembilan warga Negeri Jiran dari penahanan Pyongyang.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada 2023, ada 335 orang asing dideportasi Kantor Imigrasi (Kanim) Ngurah Rai, Kanim Denpasar, Kanim Singaraja serta Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar.
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaRetno menjelaskan, evakuasi jalur darat tersebut dimulai dari Beirut menuju Damaskus, Suriah, lalu ke Amman, Yordania.
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaPuluhan orang dievakuasi ke Amman tersebut berasal dari dua gelombang evakuasi WNI yang dilakukan oleh Kemlu RI melalui jalur darat dari Beirut di Lebanon.
Baca SelengkapnyaMereka dideportasi karena kegiatan selama di Bali tidak sesuai dengan tujuannya awal datang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaAdapun kedua tersangka penyelundup Pekerja Migran Indonesia non-prosedural itu di antaranya berinisial MZ dan PJ.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaPerwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya terdiri dari 15 anak laki-laki, 20 anak perempuan, 35 laki-laki dewasa, dan 65 perempuan dewasa
Baca Selengkapnya