Militer Korea Selatan: Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik
Merdeka.com - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke laut pada Rabu, menurut militer Korea Selatan, ketika Menteri Luar Negeri China mengunjungi Seoul dan beberapa hari setelah Pyongyang menyampaikan pihaknya berhasil menguji rudal jelajah jarak jauh.
Beijing adalah sekutu diplomatik utama Korea Utara dan rekan utama dalam kerjasama perdagangan dan bantuan, walaupun Pyongyang berada di bawah blokade yang diterapkan sendiri setelah menutup perbatasannya tahun lalu untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyampaikan dalam sebuah pernyataan, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik yang tidak teridentifikasi dari daerah pedalaman pusatnya ke laut lepas pantai timurnya.
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
-
Kapan Korea Utara tembakkan 6 rudal taktis? Sejumlah rudal taktis ditembakkan secara bersamaan dari kendaraan peluncur rudal balistik jarak pendek (SRBM) di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, pada 9 Maret 2023.
-
Apa yang dilakukan Korea Utara pada 13 April 2023? Korea Utara mengumumkan uji coba sebuah rudal balistik antar-benua (ICBM) baru berbahan bakar padat, Hwasong-18 pada 13 April 2023.
-
Kenapa Korea Utara mengembangkan rudal hipersonik? Tak puas hanya dengan rudal balistik, Pyongyang juga mengembangkan rudal hipersonik jenis baru.
-
Bagaimana roket China diluncurkan? Roket Gravity-1 diluncurkan dari sebuah kapal di lepas pantai timur provinsi Shandong untuk mengirimkan tiga satelit penginderaan jarak jauh ke orbit, kata Orienspace dalam sebuah pernyataan.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
“Korea Selatan dan badan intelijen AS sedang melaksanakan analisis terperinci,” lanjut pernyataan tersebut, tanpa memberikan rincian jangkauan rudal tersebut, dilansir AFP, Rabu (15/9).
Peluncuran itu dilakukan ketika Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengunjungi Seoul untuk berunding dengan timpalannya dari Korea Selatan.Berbicara sebelum berita tersebut muncul, Wang berharap semua negara akan membantu “perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea”, seperti dilaporkan kantor berita Yonhap.
“Misalnya, tidak hanya (Korea) Utara, tapi juga negara-negara lain terlibat dalam aktivitas militer,” imbuhnya.
“Setelah menyampaikan ini, kita semua harus bekerja sama untuk dimulainya kembali dialog.”
Peluncuran rudal pada Rabu ini dilakukan beberapa hari setelah kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA melaporkan negara tersebut melakukan uji tembakan “rudal jelajah jarak jauh” baru pada akhir pekan, menyebutnya “senjata strategis yang sangat penting”.
Gambar di surat kabar Rodong Sinmun pada Senin menunjukkan sebuah rudal keluar dari salah satu dari lima tabung pada kendaraan peluncur dalam bola api, dan sebuah rudal dalam penerbangan horizontal.
Para pengamat mengatakan, senjata semacam itu mewakili kemajuan nyata teknologi senjata Korea Utara, yang lebih mampu menghindari sistem pertahanan untuk mengirimkan hulu ledak melintasi Selatan atau Jepang - keduanya sekutu AS.
Menurut laporan KCNA, rudal yang ditembakkan pada akhir pekan menempuh jarak 1.500 kilometer (sekitar 930 mil), di jalur penerbangan dua jam - termasuk pola angka delapan - di atas Korea Utara dan perairan teritorialnya untuk mencapai target mereka.
Korea Utara berada di bawah sanksi internasional karena program senjata nuklir dan rudal balistiknya, yang menurut Korea Utara program tersebut menjadi alat pertahanan diri melawan invasi AS.
Namun Pyongyang tidak dilarang mengembangkan rudal jelajah, yang telah diuji sebelumnya.
Utusan AS, Jepang, dan Korea Selatan di Korea Utara bertemu di Tokyo awal pekan ini, ketika perwakilan Washington, Sung Kim mengatakan pihaknya berharap Korea Utara akan menanggapi dengan positif tawaran berulang kali mereka untuk bertemu tanpa syarat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Latihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaKetegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaKorea Utara kembali melakukan uji coba peluncuran dua rudal jelajah strategis terbaru yang ditembakan dari kapal selam.
Baca SelengkapnyaPengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah staf militernya yang berdiri di belakangnya pun juga ikut melongok.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un memuji rudal hipersonik itu sebagai senjata ampuh untuk melawan ancaman keamanan yang ditimbulkan kekuatan musuh dan perubahan lingkungan regional.
Baca SelengkapnyaRudal balistik Hwasongpho-11-Da-4.5 dilengkapi hulu ledak monster yang beratnya mencapai 4,5 ton.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un turun langsung untuk memandu penembakan 18 rudal balistik dari peluncur roket 'super besar'.
Baca SelengkapnyaKCNA melaporkan rudal balistik generasi baru Korea Utara itu memiliki durasi waktu terbang terlama yakni 74 menit atau mampu terbang sejauh 1.001 kilometer.
Baca Selengkapnya