Militan ISIS pembunuh jurnalis AS bukan penyanyi rap asal London
Merdeka.com - Kebingungan atas identitas sang algojo brutal dari ISIS yang dikenal sebagai "John si Jihadis" mulai timbul, setelah ahli keamanan tampaknya menghilangkan kemungkinan dia adalah seorang mantan penyanyi rap dari London barat.
Pria bertopeng itu, yang berbicara dengan aksen London, telah muncul dalam dua video mengerikan memperlihatkan dia memenggal kepala wartawan asal Amerika Serikat dan mengeluarkan ancaman bakal membunuh seorang sandera asal Inggris, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (3/9).
Tersangka utama dalam pembunuhan brutal itu sebelumnya dikatakan bernama Abdul Majid Abdul Bary, yang disebut-sebut penyanyi rap berubah menjadi jihadis yang meninggalkan rumahnya senilai Rp 19,3 miliar di Maida Vale untuk bergabung militan berjuang untuk kelompok Negara Islam, dulu dikenal sebagai ISIS, di Suriah.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang mendapat peran utama di "Murder Mubarak"? Peran utama di film 'Murder Mubarak' digantikan oleh Ali Khan, menggantikan Janhvi Kapoor.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
Tapi sekarang dipahami bahwa, meskipun para pejabat yakin bahwa mereka telah bekerja mencari identitas sang algojo menggunakan analisis teknologi tinggi tubuh dan suaranya, namun mereka tidak percaya hal pria itu adalah Abdul Bary.
Algojo dikenal sebagai "John" itu melakukan perjalanan untuk bergabung dengan ISIS di Suriah bersama dengan tiga warga Inggris lainnya, di mana keempatnya dijuluki "The Beatles" oleh rekan-rekan militan lainnya.
Terkait insiden pembunuhan jurnalis Amerika James Foley pada bulan lalu, Duta Besar Inggris untuk Amerika Peter Westmacott mengatakan Inggris sudah "sangat dekat" dalam mengidentifikasi pelaku.
Sandera asal Eropa yang dibebaskan pada awal tahun ini telah mengidentifikasi sang algojo asal Inggris sebagai salah satu dari tiga penjaga yang mereka juluki sebagai 'The Beatles', yang menjaga mereka dan mengawasi penyiksaan dan eksekusi.
Sebuah daftar pendek dari pria Inggris yang mungkin telah membunuh Foley, yang diculik 22 bulan lalu, disusun oleh dinas keamanan Inggris, FBI dan kontra terorisme Scotland Yard. Daftar kedua warga Inggris yang mungkin telah pernah membuat kontak dengan dia juga disusun.
Banyak dari mereka yang diteliti telah menggunakan media sosial selama dua tahun terakhir untuk membuat unggahan dan ini telah dipelajari untuk mendapat petunjuk lokasi dan asosiasi, di mana puluhan gambar telah menampilkan lebih dari satu orang.
Di antara mereka yang berada di daftar kedua adalah Abdul Bary, 23 tahun, dari London Barat, yang melakukan perjalanan ke Suriah pada tahun lalu dan telah dikaitkan dengan "John" dan kedua video pemenggalan.
Peter mengatakan teknologi pengenalan suara canggih digunakan untuk mengidentifikasi tersangka yang menyampaikan kata-kata kasar yang panjang di video pembunuhan Foley. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaAsma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Baca SelengkapnyaIsrael menembakkan artileri ke rombongan jurnalis yang meliput di Libanon selatan, menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaPemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaGarda Revolusi Iran menyampaikan Haniyeh dibunuh dengan proyektil jarak pendek dengan hulu ledak seberat 7 kilogram.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tersangka dalam penggerebekan di sebuah asrama untuk para pencari suaka.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Ungkap Militer Israel Perbolehkan Tentaranya Bunuh Jurnalis di Gaza
Baca Selengkapnya"Trail by the press dari orangnya bukan medianya. Orang ini ngomong, inisialnya G,” ujar Suharyono
Baca Selengkapnya