Negara Ini Tawarkan Uang Bagi Warga yang Bisa Basmi Iguana Hijau, Nilai Per Ekornya Fantastis
Upaya untuk mengurangi jumlah iguana hijau ini dilakukan guna menekan populasi reptil invasif yang merusak ekosistem.

Taiwan telah memulai inisiatif ambisius untuk menanggulangi populasi iguana hijau invasif yang berpotensi merusak sektor pertanian. Sebagai insentif, pemerintah menawarkan hadiah uang tunai hingga USD15 atau sekitar Rp242.000, untuk setiap ekor iguana yang berhasil ditangkap dan dibunuh.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak warga untuk berpartisipasi dalam program pengendalian populasi ini. Menurut Chiu Kuo-hao dari Badan Konservasi Kehutanan dan Alam, yang dikutip dari laman Independent pada Rabu (29/1), diperkirakan ada sekitar 200.000 iguana hijau yang menghuni wilayah selatan dan tengah Taiwan, yang sangat bergantung pada sektor pertanian.
Pada tahun 2024, tim pemburu khusus berhasil membasmi 70.000 ekor iguana melalui program yang sama.
"Populasi iguana hijau berkembang pesat karena tidak adanya predator alami di Taiwan," ungkap Chiu.
Iguana ini umumnya dapat ditemukan di hutan dan tepi kota, sehingga proses pemburuannya menjadi cukup sulit. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk membantu dalam mengidentifikasi lokasi sarang iguana. Pemerintah merekomendasikan penggunaan tombak ikan sebagai cara yang paling manusiawi untuk membunuh hewan tersebut.
Ancaman Bagi Sektor Pertanian
Iguana hijau, yang berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Karibia, terkenal karena ukurannya yang cukup besar. Iguana jantan dapat mencapai panjang hingga 2 meter dan berat sekitar 5 kilogram, sedangkan betina dapat bertelur hingga 80 butir dalam satu kali bertelur. Meskipun reptil ini tidak bersifat agresif, mereka memiliki gigi yang tajam serta ekor dan rahang yang kuat.
Iguana ini mengonsumsi berbagai jenis makanan, seperti buah-buahan, daun, dan tanaman, bahkan terkadang hewan kecil, yang dapat berakibat negatif terhadap hasil pertanian.
Menurut Lee Chi-ya dari Departemen Pertanian di Kabupaten Pingtung, banyak orang yang awalnya membeli iguana sebagai hewan peliharaan. Namun, ketika ukuran iguana tersebut menjadi terlalu besar dan perawatannya menjadi sulit, banyak dari mereka yang akhirnya melepaskan iguana tersebut ke alam liar.
"Ini memungkinkan mereka berkembang biak dengan cepat, sehingga kami perlu mengendalikan populasi untuk memulihkan keseimbangan alam," ujar Lee.
Hal ini menunjukkan pentingnya pengelolaan populasi iguana agar tidak mengganggu ekosistem yang ada.