Obama tagih janji tampung lebih banyak pengungsi di sidang umum PBB

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendesak negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar bisa lebih 'membuka pintu' bagi para pendatang pada puncak sidang PBB di New York. Berpidato pada acara tersebut, Obama mengapresiasi sikap Jerman dan Kanada, serta negara lainnya yang ikut membuka pintu mereka terhadap warga sipil mencari perlindungan dari daerah konflik seperti di Suriah.

"Kita menghadapi krisis kemanusiaan yang hebat. Kita tidak bisa menutup mata atau cuek. Ini bak tamparan di wajah," kata Obama seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (21/9).

Diketahui 50 negara ikut ambil bagian dari puncak sidang PBB ini. Partisipasi mereka adalah kondisional dalam membuat komitmen baru terhadap krisis pengungsi dunia terluas sejak Perang Dunia ke II.

"Secara kolektif, bangsa kita secara kasar mengakui jumlah ganda dari pengungsi yang ditampung sebanyak lebih dari 360 ribu pada tahun ini," papar Obama.

Terkait hal tersebut, bantuan finansial terhadap pengungsi juga ditingkatkan untuk dikeluarkan PBB dan organisasi kemanusiaan internasional mencapai sekitar USD 4,5 miliar lebih di level tahun 2015.

Indonesia, melalui Wakil Presiden Jusuf Kalla, juga menyampaikan hal serupa. Menurut Wapres JK, masyarakat internasional harus bekerja sama lebih erat guna mengatasi berbagai tragedi kemanusiaan yang dialami para migran.

Pernyataan ini dikeluarkan sebagai bentuk sikap atas tindakan komunitas internasional yang dianggap masih belum berhasil mengatasi masalah tingginya pergerakan pengungsi dan pencari suaka, termasuk imigran asal Timur Tengah yang tenggelam di laut lepas.