Pegang hewan di kebun binatang, bocah tiga tahun meninggal
Merdeka.com - Seorang bocah usia tiga tahun meninggal dan kakaknya yang masih lima tahun dalam keadaan kritis usai berjalan-jalan di kebun binatang. Kedua bocah ini memegang hewan ternak di kebun binatang.
Setelah diselidiki, Kade dan Kallan Maresh menderita kelainan ginjal akut usai terinfeksi bakteri E.coli.
Dilansir dari laman Mirror, Rabu (19/7), orangtua keduanya, Joe dan Tyffani Maresh dari Minnesota, Amerika Serikat, mengaku sangat sedih atas penyakit anaknya. Terlebih ketika anak bungsunya Kallan (3) meninggal dan sang kakak Kade (5) menjalani perawatan di rumah sakit.
-
Apa yang terjadi pada pekerja kebun binatang? 'Seorang pekerja di taman margasatwa di Krimea meninggal pada hari Rabu (16/10) ketika ia diserang singa,' ungkap pihak berwenang seperti yang dilaporkan oleh AP pada Kamis (17/10).
-
Di mana penyakit ini terjadi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Bagaimana bocah menemukan tulang hewan dan manusia? Nathan Hazlehurst tak pernah menyangka temuannya saat berusia 11 tahun ternyata sisa-sisa peninggalan era Mesolitikum yang sangat berharga. Dua puluh tahun lalu Nathan menemukan pecahan tembikar dan batu api Romawi beserta tulang binatang dan manusia, serta kuburan di ladang Worcestershire, Inggris.
-
Siapa yang terkena kanker anak? Leukemia, lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak adalah beberapa jenis kanker yang paling umum menyerang anak-anak di Indonesia.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
Pejabat kesehatan menuturkan, hewan yang dipegang anak-anak itu baru saja dilepas dari kandang.
"Kade dan Kallan menderita sakit lantaran racun shiga yang memproduksi bakteri," seru ibu kedua anak tersebut dalam laman GoFundMe pada dua hari lalu.
"Kade menderita sakit sejak Minggu kemarin dan Kallan menyusul pada Senin harinya. Mereka tak berhenti muntah dan berak darah (muntaber)," lanjut dia.
Sang ibu menjelaskan, penyakit yang disebabkan bakteri ini disebut Sindrom Uremic Hemolytic (HUS) dan mempengaruhi sistem organ, dimulai dengan ginjal.
Setelah beberapa kali kunjungan ke klinik, keduanya dilarikan ke rumah sakit. Di sana mereka didiagnosa mengalami gagal ginjal akut.
"Racun dari bakteri itu tak hanya merusak ginjal Kallan, tapi juga sistem syarafnya. Otak dan jantungnya rusak. Gadis kecil manis kalah dalam pertempuran dan pergi ke surga tadi malam," ucap Tiffany.
"Kade masih terus berjuang. Racun tidak mencapai ke sistem sarafnya, namun ke kedua ginjalnya. Dia kini masih terus ditransfusi darah, cuci ginjal dan mungkin membutuhkan donor ginjal," sambung Tifanny.
Dalam laman GoFundMe, Tifanny meminta semua yang membaca memberikannya dukungan dan berdoa untuk kesembuhan anaknya.
"Mohon doanya untuk anak kami agar terus kuat dan berjuang melawan penyakitnya. Joe dan saya sangat tersiksa oleh kesedihan. Sungguh, melihatnya dalam kesakitan dan tidak bisa ditolong membuat hati kami hancur," tambahnya.
Berkat tulisannya di laman tersebut, per Selasa siang, bantuan untuknya mencapai USD 52.000 (setara Rp 692 juta). Netizen menyebutkan uang itu untuk membantu biaya perawatan Kade.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeekor anak gajah berumur 3 tahun bernama Rizki ditemukan mati di Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPasien tersebut meninggal di RSUD Fatmawati, Solo, Kamis (21/3).
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca SelengkapnyaAkibat digigit anjing tersebut, mata bocah harus mendapatkan perawatan serius.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaBocah laki-laki itu digigit anjing pada Selasa, 6 Februari sekitar pukul 15.00 WITA.
Baca SelengkapnyaAnak gajah sumatera berusia sekitar dua tahun mati di areal konsesi Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Kabupaten Pelalawan Riau
Baca SelengkapnyaMenurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca Selengkapnya