Pejabat Israel serukan Netanyahu buat kamp konsentrasi di Gaza
Merdeka.com - Seorang pejabat Israel telah menyerukan pembuatan kamp-kamp konsentrasi di Gaza dan penaklukan seluruh Jalur Gaza, serta pemusnahan dari semua petempur Gaza dan para pendukung mereka.
Moshe Feiglin, wakil ketua Knesset (parlemen Israel) dan anggota partai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Partai Likud, kini berkuasa, mengunggah pesan menghasut itu di laman Facebook-nya pada akhir pekan kemarin, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (5/8).
Dia memaparkan rencana rinci untuk penghancuran Gaza, meliputi pengiriman penduduk Gaza ke seluruh dunia, dalam sebuah surat ditujukan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel di Gaza? Salah seorang pengguna media X menyebutkan bahwa operator D-9 yang sama, yaitu Guy Zaken dan Eliran Mizrahi yang bunuh diri baru-baru ini, sebelumnya sempat diwawancarai pada April 2024.
-
Mengapa pemerintah Gaza mengutuk tindakan tentara Israel? 'Kami mengutuk keras kekejaman yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pendudukan Israel baik terhadap warga Palestina maupun pekerja bantuan asing di Gaza,' demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah di Gaza.
-
Siapa yang menyerang Gaza? Israel masih terus melakukan serangan-serangan ke wilayah Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu.
-
Apa yang dilakukan Israel ke Gaza? Israel kembali menjatuhkan bom di sejumlah wilayah Palestina hanya beberapa menit setelah gencatan senjata berakhir.
Pesan itu, yang telah menerima lebih dari 2.000 suka di halaman Facebook-nya, menyebut empat poin tindakan dia ingin agar Netanyahu berlakukan sesegera mungkin.
Feiglin menjabarkan poin pertama sebagai mendefinisikan musuh dan menyatakan: "Musuh strategis adalah ekstremis Islam Arab dari semua varietas dari Iran sampai Gaza, yang berusaha memusnahkan Israel secara keseluruhan. Musuh langsung adalah Hamas. (Bukan terowongan, bukan roket, tapi Hamas)".
Dia mengatakan bagian penting lain dari rencananya adalah penaklukan seluruh Jalur Gaza dan pemusnahan semua kekuatan pejuang serta pendukung mereka.
Perang Gaza, sekarang sudah masuk pada pekan keempat, telah menewaskan lebih dari 1.800 warga Palestina.
Feiglin menjelaskan bagaimana dia menginginkan Netanyahu untuk mengubah Gaza seperti Jaffa, sebuah kota Israel tengah berkembang dengan jumlah minimum warga sipil bermusuhan.
Pada 1948 Jaffa adalah sebuah kota Palestina tapi ada eksodus dari sebagian besar penduduk Arab, ketika kota itu jatuh ke tentara Israel dan milisi sayap kanan Yahudi.
Dalam surat itu dia menyatakan keinginannya agar Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk menemukan daerah-daerah di perbatasan Sinai buat mendirikan tenda perkemahan, sampai tujuan emigrasi yang relevan ditentukan.
Dia mengatakan pasokan listrik dan air ke Gaza akan terputus sebelum Gaza "dikupas" dengan kekuatan serangan maksimum.
Feiglin menjelaskan bagaimana IDF kemudian akan memusnahkan sarang perlawanan dalam hal apapun. Bagian dari rencananya itu termasuk pengiriman warga tinggal di Gaza ke seluruh dunia.
Dia mengatakan untuk mendorong gerakannya itu, warga Gaza setuju untuk beremigrasi akan diberikan paket dukungan ekonomi murah hati.
Tetapi mereka yang menolak meninggalkan rumah mereka akan diminta untuk menandatangani deklarasi publik menyatakan kesetiaan kepada Israel dan menerima kartu tanda penduduk (KTP) biru mirip KTP warga Arab tinggal di Yerusalem Timur, yang diduduki Israel.
Kemudian hukum Israel akan diperluas untuk mencakup seluruh Jalur Gaza dan kota Gaza, dan daerah sekitarnya akan dibangun kembali sebagai kota wisata dan kota komersial Israel.
Israel dan Hamas kemarin menyepakati usulan Mesir untuk melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza selama 72 jam dimulai hari ini pukul 12.00 WIB.
Waktu 72 jam itu akan digunakan oleh perwakilan Israel dan Hamas untuk melakukan perundingan dengan kesepakatan jangka panjang di Kairo, Mesir, seperti dilansir kantor berita Reuters, hari ini.
Sebelumnya sejumlah kelompok di Palestina, termasuk utusan dari Hamas dan Jihad Islam, bertemu dengan kepala badan intelejen Kairo kemarin untuk menghentikan konflik telah berlangsung selama empat pekan itu.
Beberapa jam kemudian, anggota kabinet bidang keamanan dari pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setuju dengan usulan Mesir itu.
"Israel telah memberitahu Mesir mengenai persetujuan atas usulan gencatan senjata," kata seorang sumber dari kantor perdana menteri Israel yang meminta dirahasiakan identitasnya.
Setelah itu Hamas juga mengumumkan persetujuan atas hal yang sama.
"Hamas memberi tahu Mesir beberapa waktu lalu mengenai persetujuan atas masa tenang selama 72 jam," kata Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koran Israel mengungkap pemerintahan Netanyahu mengharapkan tawanan di Gaza segera tewas.
Baca SelengkapnyaKoresponden harian itu sempat melakukan tur ke wilayah Gaza bersama pasukan Israel.
Baca SelengkapnyaGencatan senjata antara Hamas dan Israel berakhir pada Kamis.
Baca SelengkapnyaCitra satelit menunjukkan salah satu wilayah di Gaza hancur total demi ambisi Israel ini.
Baca SelengkapnyaIsrael menolak gencatan senjata di Jalur Gaza kendati desakan internasional semakin kencang.
Baca SelengkapnyaMantan pemimpin Hamas angkat bicara terkait serangan Israel yang semakin membabi buta ke Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaHingga kini nasib sekitar 150 orang warga Israel yang diculik dan ditawan ke Jalur Gaza ketika terjadi serangan Hamas Sabtu lalu masih belum jelas.
Baca SelengkapnyaTentara ini menyatakan dukungannya untuk Perdana Menteri Netanyahu untuk tetap berperang di Gaza.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel berencana membagi wilayah Jalur Gaza menjadi utara, tengah, dan selatan.
Baca SelengkapnyaDua hari berlalu usai serangan brutal Israel ke Kamp Pengungsi Nuseirat menyisakan kehancuran bangunan yang fatal dan ratusan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaDia menyatakan ingin jadi orang pertama yang tinggal di Gaza setelah warga Palestina terusir.
Baca SelengkapnyaJumlah korban sipil akan terus berjatuhan oleh kebrutalan serangan Israel.
Baca Selengkapnya