CNN Ramai-Ramai Dikecam karena Bersimpati Pada Tentara Israel yang Trauma karena Bunuh Warga Palestina
CNN sama sekali tidak menyinggung soal penderitaan Palestina dalam artikel itu.
Baru-baru ini stasiun televisi asal Amerika Serikat CNN menuai kecaman setelah menerbitkan artikel berisi wawancara pada keluarga dan kolega seorang tentara Israel yang meninggal karena bunuh diri setelah berjuang melawan gangguan stres pascatrauma saat kembali dari Gaza, Palestina.
Artikel yang ditulis oleh jurnalis CNN Nadeen Ebrahim dan Mike Schwartz pada hari Senin (21/10) itu dikecam oleh ribuan pengguna media sosial.
-
Mengapa pemerintah Gaza mengutuk tindakan tentara Israel? 'Kami mengutuk keras kekejaman yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pendudukan Israel baik terhadap warga Palestina maupun pekerja bantuan asing di Gaza,' demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah di Gaza.
-
Kenapa jurnalis di Gaza jadi target? Jurnalis Palestina terbunuh pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang pernah terjadi dalam konflik manapun dalam 100 tahun terakhir. Dalam dua bulan sejak 7 Oktober 2023, jumlah jurnalis yang terbunuh telah melampaui jumlah jurnalis yang terbunuh selama Perang Dunia II,' demikian pernyataan dalam permohonan tersebut, seperti dikutip dari MEE.
-
Apa yang dialami tentara Israel? 'Saya menyebutnya penolakan dan pemberontakan,' kata Inbal, ibu dari salah satu prajurit dalam peleton tersebut.'Mereka kembali ke bangunan yang sama yang sudah diamankan. Mereka sudah tiga kali ke kawasan Al-Zaytoun. Mereka paham itu sia-sia dan tidak ada gunanya.'
-
Kenapa tentara Israel tembak warga Palestina di Gaza? Pasukan penjajah Israel yang dikerahkan ke Jalur Gaza diberi wewenang untuk 'menembaki warga Palestina sesuka hati, termasuk warga sipil,' dan telah mengubah Gaza menjadi 'lanskap yang dipenuhi mayat'. Demikian diungkapkan +972 Mag dalam laporannya pada Senin (8/7).
-
Bagaimana media Israel menutupi kondisi tentara Israel di Gaza? Dia menuturkan media Israel menutup-nutupi ini terutama karena alasan untuk menjaga moral tentara di tengah gencarnya kritikan terhadap pemerintahan Netanyahu.
-
Mengapa tentara Israel mengeksekusi warga Palestina? Kejahatan ini, mencerminkan bagaimana Israel menghalangi warga sipil untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara.
Dilansir dari laman Middle East Eye (MEE) menurut mereka artikel ini hanya bertujuan untuk menormalisasi tentara penjajah Israel atas tindakan penghancuran dan genosida kepada warga Palestina.
Sejumlah kalangan menyoroti bahwa prajurit yang bunuh diri dalam artikel yang ditulis CNN ialah Eliran Mizrahi, seorang pengemudi buldoser D-9 yang bertugas "membersihkan" mayat dan puing warga Palestina. Hal itu tidak disebutkan dalam artikel yang ditulis oleh jurnalis CNN.
Salah seorang pengguna media X menyebutkan bahwa operator D-9 yang sama, yaitu Guy Zaken dan Eliran Mizrahi yang bunuh diri baru-baru ini, sebelumnya sempat diwawancarai pada April 2024.
Media barat tidak simpati atas penderitaan warga Gaza
Dalam wawancara tersebut Zaken dan Mizrahi mengatakan mereka sudah menghancurkan 5.000 rumah teroris (milik warga Palestina), tapi ketika ditanya “bagaimana Anda tahu mereka teroris?” keduanya mengklarifikasi bahwa setiap rumah di Gaza adalah rumah teroris.
Beberapa pengguna di media sosial mengatakan artikel itu merupakan lambang liputan media Barat terhadap warga Palestina yang tidak simpati dan manusiawi serta berfungsi untuk membenarkan serangan Israel terhadap Gaza.
Dalam sebuah video di TikTok, pengguna TikTok tersebut mengatakan: "Jika media barat tidak begitu korup, judul artikel ini pasti adalah 'Tentara IOF [Pasukan Pendudukan Israel] mengaku telah menabrak ratusan orang dengan buldoser dan melihat isi perut mereka menyembur keluar,’" seperti dikutip dari laman MEE pada (22/10).
Pengguna media sosial lainnya menyatakan catatan editor di awal artikel menuliskan tentang penyebutan bunuh diri, tanpa merujuk pada kekerasan yang dilakukan terhadap warga Palestina.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti