Perang Saudara Memanas, Negara-Negara Ini Bergegas Evakuasi Warganya dari Sudan
Merdeka.com - Sejumlah negara bergegas mengevakuasi warganya dari Sudan pada Senin karena perebutan kekuasaan antara tentara dan pasukan paramiliter semakin memanas.
Lebih dari 1.000 warga Uni Eropa dievakuasi dari Sudan akhir pekan kemarin, seperti disampaikan kepala kebijakan asing Uni Eropa, Josep Borrell pada Senin.
"Ini operasi yang kompleks dan berhasil," kata Borrell, dikutip dari Alarabiya, Senin (24/4).
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana pertempuran terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
-
Siapa yang mengevakuasi WNI dari Lebanon? Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang telah dievakuasi oleh pemerintah dari Lebanon kini telah tiba dengan selamat di Suriah.
-
Mengapa tentara salib berperang di Timur Tengah? Pada 1096 hingga 1291 bangsa Eropa angkat senjata menuju Timur Tengah untuk bertempur merebut kembali Tanah Suci dalam peristiwa yang dikenal dengan nama Perang Salib.
-
Kenapa warga berebut gunungan dan tenongan di Sadranan? 'Acara ini memang digelar setiap tahun. Di dalamnya ada buah, ada sego liwet. Warga yang mendapatkannya boleh makan di tempat atau dibawa pulang. Semua itu demi keberkahan di kampung kami,' kata Rahmat Arifin, tokoh masyarakat setempat.
Borrell juga menyampaikan, 21 diplomat dari misi diplomatik Uni Eropa di Khartoum telah ditarik. Duta Besar Uni Eropa telah pindah dari ibu kota Sudan tersebut ke daerah lain di negara tersebut.
Pejabat Uni Eropa menyampaikan pada Jumat kepada AFP, ada sekitar 1500 warga Uni Eropa di Khartoum.
Pada Senin pagi, pesawat angkatan udara Jerman yang mengevakuasi 101 orang dari Sudan mendarat di Berlin. Angkatan udara Jerman telah menerbangkan 311 orang keluar dari negara tersebut.
Sementara itu, Yordania mengerahkan empat pesawat untuk mengevakuasi 343 orang, termasuk warga negara Yordania, Palestina, Irak, Suriah, dan Jerman.
Swedia juga mengumumkan seluruh staf kedutaannya di Khartoum, keluarga para staf, dan sejumlah warga negara Swedia lainnya telah dievakuasi ke Djibouti. Pemerintah Swedia mengatakan pesawat dan personel militer akan terus membantu evakuasi warga negara asing dari negara tersebut sepanjang situasi memungkinkan.
Pemerintah Prancis mengumumkan pada Senin, pihaknya meneruskan upaya evakuasi warganya dari Sudan. Saat ini 388 orang telah meninggalkan negara tersebut.
Sebanyak 15 warga negara Denmark juga telah dievakuasi, sedangkan enam warga lainnya menolak tawaran evakuasi, menurut keterangan kementerian luar negeri Denmark kepada Reuters.
Militer Belanda juga ikut melakukan operasi evakuasi warga negaranya yang ada di Sudan. Pesawat militer Belanda membawa sejumlah warga menuju Yordania pada Senin pagi.
Sudan jatuh ke dalam perang saudara, dipicu konflik antara angkatan darat dan Rapid Support Forces (RSF). Ratusan orang tewas dan ribuan warga negara asing terjebak, termasuk para diplomat dan pekerja organisasi bantuan.
Pertempuran di Sudan menyebabkan krisis kemanusiaan, di mana jutaan orang kehilangan akses layanan dasar.
Sedikitnya 420 tewas sejak pertempuran pecah pada 15 April lalu, empat tahun setelah mantan presiden Omar al-Bashir dilengserkan.
Tentara dan RSF bersama-sama melakukan kudeta pada tahun 2021 tetapi berselisih selama negosiasi untuk mengintegrasikan kedua kelompok dan membentuk pemerintahan sipil, dan persaingan mereka telah meningkatkan risiko konflik yang lebih luas yang dapat menarik kekuatan luar.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertempuran Terus Berkecamuk di Sudan, 100 Orang Tewas dalam 2 Pekan
Baca SelengkapnyaWNI yang terjebak telah dievakuasi melalui jalur darat dari Damaskus menuju Beirut, Lebanon, sebelum diterbangkan ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaCawi, Eli Susanti dan Rohayati, tiga warga negara Indonesia asal Indramayu, Jawa Barat semula dijanjikan pekerjaan di berbagai negara, bukan ke Suriah.
Baca SelengkapnyaWarga Lebanon di selatan berbondong-bondong mengevakuasikan diri untuk menyelamatkan diri dari pemboman besar-besaran yang dilakukan Israel di Lebanon.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang dievakuasi ke Amman tersebut berasal dari dua gelombang evakuasi WNI yang dilakukan oleh Kemlu RI melalui jalur darat dari Beirut di Lebanon.
Baca SelengkapnyaPemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaWarga negara asing yang meninggalkan Lebanon di tengah ketegangan regional semakin meningkat jumlahnya.
Baca SelengkapnyaRetno menjelaskan, evakuasi jalur darat tersebut dimulai dari Beirut menuju Damaskus, Suriah, lalu ke Amman, Yordania.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Marsudi ungkap masih ada WNI terjebak di wilayah konflik Lebanon. Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengevakuasi untuk kembali ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak mengumumkan mereka telah menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan menguasai Ibu Kota Damaskus.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga WNI masih diupayakan dievakuasi dari Gaza Selatan.
Baca Selengkapnya